BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah
istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada
saluran kemih. Prevalensi ISK di masyarakat makin meningkat seiring dengan
meningkatnya usia. Pada usia 40 – 60 tahun mempunyai angka prevalensi 3,2 %.
Sedangkan pada usia sama atau diatas 65 tahun kira-kira mempunyai angka
prevalensi ISK sebesar 20%. Infeksi saluran kemih dapat mengenal baik laki-laki
maupun wanita dari semua umur baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut
usia. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata wanita lebih sering dari
pria dengan angka populasi umum kurang lebih 5-15%.
Untuk menyatakan adanya ISK harus
ditemukan adanya bakteri dalam urin. Bakteriuria yang disertai dengan gejala
saluran kemih disebut bakteriuria simptomatis. Sedangkan yang tanpa gejala
disebut bakteriuria asimptomatis. Dikatakan bakteriuria positif pada pasien asimptomatisbila
terdapat lebih dari 105 koloni bakteri dalam sampel urin midstream, sedangkan
pada pasien simptomatis bisa terdapat jumlah koloni lebih rendah.
Prevalensi ISK yang tinggi pada usia lanjut antara lain disebabkan karena sisa urin dalam kandung kemih meningkat akibat pengosonga kandung kemih kurang efektif , mobilitis menurun, pada usia lanjut nutrisi sering kurang baik, sistem imunitas menurun.
Baik seluler maupu humoral, adanya hambatan pada aliran urin,hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian serius. Di Amerika dilaporkan bahwa setidaknya 6 juta pasien datang kedokter setiap tahunnya dengan diagnosis ISK. Disuatu rumah sakit di Yogyakarta ISK merupakan penyakit infeksi yang menempati urutan ke-2 dan masuk dalam 10 besar penyakit (data bulan Juli – Desember).
Prevalensi ISK yang tinggi pada usia lanjut antara lain disebabkan karena sisa urin dalam kandung kemih meningkat akibat pengosonga kandung kemih kurang efektif , mobilitis menurun, pada usia lanjut nutrisi sering kurang baik, sistem imunitas menurun.
Baik seluler maupu humoral, adanya hambatan pada aliran urin,hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian serius. Di Amerika dilaporkan bahwa setidaknya 6 juta pasien datang kedokter setiap tahunnya dengan diagnosis ISK. Disuatu rumah sakit di Yogyakarta ISK merupakan penyakit infeksi yang menempati urutan ke-2 dan masuk dalam 10 besar penyakit (data bulan Juli – Desember).
Infeksi saluran kemih terjadi
adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Untuk menegakkan diagnosis ISK
harus ditemukan bakteri dalam urin melalui biakan atau kultur (Tessy, Ardaya,
Suwanto, 2001) dengan jumlah signifikan (Prodjosudjadi, 2003). Tingkat
signifikansi jumlah bakteri dalam urin lebih besar dari 100/ml urin. Agen
penginfeksi yang paling sering adalah Eschericia coli, Proteus sp., Klebsiella
sp., Serratia, Pseudomonas sp. Penyebab utama ISK (sekitar 85%) adalah
Eschericia coli (Coyle & Prince, 2005). Penggunaan kateter terkait dengan
kemungkinan lebih dari satu jenis bakteri.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apakah pengertian dari
infeksi saluran kemih ?
2.
Apakah infeksi-infeksi
dari saluran kemih ?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum
1. Diperoleh
pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
ISK
2. Tujuan Khusus
a. Mampu
melakukan pengkajian pada klien dengan ISK
b. Mampu
menentukan masalah keperawatan pada klien dengan ISK
c. Mampu
merencanakan tindakan keperawatan pada klien denan ISK
d. Mampu
melaksanakan tindakan keperawatan pada klien denan ISK
e. Mampu
melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien dengan ISK
f. Mampu
mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus.
D. Manfaat
Penulisan
Makalah
ini berharap dapat menambahkan pengetahuan tentang infeksi saluran kemih serta dapat memperdalam ilmu pengatahuan
dalm bidang kesehatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Infeksi Saluran Kemih atau
urinarius Troctus infection adalah sutatu keadaan adanya infasi mikroorganisme
pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001)
Infeksi Saluran Kemih adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998)
Infeksi Saluran Kemih adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998)
Infeksi saluran kemih pada bagian
tertentu dari saluran perkemihan yang di sebabkan oleh bakteri terutama
escherichia coli: resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti
refluksvesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan,
pemakaian instrumen baru,septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk,1998)
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).
B.
Etiologi
1. Jenis-jenis
mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
- Pseudemonas, Proteus,klebsiella:
penyebab ISK complicated
- Escherichia coli:90% penyebab ISK
uncomplicated
- Enterobacter, Staphyloccoccus epidemidis,
enterococci,dll.
2. Prevalensi
penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
- Sisa urine dalam kandung kemih
yang meningkat akibat pengosongan
kandung kemih yang kurang efektif
kandung kemih yang kurang efektif
- Mobilitas menurun
- Nutrisi yang kurang baik
- Sistem imunitas menurun, baik
seluler maupun humoral
- Adanya hambatan pada aliran urin
- Hilangnya efek bakterisid dari
sekresi prostat
C.
Patofisiologi
1. Proses
Penyakit
Infeksi
saluran kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus
urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui: kontak langsung dari tempat
infeksi terdekat, hematogen, limfogen.
Ada 2 jalur utama terjadi ISK yaitu
asending dan hematogen
1. Secara Asending yaitu :
Masuknya mikroorganisme dalam
kandung kemih, antara lain : faktor anatomi
dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek dari pada laki- laki
sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, faktor tekanan urin saat miksi,
kontaminasi fekal, Pemasangan alat kedalam traktus urinarius (pemeriksaan
sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.
dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek dari pada laki- laki
sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, faktor tekanan urin saat miksi,
kontaminasi fekal, Pemasangan alat kedalam traktus urinarius (pemeriksaan
sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.
2. Secara Hematogen, yaitu :
Sering terjadi pada pasien yang
sistem imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara Hematogen.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga
mempermudah penyebaran hematogen, yaitu adanya bendungan total urin yang yang
mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan.
Pada usia lanjut terjadinya ISK ini sering disebabkan karena adanya :
Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung
kemih yang tidak lengkap
Pada usia lanjut terjadinya ISK ini sering disebabkan karena adanya :
Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung
kemih yang tidak lengkap
Mobilitas menurun
Nutrisi yang sering kurang baik
Sistem imunitas yang menurun
Adanya hambatan pada saluran urin
Hilangnya efek bakterisid dari sekresi
prostat
Sisa urin dalam kandung kemih yang
meningkat tersebut mengakibatkan distensi yang berlebihan sehingga menimbulkan
nyeri, keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi terhadap invasi bakteri
dan residu kemih menjadi media pertumbuhan bakteri yang selanjutnya akan
mengakibatkan gangguan fungsi gunjal sendiri, kemudian keadaan ini secara
hematogen menyebar keseluruh traktus urinarius. Selain itu beberapa hal yang
menjadi predisposisi ISK, antara lain adanya obstruksi aliran kemih proksimal yang
mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter yang
disebt sebagai hidronefroses. Penyebab umum obstruksi adalah jaringan perut
ginjal, batu neoplasma dan hipertropi prostat yang sering ditemukan pada
laki-laki diatas 60 tahun.
Klasifikasi
Klasifiksi infeksi saluran kemih
sebagai berikut :
1. Kandung
kemih (sistitis)
2. Sistitis
(inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya
infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik irin dari
utetra kedalam kandung kemih (refluks urtovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian
kateter atau sistoskop.
3. Uretra (uretritis)
Uretritis adalah suatu infeksi yang
menyebar naik yang di golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. Uretritis
gonoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak
seksual. Uretritis non gonoreal adalah uretritis yang tidak berhubungan dengan
niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia frakomatik atau urea
plasma urelytikum
4. Ginjal
(pielonefritis
Pielonefritis infeksi traktus
urinarius atas merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus dan jaringan
intertisial dari dalah satu atau kedua ginjal
Infeksi saluran kemih (ISK) pada usia lanjut dibedakan menjadi :
Infeksi saluran kemih (ISK) pada usia lanjut dibedakan menjadi :
1. ISK
Uncomplicated (simple)
ISK sederhana yang terjadi pada
penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal.
ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya
mengenai mukosa superficial kandung kemih.
2. ISK
Complicated
Sering
menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas,
kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering
terjadi bakterimia, sepsis, dan shock.
ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut :
Ø Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung
ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut :
Ø Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung
kencing menetap
dan prostatitis.
Kelainan faal
ginjal : GGA maupun GGKØ
Gangguan daya tahan tubuhØ
Infeksi yang
disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp
yang memproduksi
urease.
3. Manifestasi
klinis
Uretritis biasanya
memperlihatkan gejala :
1. Mukosa
memerah dan edema
2. Terdapat
cairan eksudat yang purulent
3. Ada
Ulserasi pada uretra
4. Adanya
rasa gatal yang menggelitik
5. Good
morning sign
6. Adanya
nanah awal miksi
7. Nyeri
pada awal miksi
8. Kesulitan
untuk memulai miksi
9. Nyeri
pada bagian abdomen
Sistitis biasanya
memperlihatkan gejala :
1. Disuria
(nyeri waktu berkemih)
2. Peningkatan frekuensi berkemih
3. Perasaan
ingin berkemih
4. Adanya
sel-sel darah putih dalam urin
5. Nyeri punggung bawah atau suprapubic
6. Demam
yang disertai adanya darah dalam urin pada kasus yang parah.
Pielonefritis akut biasanya memperlihatkan gejala :
Pielonefritis akut biasanya memperlihatkan gejala :
1. Demam
2. Menggigil
3. Nyeri pinggang
4. Disuria
3). Komplikasi
3). Komplikasi
1.
Prostatitis
2.
Epididimis
3.
Striktura uretra
4.
Sumbatan pada
vasoepididinal
Symptoms
Infeksi
saluran kencing terkadang tidak menimbulkan gejala atau pertanda apapun. Gejala
umumnya meliputi :
·
Keinginan mendesak untuk segera buang air kecil.
·
Sensasi terbakar ketika buang air kecil.
·
Urine yang dikeluarkan sedikit namun sering.
·
Urine berwarna agak pucat.
·
Urine berwarna pink cerah atau cokelat seperti minuman kola
bersoda. Ini artinya urine mengandung darah.
·
Urine berbau menyengat.
·
Nyeri panggul pada perempuan. Nyeri dubur pada laki-laki.
Causes
Sistem urinal atau sistem perkemihan terdiri dari ginjal,
ureter, kandung kemih, dan uretra. Infeksi saluran kencing muncul ketika
bakteri masuk ke saluran kencing melalui uretra. Bakteri ini kemudian
berkembang biak di kandung kemih. Jika sistem kekebalan tubuh di saluran
kencing dan sekitarnya sedang melemah , bakteri dapat berkembang dengan cepat.
Infeksi pun akan terjadi.
Infeksi saluran kencing yang paling sering terjadi lebih
banyak terjadi pada perempuan. Infeksi ini menyerang kandung kemih dan uretra.
·
Infeksi kandung kemih (cystitis).
Tipe ini biasanya disebabkan bakteri
Escherichia coli (E.coli), yang umumnya ditemukan di saluran
pencernaan. Infeksi bisa dipicu oleh hubungan seksual, tapi mereka yang tidak
aktif secara seksual juga bisa terkena. Perempuan lebih rentan terhadap infeksi
ini, karena jarak antara uretra dengan anus dan mulut uretra dengan kandung
kemih sangat dekat.
·
Infeksi uretra (urethritis).
Infeksi ini terjadi ketika bakteri di saluran pencernaan
masuk ke anus atau uretra. Penyakit menular seksual seperti herpes, gonorrhea
(kencing nanah), dan chlamydia juga bisa menyebabkan infeksi uretra. Hal
ini terutama lebih sering terjadi pada perempuan, karena jarak antara uretra
dengan vagina cukup dekat.
Risk Factor
Faktor
peningkat risiko terkena infeksi saluran kencing, yaitu :
·
Perempuan. Uretra yang lebih pendek membuat bakteri lebih
cepat sampai ke kandung kemih.
·
Aktif secara seksual. Infeksi dapat terjadi melalui
aktivitas seksual.
·
Penggunaan alat KB.
·
Perempuan yang sedang atau sudah menopause. Hormon estrogen
yang menurun setelah menopause membuat infeksi lebih rentan terjadi.
·
Kelainan pada saluran kencing. Bayi yang dilahirkan dengan
sistem urinal yang kurang sempurna, memiliki risiko yang tinggi terkena
infeksi.
·
Saluran kencing terhambat, misalnya oleh batu ginjal atau
kelenjar prostat yang membesar.
·
Sistem kekebalan tubuh yang menurun.
·
Penggunaan kateter untuk buang air kecil.
Complications
Jika dibiarkan, infeksi saluran kencing dapat menyebabkan
penyakit lain yang berbahaya. Komplikasinya berupa infeksi ginjal akut atau
infeksi ginjal kronis. Kedua penyakit ini akan merusak ginjal.
Perempuan yang sedang hamil berisiko tinggi untuk melahirkan
bayi dengan berat badan di bawah rata-rata atau prematur. Perempuan yang
mengalami infeksi saluran kencing lebih dari tiga kali kemungkinan akan terus
mengalami infeksi.
Diagnosis
Pemeriksaan
untuk mendiagnosis infeksi saluran kencing meliputi :
·
Pemeriksaan sampel urine.
·
Melakukan pencitraan saluran kencing dengan CT scan
atau rontgen.
·
Cystoscopy, sebuah prosedur untuk melihat langsung bagian dalam uretra
dan kandung kemih menggunakan kamera kecil.
Treatment
Infeksi saluran kencing dapat diatasi dengan antibiotik.
Jenis dan berapa lama perawatannya dilakukan akan bergantung pada kondisi
kesehatan dan tipe bakteri yang menginfeksi.
Infeksi yang ringan biasanya akan mereda setelah beberapa
hari perawatan. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri
(analgesik) untuk membuat uretra dan kandung kemih kebal. Tujuannya agar pasien
tidak merasakan sensasi terbakar lagi ketika buang air kecil. Tapi, obat ini
dapat membuat urine berwarna oranye atau merah.
Jika infeksi yang dialami bukanlah yang pertama kali,
penderitanya harus mengonsumsi antibiotik dalam periode yang lebih lama. Kalau
infeksi berkaitan dengan aktivitas seksual, penderitanya harus mengonsumsi
antibiotik setiap setelah berhubungan seksual.
Bagi mereka yang sudah menopause, dokter mungkin akan
merekomendasikan terapi estrogen. Hormon estrogen tambahan dimasukkan lewat
vagina untuk meningkatkan ketahanan terhadap infeksi. Sedangkan, untuk infeksi
saluran kencing yang parah, penderitanya perlu dirawat inap. Antibiotik pun
akan dimasukkan lewat infus.
Prevention
Infeksi
saluran kencing dapat dicegah dengan langkah berikut :
·
Minum air yang banyak. Lebih sering buang air kecil akan
membantu saluran kencing menjadi lebih sehat. Bakteri di saluran kencing dan
sekitarnya akan terbuang bersama dengan urine.
·
Bersihkan vagina dari depan ke belakang, untuk mencegah
masuknya bakteri ke vagina. Jangan remehkan kebersihan alat kelamin.
·
Segera buang air kecil setelah berhubungan seksual, dan
minum segelas air untuk membantu mengeluarkan bakteri.
·
Hindari penggunaan sabun pembersih khusus vagina, karena
dapat membuat uretra dan vagina iritasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis pembahasan dalam makalah ini dapat diperoleh kesimpulan yaitu :
Infeksi Saluran Kemih atau
urinarius Troctus infection adalah sutatu keadaan adanya infasi mikroorganisme
pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001) Infeksi Saluran Kemih adalah suatu
keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998).
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang di
sebabkan oleh bakteri terutama escherichia coli: resiko dan beratnya meningkat
dengan kondisi seperti refluksvesikouretral, obstruksi saluran perkemihan,
statis perkemihan, pemakaian instrumen baru,septikemia. (Susan Martin Tucker,
dkk,1998). Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk
mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy,
Ardaya, Suwanto, 2001
B. Saran
Dari
hasil yang diperoleh, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan
kepada yang lain untuk dapat melaksanakan makalah ini dalam lingkup yang lebih
luas dari makalah ini,sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu kesehatan umumnya
dan dibidang study ilmu penyakit dasar khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://
kumpulanilmu.blogsp[ot.com/2001/06/infeksi saluran kemih.html. agus, tessy.
Http://
kumpulanilmu,blogsfot/1998/02/infeksi salurankemih. Enggaram Barbara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar