Jumat, 17 Maret 2017

MAKALAH ISK (INFEKSI SALURAN KEMIH)

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Prevalensi ISK di masyarakat makin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Pada usia 40 – 60 tahun mempunyai angka prevalensi 3,2 %. Sedangkan pada usia sama atau diatas 65 tahun kira-kira mempunyai angka prevalensi ISK sebesar 20%. Infeksi saluran kemih dapat mengenal baik laki-laki maupun wanita dari semua umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum kurang lebih 5-15%.
Untuk menyatakan adanya ISK harus ditemukan adanya bakteri dalam urin. Bakteriuria yang disertai dengan gejala saluran kemih disebut bakteriuria simptomatis. Sedangkan yang tanpa gejala disebut bakteriuria asimptomatis. Dikatakan bakteriuria positif pada pasien asimptomatisbila terdapat lebih dari 105 koloni bakteri dalam sampel urin midstream, sedangkan pada pasien simptomatis bisa terdapat jumlah koloni lebih rendah.
Prevalensi ISK yang tinggi pada usia lanjut antara lain disebabkan karena sisa urin dalam kandung kemih meningkat akibat pengosonga kandung kemih kurang efektif , mobilitis menurun, pada usia lanjut nutrisi sering kurang baik, sistem imunitas menurun.
Baik seluler maupu humoral, adanya hambatan pada aliran urin,hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian serius. Di Amerika dilaporkan bahwa setidaknya 6 juta pasien datang kedokter setiap tahunnya dengan diagnosis ISK. Disuatu rumah sakit di Yogyakarta ISK merupakan penyakit infeksi yang menempati urutan ke-2 dan masuk dalam 10 besar penyakit (data bulan Juli – Desember).
Infeksi saluran kemih terjadi adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Untuk menegakkan diagnosis ISK harus ditemukan bakteri dalam urin melalui biakan atau kultur (Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001) dengan jumlah signifikan (Prodjosudjadi, 2003). Tingkat signifikansi jumlah bakteri dalam urin lebih besar dari 100/ml urin. Agen penginfeksi yang paling sering adalah Eschericia coli, Proteus sp., Klebsiella sp., Serratia, Pseudomonas sp. Penyebab utama ISK (sekitar 85%) adalah Eschericia coli (Coyle & Prince, 2005). Penggunaan kateter terkait dengan kemungkinan lebih dari satu jenis bakteri.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.         Apakah pengertian dari infeksi saluran kemih ?
2.         Apakah infeksi-infeksi dari saluran kemih ?
C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum
1.      Diperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan ISK
2.       Tujuan Khusus
a.       Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan ISK
b.      Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien dengan ISK
c.       Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien denan ISK
d.      Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien denan ISK
e.       Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien dengan ISK
f.       Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus.
D.    Manfaat Penulisan
      Makalah ini berharap dapat menambahkan pengetahuan tentang infeksi saluran kemih serta dapat memperdalam ilmu pengatahuan dalm bidang kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian
Infeksi Saluran Kemih atau urinarius Troctus infection adalah sutatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001)
Infeksi Saluran Kemih adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998)
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang di sebabkan oleh bakteri terutama escherichia coli: resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluksvesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan, pemakaian instrumen baru,septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk,1998)
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).
B.        Etiologi
1.      Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
- Pseudemonas, Proteus,klebsiella: penyebab ISK complicated
- Escherichia coli:90% penyebab ISK uncomplicated
- Enterobacter, Staphyloccoccus epidemidis, enterococci,dll.
2.      Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
- Sisa urine dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan
  kandung kemih yang kurang efektif
- Mobilitas menurun
- Nutrisi yang kurang baik
- Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
- Adanya hambatan pada aliran urin
- Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
C.        Patofisiologi
1.      Proses Penyakit
              Infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui: kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen.
Ada 2 jalur utama terjadi ISK yaitu asending dan hematogen
1.       Secara Asending yaitu :
Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara lain : faktor anatomi
dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek dari pada laki- laki
sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, faktor tekanan urin saat miksi,
kontaminasi fekal, Pemasangan alat kedalam traktus urinarius (pemeriksaan
sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.
2.       Secara Hematogen, yaitu :
Sering terjadi pada pasien yang sistem imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara Hematogen. Ada beberapa hal yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran hematogen, yaitu adanya bendungan total urin yang yang mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan.
Pada usia lanjut terjadinya ISK ini sering disebabkan karena adanya :
Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung
kemih yang tidak lengkap
Mobilitas menurun
Nutrisi yang sering kurang baik
Sistem imunitas yang menurun
Adanya hambatan pada saluran urin
Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat tersebut mengakibatkan distensi yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri, keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi terhadap invasi bakteri dan residu kemih menjadi media pertumbuhan bakteri yang selanjutnya akan mengakibatkan gangguan fungsi gunjal sendiri, kemudian keadaan ini secara hematogen menyebar keseluruh traktus urinarius. Selain itu beberapa hal yang menjadi predisposisi ISK, antara lain adanya obstruksi aliran kemih proksimal yang mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter yang disebt sebagai hidronefroses. Penyebab umum obstruksi adalah jaringan perut ginjal, batu neoplasma dan hipertropi prostat yang sering ditemukan pada laki-laki diatas 60 tahun.
Klasifikasi
Klasifiksi infeksi saluran kemih sebagai berikut :
1.      Kandung kemih (sistitis)
2.      Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik irin dari utetra kedalam kandung kemih (refluks urtovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
3.       Uretra (uretritis)
Uretritis adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang di golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. Uretritis gonoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual. Uretritis non gonoreal adalah uretritis yang tidak berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia frakomatik atau urea plasma urelytikum
4.      Ginjal (pielonefritis
Pielonefritis infeksi traktus urinarius atas merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus dan jaringan intertisial dari dalah satu atau kedua ginjal
Infeksi saluran kemih (ISK) pada usia lanjut dibedakan menjadi :
1.      ISK Uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih.
2.      ISK Complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis, dan shock.
ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut :
Ø Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung
kencing menetap dan prostatitis.
Kelainan faal ginjal : GGA maupun GGKØ
 Gangguan daya tahan tubuhØ
Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp
yang memproduksi urease.
3.      Manifestasi klinis
Uretritis biasanya memperlihatkan gejala :
1.      Mukosa memerah dan edema
2.      Terdapat cairan eksudat yang purulent
3.      Ada Ulserasi pada uretra
4.      Adanya rasa gatal yang menggelitik
5.      Good morning sign
6.      Adanya nanah awal miksi
7.      Nyeri pada awal miksi
8.      Kesulitan untuk memulai miksi
9.      Nyeri pada bagian abdomen
Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :
1.      Disuria (nyeri waktu berkemih)
2.       Peningkatan frekuensi berkemih
3.      Perasaan ingin berkemih
4.      Adanya sel-sel darah putih dalam urin
5.       Nyeri punggung bawah atau suprapubic
6.      Demam yang disertai adanya darah dalam urin pada kasus yang   parah.
Pielonefritis akut biasanya memperlihatkan gejala :
1.      Demam
2.       Menggigil
3.       Nyeri pinggang
4.       Disuria
3). Komplikasi
1.          Prostatitis
2.          Epididimis
3.          Striktura uretra
4.         Sumbatan pada vasoepididinal

Symptoms
Infeksi saluran kencing terkadang tidak menimbulkan gejala atau pertanda apapun. Gejala umumnya meliputi :
·         Keinginan mendesak untuk segera buang air kecil.
·         Sensasi terbakar ketika buang air kecil.
·         Urine yang dikeluarkan sedikit namun sering.
·         Urine berwarna agak pucat.
·         Urine berwarna pink cerah atau cokelat seperti minuman kola bersoda. Ini artinya urine mengandung darah.
·         Urine berbau menyengat.
·         Nyeri panggul pada perempuan. Nyeri dubur pada laki-laki.
Causes
Sistem urinal atau sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Infeksi saluran kencing muncul ketika bakteri masuk ke saluran kencing melalui uretra. Bakteri ini kemudian berkembang biak di kandung kemih. Jika sistem kekebalan tubuh di saluran kencing dan sekitarnya sedang melemah , bakteri dapat berkembang dengan cepat. Infeksi pun akan terjadi.
Infeksi saluran kencing yang paling sering terjadi lebih banyak terjadi pada perempuan. Infeksi ini menyerang kandung kemih dan uretra.
·         Infeksi kandung kemih (cystitis).
Tipe ini biasanya disebabkan bakteri Escherichia coli (E.coli), yang umumnya ditemukan di saluran pencernaan. Infeksi bisa dipicu oleh hubungan seksual, tapi mereka yang tidak aktif secara seksual juga bisa terkena. Perempuan lebih rentan terhadap infeksi ini, karena jarak antara uretra dengan anus dan mulut uretra dengan kandung kemih sangat dekat.
·         Infeksi uretra (urethritis).
Infeksi ini terjadi ketika bakteri di saluran pencernaan masuk ke anus atau uretra. Penyakit menular seksual seperti herpes, gonorrhea (kencing nanah), dan chlamydia juga bisa menyebabkan infeksi uretra. Hal ini terutama lebih sering terjadi pada perempuan, karena jarak antara uretra dengan vagina cukup dekat.

Risk Factor
Faktor peningkat risiko terkena infeksi saluran kencing, yaitu :
·         Perempuan. Uretra yang lebih pendek membuat bakteri lebih cepat sampai ke kandung kemih.
·         Aktif secara seksual. Infeksi dapat terjadi melalui aktivitas seksual.
·         Penggunaan alat KB.
·         Perempuan yang sedang atau sudah menopause. Hormon estrogen yang menurun setelah menopause membuat infeksi lebih rentan terjadi.
·         Kelainan pada saluran kencing. Bayi yang dilahirkan dengan sistem urinal yang kurang sempurna, memiliki risiko yang tinggi terkena infeksi.
·         Saluran kencing terhambat, misalnya oleh batu ginjal atau kelenjar prostat yang membesar.
·         Sistem kekebalan tubuh yang menurun.
·         Penggunaan kateter untuk buang air kecil.
Complications
Jika dibiarkan, infeksi saluran kencing dapat menyebabkan penyakit lain yang berbahaya. Komplikasinya berupa infeksi ginjal akut atau infeksi ginjal kronis. Kedua penyakit ini akan merusak ginjal.
Perempuan yang sedang hamil berisiko tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata atau prematur. Perempuan yang mengalami infeksi saluran kencing lebih dari tiga kali kemungkinan akan terus mengalami infeksi.

Diagnosis
Pemeriksaan untuk mendiagnosis infeksi saluran kencing meliputi :
·         Pemeriksaan sampel urine.
·          Melakukan pencitraan saluran kencing dengan CT scan atau rontgen.
·         Cystoscopy, sebuah prosedur untuk melihat langsung bagian dalam uretra dan kandung kemih menggunakan kamera kecil.
Treatment
Infeksi saluran kencing dapat diatasi dengan antibiotik. Jenis dan berapa lama perawatannya dilakukan akan bergantung pada kondisi kesehatan dan tipe bakteri yang menginfeksi.
Infeksi yang ringan biasanya akan mereda setelah beberapa hari perawatan. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri (analgesik) untuk membuat uretra dan kandung kemih kebal. Tujuannya agar pasien tidak merasakan sensasi terbakar lagi ketika buang air kecil. Tapi, obat ini dapat membuat urine berwarna oranye atau merah.
Jika infeksi yang dialami bukanlah yang pertama kali, penderitanya harus mengonsumsi antibiotik dalam periode yang lebih lama. Kalau infeksi berkaitan dengan aktivitas seksual, penderitanya harus mengonsumsi antibiotik setiap setelah berhubungan seksual.
Bagi mereka yang sudah menopause, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi estrogen. Hormon estrogen tambahan dimasukkan lewat vagina untuk meningkatkan ketahanan terhadap infeksi. Sedangkan, untuk infeksi saluran kencing yang parah, penderitanya perlu dirawat inap. Antibiotik pun akan dimasukkan lewat infus.

Prevention
Infeksi saluran kencing dapat dicegah dengan langkah berikut :
·         Minum air yang banyak. Lebih sering buang air kecil akan membantu saluran kencing menjadi lebih sehat. Bakteri di saluran kencing dan sekitarnya akan terbuang bersama dengan urine.
·         Bersihkan vagina dari depan ke belakang, untuk mencegah masuknya bakteri ke vagina. Jangan remehkan kebersihan alat kelamin.
·         Segera buang air kecil setelah berhubungan seksual, dan minum segelas air untuk membantu mengeluarkan bakteri.
·         Hindari penggunaan sabun pembersih khusus vagina, karena dapat membuat uretra dan vagina iritasi.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Berdasarkan hasil analisis pembahasan dalam makalah ini dapat  diperoleh kesimpulan yaitu :
Infeksi Saluran Kemih atau urinarius Troctus infection adalah sutatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001) Infeksi Saluran Kemih adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998). Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang di sebabkan oleh bakteri terutama escherichia coli: resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluksvesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan, pemakaian instrumen baru,septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk,1998). Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001
B.     Saran
      Dari hasil yang diperoleh, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :
1.      Diharapkan kepada yang lain untuk dapat melaksanakan makalah ini dalam lingkup yang lebih luas dari makalah ini,sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu kesehatan umumnya dan dibidang study ilmu penyakit dasar khususnya.



DAFTAR PUSTAKA

http:// kumpulanilmu.blogsp[ot.com/2001/06/infeksi saluran kemih.html. agus, tessy.

Http:// kumpulanilmu,blogsfot/1998/02/infeksi salurankemih. Enggaram Barbara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar