BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Anatomi berasal
dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisahmisahkan atau
mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti mengurai
dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan
melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan
yang lainnya sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal
fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat
tubuh tersebut dan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh
orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi
tiap alat-alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Makanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup di luar
pengendalian kita sendiri, misalnya rasa haus dan lapar yang membuat
kita mencari minum dan makan, perasaan dingin membuat kita mencari
kehangatan dan perlindungan. Manusia sebenarnya bergerak secara otomatis
karena kita mempunyai perasaan, fikiran, dan pengetahuan yang merupakan
suatu rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada
berbagai keadaan.
B. Tujuan
Tujuan penulisan
makalah skeletal ini, agar kita dapat mengetahui tentang struktur tulang yang
ada di dalam tubuh kita dan untuk menambah wawasan kita tentang anatomi
fisiologi tulang (skeletal).
C.
Rumusan Masalah
1.
Sistem Rangka
2.
Sistem Rangka tubuh manusia
3.
Gangguan pada Sistem Gerak Manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Rangka
Kerangka tubuh manusia juga disebut sistem skelet yaitu
merupakan susunan tulang pembentuk tubuh manusia,penggerak badan,merupakan alat
gerak pasif karena tulang juga akan ikut bergerak, jika alat gerak aktif(otot)
yang melekat pada tulang tersebut mengadakan gerakan, jadi tulang berguna untuk
pelekatan otot tubuh. Selain itu, tulang-tulang tersebut juga berfungsi sebagai
pembentukan darah merah yaitu pada cavum medular(rongga sumsum) yang terdapat
pada tulang yang berbentuk pipih atau panjang, terutama pada medulla ossea
rubra(sumsum tulang merah) sedang pada sumsu tulang kuning atau medulla ossea
flava tidak memproduksi sel darah merah, kecuali jika diperlukan akan berubah
menjadi sumsum tulang merah.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga
tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun
sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua
jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk
dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh
struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata
manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara
individu.
Fungsi
kerangka:
a)
menahan
seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
b)
melindungi
alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
c)
tempat
melekatnya otot-otot
d)
untuk
pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
e)
tempat
pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
f)
memberikan
bentuk pada bangunan tubuh buah.
1.
Berdasarkan bentuknya tulang
dibedakan atas :
a.
Tulang Pipa ( os tubular)
Tulang pipa
berbentuk bulat panjang. Tulang pipa dijumpai pada anggota gerak. Setiap tulang
pipa terdiri atas bagian batang dan dua bagian ujung. Tulang pipa bekerja
sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan adanya pergerakan. Di bagian
tengah terdapat rongga besar yang berisi sumsum kuning dan banyak mengandung
zat lemak. Contoh tulang pipa adalah tulang lengan atas, tulang hasta, tulang
pengumpil, tulang telapak tangan, dan tulang betis. Bagian-bagian dari tulang
pipa, antara lain sebagai berikut:
1)
Epifisis,
yaitu kedua ujung tulang.
2)
Diafisis,
yaitu bagian tengah tulang
3)
Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.
4)
Tulang
rawan daerah sendi.
5)
Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi oleh
sumsum tulang kuning.
6)
Periosteum,
yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang.
Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat, dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot skeleton ke tulang dan berperan dalam nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusuk.
Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat, dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot skeleton ke tulang dan berperan dalam nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusuk.
b.
Tulang Pipih
Tulang pipih
berbentuk pipih dan lebar. Tulang pipih terdiri atas dua lapisan jaringan
tulang keras dan di tengahnya berupa lapisan tulang seperti bunga karang
(spons) yang di dalamnya berisi sum-sum merah sebagai tempat pemben-tukan
selsel darah. Tulang-tulang pipih berperan dalam melindungi organ tubuh. Tulang
pipih terdapat pada tulang tengkorak, belikat, rusuk, dan tulang wajah.
c.
Tulang panjang
Tulang panjang
adalah tulang yang panjangnya melebihi lebarnya. Biasanya terdiri dari sebuah
batang berbentuk tabung yang disebut diafisis dan sebuah epifsisi pada
ujung-ujungnya. Pada masa pertumbuhan diafisis dari tulang panjang dipisahkan dari
epifisis oleh sebuah epifisis tulang rawan. Bagian diafisi yang terletak
berdekatan dengan epifisis cartilage disebut dengan metafisis. Bagian batang
atau diafisis dari tulang panjang memiliki sebuah rongga sempit di bagian
tengahnya yang berisi sumsum tulang.
Bagian ujung dari
tulang panjang, yaitu epifisis dan metafisis, terdiri daricancellous bone yang
dikelilingi oleh lapisan cortical bone yang tipis. Permukaan artikular dari
ujung tulang panjang dilapisi olehcartilage hialin. Tulang panjang ditemukan
pada tungkai. Yang termasuk tulang panjang adalah femur, tibia, dan fibula pada
paha dan betis, humerus, radius, dan ulna dari lengan, serta metatarsal,
metacarpal, dan phalanges dari kaki dan tangan. Tulang panjangpada kaki
mencakup setengah dari tinggi manusia. Tulangpanjang terutama tumbuh akibat
perpanjang diafisis.Pertumbuhan longitudinal dari tulang panjang merupakan
hasildari osifikasi endokondrial dari lempeng epifise. Pertumbuhanmemanjang
tulang distimulasi oleh growth hormone (GH) yangdisekresikan lobus anterior
dari glandula pituitary (Snell, 2004)
d.
Tulang Pendek
Tulang pendek
berbentuk bulat dan berukuran pendek, tidak beraturan, misalnya terdapat pada
tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan, dan telapak kaki.
Tulang pendek diselubungi jaringan padat tipis. Tulang pendek sebagian besar
terbuat dari jaringan tulang jarang karena diperlukan sifat yang ringan dan kuat.
Karena kuatnya, maka tulang pendek mampu mendukung bagian tubuh seperti
terdapat pada tulang pergelangan tangan.
2.
Jenis Tulang dibedakan atas:
a.
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan dapat
ditemukan pada embrio, anak-anak, dan orang dewasa. Tulang rawan pada embrio
dan anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim. Pada embrio, bagian dalam
tulang rawan berongga dan berisi sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas.
Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan
daripada matriksnya. Kondisi ini berkebalikan dengan tulang rawan pada orang
dewasa yang justru lebih banyak mengandung matriks. Tulang rawan pada orang
dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang
banyak mengandung matriks. Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari
selaput rawan yang disebut perikondrium, yang banyak mengandung sel-sel
pembentuk tulang rawan yang disebut kondrioblas. Tulang rawan ini dapat
dijumpai pada bagian tubuh, di antaranya pada ujung tulang persendian, taju
pedang, cincing batang tenggorok, daun telinga, antara tulang rusuk, antara
ruas tulang belakang, dan lain-lain.
Tulang rawan
terbagi menjadi 3, yaitu :
1)
Tulang
rawan hialin
Banyak mengandung
serabut kolagen bersifat ulet, kuat dan elastic. Tulang rawan hialin bersifat
sementara karena akan berubah menjadi tulang keras. Tulang rawan hialin
terdapat pada tlang rawan sendi, iga, saluran pernapasan dsb.
2)
Tulang
rawan elastic
Substansi
interselnya kaya akan serabut elastic dan sedikit kolagen, ditemukan pada daun
telinga, epiglottis dsb.
3)
Tulang
rawan fibrosa
Dikenal sebagai
jaringan penyambung tukang rawan, mengadung lebih sedikit sel dibandingkan
jenis yang lain. Fungsi dari tulag fibrosa yaitu memperdalam rongga-rongga
cawan sendi.
b.
Tulang Sejati (Osteon)
Tulang sejati
bersifat keras dan matriksnya banyak mengandung kalsium dan fosfat. Matriks
tulang juga banyak mengandung zat perekat. Di dalamnya terdapat
jaringan-jaringan seperti sarang lebah yang sangat keras dan kuat, pada bagian
tengah tulang terdapat sumsum tulang yang bertugas membuat sel darah merah dan
sel darah putih.
- Secara mikroskopis tulang terbagi
menjadi
a.
Tulang Spons
Tulang spons
memiliki matriks yang berongga. Misalnya, terdapat pada tulang pipih dan
pendek.
b.
Tulang Kompak
Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan rapat,
misalnya terdapat pada tulang pipa.
- Pembentukan tulang (
osifikasi) :
Osifikasi
adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua
jenis osifikasi yaitu osifikasi membran dan osifikasi endokondral. Tulang keras
dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi
endokondral atau kombinasi keduanya. Osifikasi endokondral adalah pergantian
tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. proses osifikasi
ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada
proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah
dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah
menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks
tulang. Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan
osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. pada proses ini sel mesenkim
berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. sel-sel kondroblas yang
besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin. kondroblas berubah menjadi
osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk
matriks tulang.
Tulang
keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan
komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen,
matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan
kolagen dan matriks. komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang
memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu,
osteoblas terus mensekresikan mineral, sedangkan osteoklast terus mengabsorb
mineral. pasien rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh disebabkan
proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh
osteoblast.
Tulang-tulang orang
yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang tersebut
mulai menurun produksinya. Jaringan yang berkembang akan disisipi dengan
pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium dan menyimpannya pada jaringan tersebut.Proses pembentukkan
tulang (osifikasi) Rangka manusia terbentuk pada saat masih embrio berusia
genap dua bulan, walaupun masih berupa tulang rawan (cartilago).
Osifikasi
intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang.
pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga
yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan
mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang
tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.
B.
Sistem
Rangka tubuh manusia
- Skeleton aksial
Terdiri atas
sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan
perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Macam-macam skeleton aksial
yaitu:
a)
Tulang dada
Tulang dada termasuk
tulang pipih,terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiridan kanan tulang
dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada
memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari
kerusakan Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
1)
Tulang
hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya
tulang rusuk yang pertama dan kedua.
2)
Tulang
badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke
tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
3)
Tulang
taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada.
Tulang ini terbentuk dari tulang rawan
2.
Tulang tengkorak bagian kepala dan
wajah terdiri dari:
a.
Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:
1)
bagian
parietal → tulang dahi
2)
bagian
temporal → tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga
3)
bagian
occipitas → daerah belakang daritengkorak
4)
bagian
spenoid → berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji
5)
bagian
ethmoid → tulang yang menyususn rongga hidung
Tulang tengkorak
tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang
tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas
tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan
bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang
tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
b.
Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:
1)
Rahang
bawah → menempel pada tulang tengkorak bagian temporal hal tersebut merupakan
satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas.
2)
Rahang
bawah → menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit
3)
Palatinum
(tulang langit-langit) → menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas
dari atap rongga mulut
4)
Zigomatik
→ tulang pipi
5)
Tulang
hidung
Tulang lakrimal →
sekat tulang hidung.
3.
Tulang Rusuk
Tulang rusuk
berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada
membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk
dibedakan atas tiga bagian yaitu:
a)
Tulang
rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian
belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya
berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
b)
Tulang
rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek
dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas
tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh
tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada.
c)
Rusuk
melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan
dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang
rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a)
melindungi
jantung dan paru-paru dari goncangan.
b)
melindungi
lambung, limpa dan ginjal, dan
c)
membantu
pernapasan.
4.
Ruas - Ruas tulang Belakang
Ruas-ruas tulang belakang
disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak
beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
a.
Tujuh
ruas pertama disebut tulang leher (vertebra cervicalis).
1)
Ruas
pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang
pemutar atau poros, bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk
melakukan gerakan. Karakteristik dari tulang atlas adalah :
a)
Tidak
mempunyai corpus vertebrae
b)
Mempunyai
dua arcus yaitu arcus anterior dan arcus posterior
c)
Mempunyai
dataran sendi untuk dens epistrophii sehingga kepala dapat digelengkan ke kanan
dan ke kiri.
d)
Mempunyai
tuberculum anterior dan posterior, tetapi belum mempunyai - processus spinosus.
2)
Ruas
kedua disebut epistropheus (pemutar) sehingga kepala dapat menggeleng ke kanan
dan ke kiri. Karakteristik dari ruas kedua ini yaitu :
a)
Mempunyai
corpus seperti yag dipunyai oleh columna vertebrae lainnya dengan satu arcus
vertebrae anterior.
b)
Mempnuyai
dens epistrophii yang bersendi dengan tulang atlas sehingga kepala dapat
menggeleng ke kanan dan kekiri.
3)
Ruas
tulang ketujuh
Karakteristik dari
ruas tulang ketujuh yaitu :
a)
Processus
spinosusnya runcing dan paling menonjol (dapat diraba dari luar), oleh karena
itu disebut dengan vertebrae prominent.
4)
Ruas
tulang leher lainnya
Memiliki ciri umum
yaitu :
a)
Memiliki
corpus vertebrae, foramen vertebralis tempat sumsum tulang belakang, processus
spinosus yang sering bercabang dua, tetapi kebanyakan runcing, satu arcus
vertebrae anterior, biasanya corpus vertebra semakin kebawah semakin besar.
b)
Dua
belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung(vertebra thoracalis).
Ruas-ruas tulang
punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang
rusuk. Bentuk ruas-ruas ini makin kebawah makin besar dan kuat, ruas yang
paling bawah hamper sama dengan ruas tulang pinggang bersendi dengan os costae
membentuk rongga dada (cavum thoracalis).
b.
Lima
ruas berikutnya merupakan tulang pinggang(vertebra lumbalis).
Ukuran tulang
pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang
menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot. Ruas tulang
ini paling kuat dan paling besar disbanding dengan vertebra lainnya, terutama
corpus vertebraenya, processus spinosus pendek kea rah sagital. Lempeng arcus
vertebraenya lebih tebal, sedang foramen vertebraenya kecil.
c.
Lima
ruas tulang kelangkangan (vertebra sacralis).
Berbentuk segitiga
terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang. Bagian kanan dan kiri os sacrum ini
bersendi dengan os coxa kanan dan kiri, merupakan sendi kaku dan sukar
digerakkan, diperkuat dengan ligamentum
d.
Bagian
bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), Tersusun
atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas tulang
belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong
kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.
Ruas-ruas tulang
belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong
kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.
5.
Sekeleton Apendikular
Tersusun atas
tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.
Skeleton apendikular terdiri dari :
a.
Anggota
gerak atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
1.
Humerus
/ tulang lengan atas.
Termasuk kelompok
tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang
belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya
tulang radius dan ulna.
2.
Radius
dan ulna / pengumpil dan hasta.
Tulang ulna
berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus.
Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah
dibandingkan ulna.
3.
Karpal
/ pergelangan tangan.
Tersusun atas 8
buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen.
4.
Metakarpal
/ telapak tangan.
Tersusun atas lima
buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan,
sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
5.
Palanges
(tulang jari-jari).
Tersusun atas 14
buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang
hanya tersusun atas 2 buah tulang.
b.
Anggota
gerak bawah (extremitas inferior)
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:
1.
Femur
/ tulang paha.
Merupakan
tulang panjang, keras dan merupakan tulang pipa terbesar, pada ujung proximanya
terdapat bangunan yang berbentuk bundar dan besar yang disebut caput femoris.
Inilah yang bersendi pada mangkok sendi pada gelang bahu yang disebut
acetabulum. Persendian tersebut dibantu oleh ligamentum.
2.
Tibia
dan fibula / tulang kering dan tulang betis.
Merupakan
tulang pipa yang ukuran dan besarnya dapat dikatakan nomor dua setelah femur.
Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan
pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dibandingkan dengan tulang
betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan
tulang pipa terkecil dari tulang pembentuk cruris dan tempat melekatnya
beberapa otot.
3.
Patela
/ tempurung lutut.
Terletak
antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi
lutut, dan memberikan kekuatan. pada tendon yang membentuk lutut.
4.
Tarsal
/ Tulang pergelangan kaki.
Termasuk
tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang
tumit. Bagian distal dari tarsal bersendi dengan bagian proximal dari
metatarsal atau disebut basis metatarsal.
5.
Metatarsal
/ Tulang telapak kaki.
Tersusun
atas 5 buah tulang pipa yang tersusun mendatar. Bagian ujung distal dari
metatarsal bersendi dengan tulang-tulang jari dengan nama sendinya articulation
metatarso-phalanges.
6.
Palanges
/ tulang jari-jari tangan.
Terdiri
dari tulang-tulang pipa. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu
jari atas 2 tulang, jadi semuanya berjumlah 14 ruas.
c.
Gelang
bahu
Tulang
gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka). Tulang selangka
berbentuk seperti huruf “S”, berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus)
untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang
satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan
tulang belikat. Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan
pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari
gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya
gerakan pada sendi.
d.
Gelang
panggul
Tulang gelang panggul
terdiri atas dua buah tulang pinggul. Pada anak anak tulang pinggul ini
terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang
ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (bagian tengah). Dibagian belakang dari
gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas
tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan
ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang panggung terutama
untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang.
melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ
reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
e.
Bagian
akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.
Secara umum fungsi
sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan
organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital
seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung
dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari
kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering
dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka
merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang
satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen Sistem gerak
pada manusia dan hewan terdiri atas rangka (tulang) dan otot. Otot mempunyai
kemampuan untuk berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Oleh karena
itu, otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan tulang disebut sebagai
alat gerak pasif.
Tulang manusia
terdiri dari tulang pipih, tulang pipa, dan tulang tak beraturan. Tulang pipih
dan tulang tak beraturan di bagian dalamnya diisi dengan sumsum tulang merah
yang turut berfungsi dalarn pembentukan darah merah; tulang pipa di lubang
pipanya terisi sumsum tulang kuning yang mengandung banyak lemak. Karena
fungsinya membentuk sel darah, pengambilan sumsum tulang untuk diagnosis
penyakit darah sering dilakukan pada tulang panggul (crista iliaca); dan
pemeriksaan sumsum tulang untuk men diagnosis kemungkinan penyakit malaria pada
orang dewasadapat menggunakansumsumdari tulangdada (ossternum). Pada
saat bayi masih di dalarn kandungan, salah satu tulang yang paling eepat tumbuh
adalah tulang tengkorak yang membungkus otak (neuro-craniumT).ulangtungkai
mulai tumbuh eepat setelah lahir. Tulang tengkorak yang membentuk wajah tumbuh
relatif larnbat dibandingkan neuro-cranium. Pada saat lahir semua bayi
mempunyai variasi ukuran dan bentuk tulang wajah ( splanchno-cranium) yang
minimal sehingga jika diperhatikan semua bayi normal mempunyai bentuk kepala
atau wajah yang kira-kira sarna. Semua bayi mempunyai pipi montok dan wajah
yang bundar, tennasuk yang berkulit putih, kuning, atau hitam. Setelah lahir,
di tulang rahang atas mulai teIjadi pertumbuhan gigi yang biasanya mulai muncul
atau mengalami erupsipada usia sekitar 6 bulan. Sejalan dengan
pertumbuhan bayi, wajah bayi akan mulai memanjang karena gigi yang tumbuh akan
memaksa tulang rahang atas dan tulang rahang bawah memanjang juga. Setelah gigi
susu tumbuh dan keluar dari gusi, di dalam tulang tetap berlangsung pertumbuhan
gigi tetap. Melalui proses seperti ini, wajah bayi secara perlahan akan
mengalami perubahan. Menurut data statistik pada umumnya wajah bayi barn akan
menunjukkan kesamaan dengan ibu atau bapaknya setelah usia 18 sampai 24 bulan.
Di tulang pembungkus otak (neuro-cranium) juga terjadi pertumbuhan. Pada
saat lahir tulang dahi beIjumlah 2 buah kiri kanan sehingga di puncak kepala
bagian depan dapat teraba celah lunak berbentuk segi empat yang dinamakan
ubun-ubun besar (greaterfontane~ dan di kepala bagian belakang celah
berbentuk segitiga yang dinamakan ubun-ubun kedl (lesserfontane~.
Ubun-ubun kedl penting digunakan oleh dokter dalam membantu persalinan;
sedangkan ubun-ubun besar berguna untuk mendiagnosis apakah seorang bayi
kekurangan cairan. Bayi yang sering mencret sehingga kekurangan cairan akan
menunjukkan ubun-ubun besar yang melekuk ke dalam. Ubun-ubun besar dan kedl
biasanya menutup pada usia sekitar 18 bulan. Setelah usia 6-7 tahun, gigi tetap
biasanya mulai menggantikan gigi susu. Jika hal ini teIjadi maka di tulang
rahang atas akan terbentuk rongga yang dinamakan sinus maxillaris atau sinus
saja. Ini adalah sinus yang dapat mengalami infeksi bila seseorang
menderita pilek dalam waktu lama. Karena sinusitu terbentuk setelah gigitetap
mengalami erupsi, anak kecil di bawah usia 6 tahun tidak akan mengalami sinusiti.
C.
Gangguan
pada Sistem Gerak Manusia
Gangguan atau
kelainan pada sistem gerak manusia dapat terjadi pada tulang dan otot. Gangguan
atau kelainan tersebut dapat terjadi akibat aktivitas atau beban gerak yang
berlebihan, pengaruh vitamin, atau terjadinya infeksi oleh
mikroorganisme.Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan
secara fisik, gangguan secara fisiologis, gangguan persendian, dan gangguan
kedudukan tulang belakang.
1.
Gangguan
fisik
Gangguan yang
paling umum terjadi pada tulang adalah kerusakan fisik tulang seperti patah
atau retak tulang. Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona
fraktura yang runcing dan tajam. Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena
pergeseran tulang yang akan mengakibatkan pembengkakan bahkan perdarahan.
Berdasarkan jenis
fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan menjadi empat kelompok
sebagai berikut :
a.
Fraktura sederhana
Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di
sekitarnya.
b.
Fraktura kompleks
Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di
sekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke permukaan kulit.
c.
Greenstick
Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang
menjadi dua bagian.
d.
Comminuted
Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi
beberapa bagian, tetapi masih berada di dalam otot.
4.
Gangguan
fisiologis
Gangguan fisiologis
pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin. Gangguan
fisiologis pada tulang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Rakhitis
Rakhitis merupakan penyakit tulang yang disebabkan kekurangan
vitamin D. Vitamin D berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur di tulang.
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada
penderita rakhitis terlihat bagian kaki (tulang tibia dan fibula) melengkung
menyerupai huruf X atau 0.
b.
Mikrosefalus
Mikrosefalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga
kepala berukuran kercil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan tulang
tengkorak pada masa bayi kekurangan kalsium.
c.
Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa
tulang sehingga tulang rapuh. Hal ini dikarenakan lambatnya osifikasi dan penghambatan
reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena
ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria maupun wanita.
d.
Kelainan akibat suatu penyakit
Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor
dapat menyebabkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.
5.
Gangguan
persendian
Gangguan persendian
dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi
dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut :
a.
Dislokasi
Dislokasi merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang
penyusun sendi dari posisi awal. Dislokasi disebabkan oleh jaringan ligamen
yang sobek atau tertarik
b.
Terkilir (keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan
tiba-tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan
timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah sendi
c.
Ankilosis
Ankilosis
merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian.
d.
Artritis
Artritis
merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi. Gangguan artritis
dapat dibedakan menjadi rhematoid, osteoartritis dan gautartritis. Rhematoid merupakan proses peradangan
atau pengapuran pada jaringan tulang rawan yang menghubungkan tulang di
persendian. Osteoartritis
merupakan penipisan tulang rawa yang menghubungkan persendian. Gautartritis merupakan gangguan gerak
akibat kegagalan rnetabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat
pada persendian
6.
Gangguan
tulang belakang
Gangguan pada
tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang,
sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Gangguan
yang disebabkan oleh kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu:
a)
Skoliosis,
melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakibatkan tubuh melengkung
ke arah kanan atau kiri
b)
Kifosis,
perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga orang
menjadi bongkok
c)
Lordosis,
melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau pinggang ke arah depan
sehingga kepala tertarik ke arah belakang
d)
Subluksasi,
gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke
arah kiri atau kanan.
D. PENYAKIT
SISTEM RANGKA
1.
DEFINISI
Osteoporosis adalah kelainan di mana terjadi
penurunan massa tulang total. Terdapat perubahan pergantian tulang homeostasis
normal, kecepatan resorpsi tulang lebih besar dari kecepatan pembentukan
tulang, mengakibatkan penurunan masa tulang total. Tulang secara progresif
menjadi porus, rapuh dan mudah patah, tulang menjadi mudah fraktur dengan stres
yang tidak akan menimbulkan pengaruh pada tulang normal.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai
sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
2.
ETIOLOGI
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur
pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang
berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun
lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis
postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita
penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang
dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia
lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali
lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis
senilis dan postmenopausal.
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami
osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis
dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang
berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk
keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang
penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda
yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari
rapuhnya tulang.
3.
FAKTOR – FAKTOR RESIKO PENYEBAB OSTEOPOROSIS
a.
Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Di Ubah
1.
Faktor
Mekanis Atau Usia Lanjut
Faktor mekanis merupakan faktor yang terpenting dalarn
proses penurunan massa tulang sehubungan dengan lanjutnya usia. Walaupun demikian telah terbukti bahwa
ada interaksi panting antara faktor mekanis dengan faktor nutrisi
hormonal. Pada umumnya aktivitas fisis akan menurun dengan bertambahnya usia,
dan karena massa tulang merupakan fungsi beban mekanis, massa tulang tersebut
pasti akan menurun dengan bertambahnya usia.
2.
Jenis
Kelamin
Osreoporosis tiga kali lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pria, perbedaan ini disebabkan oleh faktor hormonal dan
rangka tulang yang lebih kecil.
3.
Faktor Genetik
Perbedaan genetik mempunyai pengaruh
terhadap derajat kepadatan tulang. Beberapa orang mempunyai tulang yang cukup
besar dan yang lain kecil. Sebagai contoh, orang kulit hitam pada umumnya
mempunyai struktur tulang lebih kuat dan berat dari pada bangsa kulit putih.
Jadi seseorang yang mempunyai tulang kuat biasanya jarang terserang
osteoporosis.
4.
Riwayat
Keluarga Atau Keturunan
Riwayat keluarga juga mempengaruhi
penyakit osteoporosis, pada keluarga yang mempunyai riwayat osteoporosis,
anak-anak yang dilahirkannya cenderung mempunyai penyakit yang sama.
5.
Bentuk
Tubuh
Kerangka tubuh dan skoliosis vertebra yang lemah juga dapat
menyebabkan penyakit osteoporesis. Keadaan ini terutama terjadi pada wanita
antara usia 50-60 tahun dengan identitas tulang yang rendah dan di atas usia 70
tahun dengan keadaan tubuh yng tidak ideal.
b.
Faktor Resiko Yang Dapat Di Ubah
1.
Kalsium
Faktor makanan ternyata memegang peranan penting dalam
proses penurunan massa tulang sehubungan dengan bertambahnya uisia, terutama
pada wanita post menopause. Kalsium, merupakan nutrisi yang sangat penting,
wanita-wanita pada masa pascamenopause, dengan masukan kalsiumnya rendah dan
absorbsinya tidak baik, akan mengakibatkan keseimbangan kalsiumnya menjadi
berkurang maka kemungkinan terjadinya osteoporosis ada, pada wanita dalam masa
menopause keseimbangan kalsiumnya akan terganggu akibat masukan serta absorbsinya
kurang dan ekskresi melalui urin yang bertambah dapat menyebabkan kekurangan
atau kehilangan estrogen serta pergeseran keseimbangan kalsium sejumlah 25 mg
per sehari pada masa menopause.
2. Protein
Protein juga merupakan faktor yang
penting dalam mempengaruhi penurunan massa tulang. Makanan yang kaya protein
akan mengakibatkan ekskresi asam amino yang mengandung sulfat melalui urin, hal
ini akan meningkatkan ekskresi kalsium. Pada umumnya protein tidak dimakan
secara tersendiri, tetapi bersama makanan lain. Apabila makanan tersebut
mengandung fosfor, maka fosfor tersebut akan mengurangi ekskresi kalsium
melalui urin. Sayangnya fosfor tersebut akan mengubah pengeluaran kalsium
melalui tinja. Hasil akhir dari makanan yang mengandung protein berlebihan akan
mengakibatkan kecenderungan untuk terjadi keseimbangan kalsium yang negatif.
3.
Estrogen
Berkurangnya estrogen dari dalam tubuh akan mengakibatkan
terjadinya gangguan keseimbangan kalsium. Hal ini disebabkan oleh karena
menurunnya eflsiensi absorbsi kalsium dari makanan dan juga menurunnya
konservasi kalsium di ginjal.
4.
Rokok
Dan Kopi
Merokok dan minum kopi dalam jumlah banyak cenderung akan
mengakibatkan penurunan massa tulang, lebih-lebih bila disertai masukan kalsium
yang rendah. Mekanisme pengaruh merokok terhadap penurunan massa tulang tidak
diketahui, akan tetapi kafein dapat memperbanyak ekskresi kalsium melalui urin
maupun tinja.
5.
Alkohol
Alkoholi merupakan masalah yang sering ditemukan.
Individu dengan pengguna alkohol mempunyai kecenderungan masukan kalsium
rendah, disertai dengan ekskresi lewat urin yang meningkat. Mekanisme yang
jelas belum diketahui dengan pasti tentang pengguna alkohol.
6.
Gaya
hidup.
Aktifitas fisik yang kurang dan
imobilisasi dengan penurunan penyangga berat badan merupakan stimulus penting
bagi resorpsi tulang. Beban fisik yang terintegrasi merupakan penentu dari
puncak massa tulang.
4.
PATOFISIOLOGI
Dalam keadaan normal terjadi proses
yang terus menerus dan terjadi secara seimbang yaitu proses resorbsi dan proses
pembentukan tulang (remodelling). Setiap ada perubahan dalam keseimbangan ini,
misalnya proses resorbsi lebih besar dari proses pembentukan, maka akan terjadi
penurunan massa tulang
Proses konsolidasi secara maksimal akan dicapai pada usia
30-35 tahun untuk tulang bagian korteks dan lebih dini pd bagian trabekula
Pada usia 40-45 th, baik wanita maupun pria akan
mengalami penipisan tulang bagian korteks sebesar 0,3-0,5 %/tahun dan bagian
trabekula pada usia lebih muda
Pada pria seusia wanita menopause mengalami penipisan
tulang berkisar 20-30 % dan pd wanita 40-50 %
Penurunan massa tulang lebih cepat pd bagian-bagian tubuh
seperti metakarpal, kolum femoris, dan korpus vertebra
Bagian-bagian tubuh yg sering fraktur adalah vertebra,
paha bagian proksimal dan radius bagian
distal.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Sistem rangka atau sistem skelet yaitu merupakan susunan
tulang pembentuk tubuh manusia,penggerak badan,merupakan alat gerak pasif
karena tulang juga akan ikut bergerak, jika alat gerak aktif(otot) yang melekat
pada tulang tersebut mengadakan gerakan, jadi tulang berguna untuk pelekatan
otot tubuh.
Fungsi kerangka:
1.
menahan
seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
2.
melindungi
alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
3.
tempat
melekatnya otot-otot
4.
untuk
pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
5.
tempat
pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
6.
memberikan
bentuk pada bangunan tubuh buah.
DAFTAR PUSTAKA
Evelyn C Pearce.
1979. Anatomi dan Fisiologi Untuk
Paramedis. Jakarta: Gramedia
Syaifudin.2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta:
Salemba Medika
http://athoenk46.wordpress.com/2010/02/26/anatomi-tubuh-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar