Senin, 13 Maret 2017

Makalah Farmakologi Obstetri Dan Ginekologi


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Komplikasi dalam kasus kebidanan dapat terjadi di luar dugaan, meskipun segala sesuatu yang telah dijalankan dengan rapih dan sempurna.dengan pengetahuan yang baik, penanganan persalinan yang hati-hati disertai dengan ketelatian dengan baik pula, diharapkan kematian dan kesakitan ibu hamil dapat ditekan sekecil-kecilnya setiap tenaga kesehatan diharapkan mampu menengani persalinan normal maupun patologi dan berupaya agar tidak terjadi komplikasi.
Tenaga kesehatan khususnya bian harus mengetahui dan menguasai tindakan-tindakan yang harus dilakukan apabila memberikan pertolongan baik pada persalinan normal maupun patologi.pengetahuan tentang Tindakan-tindakan operatif kebidanan yaitu Ekstraksi Vakum,  induksi persalinan, Digital Curretase, persalinan sungsang, maupun manual plasenta harus di miliki.

B.     Rumusan masalah

a.         Apa yang dimaksud Obstetri dan Genekologi?

b.         Apa saja obat yang termasuk jenis obat Obstetri dan Genekologi?

c.         Bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari penggunaan obat tersebut?

d.        Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?

e.         Apa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat tersebut?

f.          Bagaimana interaksi obat golongan obstetri dan genekologi dengan obat lain/makanan?

g.         Bagaimana pengaturan dosis penggunaan obat tersebut?

h.         Apa saja contoh obat dipasaran yang tergolong obat genekologi dan obstetri?

i.           Bagaimana kategori keamanannya untuk kehamilan?


C.    Tujuan

a.         Untuk mengetahui pengertian Obstetri dan Genekologi

b.         Mengetahui obat yang termasuk jenis obat Obstetri dan Genekologi

c.         Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi dari penggunaan obat tersebut

d.        Menjelaskan mekanisme kerja obat tersebut

e.         Mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat tersebut

f.          Mengetahui interaksi obat golongan obstetri dan genekologi dengan obat lain/makanan

g.         Menjelaskan pengaturan dosis penggunaan obat tersebut

h.         Menjelaskan contoh obat dipasaran yang tergolong obat genekologi dan obstetric

i.           Menjelaskan kategori keamanan untuk kehamilan


















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Obstetri dan Genekologi
1.      Obstetrik adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya. Tujuan obstetrik  yaitu agar supaya setiap kehamilan yang diharapkan  berpuncak pada ibu dan bayi yang sehat. Juga berusaha keras mengecilkan jumlah kematian wanita dan bayi sebagai akibat proses reproduksi atau jumlah kecacatan fisik, intelektual dan emosional yang diakibatkannya.
2.      Ginekologi (secara harfiah berarti "ilmu mengenai wanita") adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium). Spesialisasi medis yang berhubungan dengan perawatan kesehatan bagi perempuan, khususnya diagnosis dan pengobatan gangguan yang memengaruhi perempuan.

B.     Golongan Obat yang Bekerja Pada Obstetri dan Genekologi
1.      Obat yang bekerja pada Obstetri
Terdiri dari :
a.       Prostaglandin dan oksitosik
Prostaglandin dan oksitosik digunakan untuk merangsang dan meningkatkan kontraksi uterus atau menginduksi persalinan dan meminimalkan perdarahan dari plasenta. Kelompok ini terdiri dari oksitosin , ergometri, dan prostaglandin. Semuanya menginduksi kontraksi uterus dengan derajat nyeri yang bervariasi tergantung pada induksinya.
b.      Pelemas miometrium
Obat golongan ini digunakan untuk menunda kelahiran prematur dan digunakan dengan tujuan mengurangi resiko terhadap bayi,tapi tidak ada bukti cukup bahwa dapat mengurangi kematian.



2.      Obat yang bekerja pada Genekologi
GANGGUAN VULVOVAGINA
Sediaan vulvovagina digunakan untuk mengatasi infeksi dan gejala monopouse pada vagina.
a.       Infeksi vagina dan vulva
Infeksi jamur pada vulvovagina sering berulang jika pengobatan tidak memadai.
b.      Atrovi vagina
Pemberian singkat krim estrogen pada vagina bertujuan memperbaiki epitel vagina yang mengalami atrofi karena monopouse.
c.       Obat untuk haid yang kurang dari 7 hari atau lebih dari 7 hari.

C.     Indikasi dan Kontraindikasi
1.      Obat Gol. Obstetri
a.       Prostaglandin dan Oksitosik
Prostaglandin dan oksitosik digunakan untuk merangsang dan meningkatkan kontraksi uterus atau menginduksi persalinan dan meminimalkan perdarahan dari plasenta. Kelompok ini terdiri dari oksitosin , ergometri, dan prostaglandin. Semuanya menginduksi kontraksi uterus dengan derajat nyeri yang bervariasi tergantung pada induksinya
Nama obat
Obat yang  ada di pasaran

Indikasi

Kontra Indiksi

DINOPROSTON

Prostin E2
(pharmacia Indonesia)

Induksi persalinan

Penderita yg umumnya, kontraindikasi terhadap obat-obatan untuk mempercepat proses kelahiran, pasien yang ketubannya sudah pecah, pasien yang diketahui hipersensitif terhadap prostaglandin dan pasien yang menderita penyakit radang panggul akut.

METILERGOMETRIN MALEAT

Methovin
(kimia farma)

Pendarahan sesudah melahirkan, lokiometra, menoragia, metroragia, subinvolusi uterus

Wanita hamil, hipertensi, toksemia gravidarum.

Pospargin
(Kalbe Farma)

Pendarahan pasca persalinan/abortus, pendarahan uterus karna operasi Caesar, melancarkan kala ke-3 pada partus, perdarahan uterus sesudah plasenta lepas, atoni uterus, subinvolusi uterus pada puerperium, lokiometra.

Wanita hamil, hipertensi, toksemia gravidarum, penyakit bliteratif pembulu darah.
OKSITOKIN
-   Induxin   (Kalbe Farma)
Induksi/stimulasi persalinan, abortus   tidak sempurna, mengatasi perdarahan uterus psca persalinan
Induksi persalinan pada kasus dimana partus pervagina merupakan kontra indikasi sepertt tali pusat menumbung, plasenta previa totalis dan vasa previa, kasus gawat darurat obstetric yang memerlukan persalinan melalui operasi, gawat janin, uterus hipertonik.


b.      Pelemas miometrium
Obat golongan ini digunakan untuk menunda kelahiran prematur dan digunakan dengan tujuan mengurangi resiko terhadap bayi,tapi tidak ada bukti cukup bahwa dapat mengurangi kematian.

Nama obat
Obat yang beredar di pasaran
Indikasi

Kontra Indikasi
RITODRIN HIDROKLORIDA
Yutopar (Solvay)
Persalinan premature (sesudah minggu k-16), melemaskan uterus, setelah pemberian IV, akan menurunkan aktivitas uterus sehingga memperpanjang gestasi pada pnderita yang terancam prematuritas. Dilanjutkan pemberian oral.
Pendrahan antepartum oleh sebab apapun terutama plasenta previa, & preklamsia berat, kematian janin intra uterin, korioamionitis, kelainan jantung pada ibu, hipertiroid, hipertensi tidak  terkontrol keadaan lain yang dapat membahayakan fungsi jantung.


2.      GANGGUAN VULVOVAGINA
Sediaan vulvovagina digunakan untuk mengatasi infeksi dan gejala monopouse pada vagina.
a.       Infeksi vagina dan vulva
Infeksi jamur pada vulvovagina sering berulang jika pengobatan tidak memadai.
Nama obat
Obat yang di jual di pasaran

Indikasi

Kontra Indikasi

BUTAKONAZOL
NITRAT

Gynofort
(Ethica)

Terapi lokal kandidiasis vagina.

METRONIDAZOLE

Vagizol (farmasolindo)

Uretritis, dan vaginitis karena Trichomonas  vaginalis. Cegah infeksi anaerob pasca operasi. Giardiasis.

Hipersensitivitas terhadap metronidazol atau derivate nitromidazol dan komponen obat lain. Hamil trimester 1.

NYSTATIN

Mycostatin vaginal (Bristol-Myers Squibb)

Terapi lokal untuk mikotik pada vagina yang disebabkan Candida albicans

hipersensitif

KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN

Fladystin

Terapi vaginitis yang disebabkan oleh bakteri Trichomonas vaginal & candida albicans.

Hamil trisemster 1, hipersensitivitas.

Vagistin
(combiphar)

Terapi vaginitas disebabkan infeksi Trichomonas   vaginalis, candida albicans, bakteri anaerob.

Hipersensitivitas

KLOTRIMAZOL

Gyne Lotremin (Schering-plough)

Kandidiasis vulvovaginal

Hipersensitif

Canesten SD
(Bayer)

Vaginitis karena jamur terutama kandida dan atau Trichomonas, superinfeksi, oleh bakteri yang peka terhadap obat ini.


b.      Atrovi vagina
Pemberian singkat krim estrogen pada vagina bertujuan memperbaiki epitel vagina yang mengalami atrofi karena monopouse.
Nama obat
Obat yang beredar di pasaran
     Indikasi
     Kontra Indikasi

ESTRIOL

Ovestin (Organon)

Iritasi lokal atau gatal pada awal terapi, mastodinia.

Kehamilan, thrombosis, diketahui/diduga adanya tumor yang estrogen dependent; pendarahan vagina yang terdiagnosis.

PROGESTERON, TOPIKAL

Crinone (Merck)

Terapi infertilitas akibat tidak  berhasilnya fase luteal,

Alergi perdarahan uterus yang tidak diketahiui penyebabnya, porfiria,









c.       Obat untuk haid yang kurang dari 7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama obat
Obat yang di jual di pasaran

Indikasi

Kontra Indikasi

Norelut
Norelut (dexa medica)
.amenore, pendarahan rahim abnormal disebabkan ketidak seimbangan hormonal
Tromboflerbitis, kanker payudara, aborsi, pendarahan vagina yang tidak dapat di diagnosis,   gangguan berat fungsi hati, hipesensitif
.


D.    Mekanisme Kerja Obat
1.      Obat Gol. Obstetri
a.       Prostaglandin dan oksitosik
Nama Obat    Mekanisme Kerja Obat
DINOPROSTON   
METILERGOMETRIN MALEAT Obat ini bekerja pada uterus menimbulkan kontraksi yang kuat yang efeknya lebih lama dari yang ditimbulkan oleh oksitosin.
Pospargin    Mempunyai efek langsung terhadap otot uterus yaitu meningkatkan tonus, amplitudo serta ritme kontraksi pada dosis yang rendah dengan merangsang adrenoreseptor, sehingga menyebabkan kontraksi uterus yang berulang dan diikuti fase relaksasi (fase istirahat). Sedangkan pada dosis yang besar methylergometrine maleate akan menyebabkan kontraksi tetanik uterus.
Methylergometrine maleate diabsorbsi cepat dan hampir sempurna, baik pada pemberian oral maupun intramuskular (IM) dan intravena (IV). Bioavailabilitas setelah pemberian per oral adalah 60% dan kadar puncak dicapai setelah 30 menit. Bioavailabilitas meningkat 78% jika diberikan secara intramuskular. Kadar maksimum plasma (Cmax) tercapai setelah 3 jam pemberian per oral. Methylergometrine maleate didistribusikan secara cepat dengan volume distribusi sekitar 0,33-0,67 liter/kg,  dimetabolisme di hepar dengan proses hidroksilasi dan  glukoronidasi. Ekskresinya terutama melalui empedu dan feses.
OKSITOSIN    Oksitosin akan menempel pada reseptor di otot polos uterus menyebabkan kontraksi otot polos. Reseptor tersebut meningkat seiring dengan penambahan usia kehamilan.
Oksitosin juga bekerja pada otot dinding pembuluh umbilikus sehingga pembuluh darah mengecil. Selain itu, oksitosin juga bekerja pada sel-sel mioepitel yang ada di payudara, sehingga timbul refleks pengeluaran air susu.

b.      Pelemas Miometrium
Nama Obat    Mekanisme Kerja Obat
RITODRIN HIDROKLORIDA    beta-bloker melawan efek ritodrin (mungkin
digunakan untuk mengurangi kemungkinan perdarahan paskabedah Caesar)
1.      GANGGUAN VULVOVAGINA
a.       Infeksi Vagina dan Vulva
Nama Obat    Mekanisme Kerja Obat
BUTAKONAZOL
NITRAT    Butoconazole nitrat - bubuk putih atau hampir putih. Ini larut dalam methanol, Ini larut dalam kloroform, metilenhloride, Aseton dan etanol, sangat sedikit larut dalam etil asetat, hampir nerastvorim air. Meleleh dengan dekomposisi pada sekitar 159 ° C. Massa molekul 474,79.
METRONIDAZOLE    Metronidazole adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat nitroimidazoi yang mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid.
Dalam sel atau mikroorganisme metronidazole mengalami reduksi menjadi produk polar. Hasil reduksi ini mempunyai aksi antibakteri dengan jalan menghambat sintesa asam nukleat.
Metronidazole efektif terhadap Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Gierdia lamblia. Metronidazole bekerja efektif baik local
maupun sistemik.
NYSTATIN    Nystatin memiliki aktivitas antifungi (anti jamur), yaitu dengan mengikat sterol (terutama ergosterol) dalam membran sel fungi. Nystatin tidak aktif melawan organisme (contohnya: bakteri) yang tidak mempunyai sterol pada membran selnya. Hasil dari ikatan ini membuat membran tidak dapat berfungsi lagi sebagai rintangan yang selektif (selective barrier), dan kalium serta komponen sel yang lainnya akan hilang. Aksi utama nystatin adalah melawan Candida (Monilia) spp.
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN    Merupakan
trikomoniasida, anaeroisida, dan
fungsisida.Metronidazole bersifat selektif terhadap beberapa bakteri anaerob.  Nystatin merupakan obat mikostatik dan mikosid terhadap banyak jamur patogen, terutama jenis Candida. Pada pemberian lokal, nystatin tidak mengiritasi kulit atau selaput lender, tidak menyebabkan alergi dan tidak diabsorpsi.Pemeriksaan mikrobiologis menunjukkan tidak ada interaksi (antagonisme) antara komponen-komponen dalam gabungan tersebut.
Vagistin    Ovula harus dimasukkan cukup dalam ke vagina dengan
bantuan aplikator.
Hanya pada beberapa kasus yang jarang, diperlukan pengobatan berikutnya.
KLOTRIMAZOL    Clotrimazole merupakan suatu anti jamur
berspektrum luas turunan imidazol. Obat ini akan menembus chitin dari dinding sel jamur dan menaikkan permeabilitas membran sel yang selanjutnya akan menyebabkan kebocoran kation natrium dan kalium serta komponen intraseluler yang lain. Gangguan ini mengganggu enzim mitokondria dan peroksimal yang akan mengakibatkan nekrosis seluler. Selain itu juga efektif melawan bakteri gram positif.



Canesten SD    Sebaiknya tablet dimasukkan pada posisi terlentang dengan kedua kaki ditarik sedikit kearah badan.Tablet tersebut juga dapat dimasukkan oleh dokter setelah pemerisaksaan. Bila perlu,pengobatan itu dapat diulangi.pengobatan jangan dilaksanakan selama haid. Bila pasien pada saat yang sama juga menderita vulvitis atau bila partner seksualnya menderita candida balanitis,untuk pencegahan infeksi ulang, keduanya harus memakai krim Canesten sebagai tambahan.
b.      Atrovi vagina
Nama Obat    Mekanisme Kerja Obat
ESTRIOL    Estrogen menghambat ovulasi melalui efek pada hipotalamus, yang kemudian mengakibatkan supresi pada FSH dan LH kelenjar hipofise. Implantasi dari ovum yang telah dibuahi juga dapat dihambat dengan estrogen dosis tinggi (diethylstilbestrol, ethinylestradiol) yang diberikan sekitar pertengahan siklus pada sanggama yang tidak dilindungi, dan ini disebabkan karena terganggunya perkembangan endometrium yang normal. Efek inilah rupanya yang menjadi dasar bagi metode kontrasepsi pasca sanggama atau post-coital.
PROGESTERON, TOPIKAL    Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi corpus luteum yang tidak adekuat pada siklus haid sehingga menghambat folikulogenesis. Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari spermatozoa sangat terhambat. Progesteron dapat menyebabkan terjadinya transplantation imunity waktu kehamilan.
c.       Obat untuk haid yang kurang dari 7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama Obat    Mekanisme Kerja Obat
Norelut    Sebelum penggunaan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dipastikan bahwa pasien tidak hamil, amenoria dan pendarahan rahim.


E.     Efek Samping yang Dapat Ditimbulkan dari Penggunaan Obat
1.      Obat Gol. Obstetri
a.       Prostaglandin dan Oksitosik
Nama Obat    Efek Samping
DINOPROSTON    Mual,Muntah,Sakit kepala,Kontraksi rahim yang berlebihan.
METILERGOMETRIN MALEAT    Sefalgia, vertigo, tinitus, nyeri abdomen,
mual, muntah, hipertensi, nyeri dada, dispnoe, dan bradikardia.
Pospargin Sefalgia, vertigo, tinitus, nyeri abdomen, mual, muntah, hipertensi,
nyeri dada, dispnoe, dan bradikardia.
OKSITOSIN    Semua obat tentu memiliki efek samping, begitu juga dengan
oksitosin. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat diberikan obat ini meliputi: Mual,Muntah,Sakit kepala,Kontraksi rahim yang berlebihan.
b.      Pelemas Miometrium
Nama Obat    Efek Samping
RITODRIN HIDROKLORIDA    Edema pulmonal (beberapa dilaporkan menjadi
fatal), meningkatkan denyut jantung ibu dan vetus.
Jarang: tremor, mual, muntah, sakit kepala (eritema), cemas, mudah lelah, gangguan emosional, asietas atau malaise, kadang kala gejala jantung seperti nyeri dada, atau dada terasa terikat degan atau tanpa kelainanan ECG.Dan
aritmia jantung, gangguan fungsi hati.  
2.      GANGGUAN VULVOVAGINA
a.       Infeksi Vagina dan Vulva
Nama Obat    Efek Samping
BUTAKONAZOL
NITRAT    Penghitaman pada daerah vagina, gatal, sakit, dan bengkak. Nyeri
panggul/perut atau keram.
METRONIDAZOLE    Mual, anoreksia, nyeri ulu hati, neuropati periler, rasa tidak enak di mulut, lidah berbulu, muntah, gangguan GI, urtikaria, ruam kulit, pruritus, angiodema, reaksi anafilaksis, mengantuk, pusing, sakit kepala, ataksia, urin berwarna gelap, leucopenia ringan.
NYSTATIN    Menyebabkan mual, muntah, & diare sesudah minum sediaan nystatin; iritasi atau sensitasi pada mulut serta ruam kulit, termasuk urtikaria.

KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN    Hipersensitivitas, gangguan GI, gangguan nelurologik, leukopeia, trombositopenia, peningkatan kadar enzim hati, ikterus, kolestatik.
Vagistin    Hati-hati pada kehamilan trimester pertama
KLOTRIMAZOL    Iritasi vaginal ringan, rasa terbakar, ruam kulit, iritasi pada vulva, ketegangan pada abdomen bag.bawah, sulit buang air kecil, sititis yg sering kambuh.
Canesten SD    reaksi kulit ringan jarang terjadi penderita jarang mengalami rasa terbakarlokal ringan atau iritasi segera setelah pemakaian vaginal.penderita sangat jarang mengalami iritasi ini hingga menghentikan terapi.mungkin terjadi reaksi hipersensitivitas.
b.      Atrovi vagina
Nama Obat    Efek Samping
ESTRIOL    Iritasi lokal atau gatal pada permulaan pengobatan,
mastodinia.
PROGESTERON, TOPIKAL    Somnolen, perdarahan, berbecak
c.       Obat untuk Haid yang Kurang dari 7 hari atau Lebih dari 7 hari.
Nama Obat    Efek Samping
Norelut    pendarahan, spotting, amenor, edema, perubahan berat badan, erosi, dan sekresi serfikal, kolestatik jaulis, alergi tanpa atau disertai pruritus, melasma atau tulasma, dan depresi mental.







F.      Interaksi Obat Golongan Obstetri dan Genekologi dengan Obat lain/Makanan
1.      Obat Gol. Obstetri
a.       Prostaglandin dan Oksitosik
Nama Obat    Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
DINOPROSTON    Dinoprostone bekerja dengan cara membuat servik menipis dan membuka dan uterus berkontraksi agar terjadi persalinan. Setelah pemberian Dinoprostone, anda harus dalam posisi tidur selama 10 menit hingga 2 jam sehingga obat dapat diserap. Lamanya waktu yang diperlukan tergantung pada
jenis sediaan obat yang diberikan.
METILERGOMETRIN MALEAT    Bersama anestetik dapat menyebabkan
vasokontriksi perifer: methylergometrine
dapat menurunkan efek nitroglycerine (antiangina).
Vasokontrikor alkaloid ergot dapat menyebabkan ansietas. Meningkatnya tekanan darah jika digunakan degan vasopresor atau oksitoksik lainnya.

Pospargin    Bersama anestetik dapat menyebabkan vasokontriksi perifer : methylergometrine dapat menurunkan efek nitroglycerine  (antiangina).
Vasokontrikor alkaloid ergot dapat menyebabkan ansietas. Meningkatnya tekanan darah jika digunakan dengan vasopresor atau oksitoksik lainnya.

OKSITOSIN    Reaksi anafilaksis, perdarahan pasca partum, aritmia janin, afibrinogemia fatal, mual,
b.      Pelemas Miometrium
Nama Obat    Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
RITODRIN HIDROKLORIDA    beta-bloker melawan efek ritodrin (mungkin digunakan untuk mengurangi kemungkinan perdarahan paskabedah Caesar); obat yang melawan efek samping simpatomimetik atau memicu aritmia




2.      GANGGUAN VULVOVAGINA
a.       Infeksi Vagina dan Vulva
Nama Obat    Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
BUTAKONAZOL
NITRAT    Hal ini tidak dianjurkan untuk menggunakan kondom atau vagina diafragma untuk 72 jam setelah penggunaan butokonazola dalam bentuk krim (krim yang mengandung minyak mineral, produk yang merusak dari lateks, atau karet).
METRONIDAZOLE    Metronidazole menghambat metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus dikurangi.
Pemberian alkohol selama terapi dengan metronidazole dapat menimbulkan gejala seperti pada disulfiram yaitu mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala.
Dengan obat-obat yang menekan aktivitas enzim mikrosomal hati seperti simetidina, akan memperpanjang waktu paruh metronidazole.
NYSTATIN    Jangan menutupi area yang telah diolesi obat ini dengan perban atau pakaian yang ketat. Penutupan area yang diolesi atau ditaburi bedak nystatin bisa meningkatkan risiko terjadinya iritasi
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN    Berinteraksi dengan antikoagulan coumarin, alcohol, disulfiram, lithium.
Vagistin    Berinteraksi dengan antikoagulan coumarin, alcohol, disulfiram, lithium.
KLOTRIMAZOL    Jika terjadi iritasi atau sensitivitas, hentikan pengobatan
Hindari kontak dengan mata
Bila tidak ada kemajuan setelah 1 bulan pengobatan, sebaiknya diagnosis ditinjau kembali.
Canesten SD    Canesten SD praktis tidak diserap oleh kulit vagina, sehingga tiodak ada efek sistemik. Tablet vagional Canesten SD sebaiknya digunakan 4-6 minggu sebelum melahirkan untuk membersihkan saluran peranakan.



b.      Atrovi Vagina
Nama Obat    Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
ESTRIOL    Interaksi obat-obat ini adalah dengan anti mikroba (ex. dengan golongan macrolide bisa membunuh flora normal, padahal flora normal ikut berperan dalam metabolisme kontrasepsi). Sedangkan, pemberian obat-obatan ini juga dapat meningkatkan metabolisme estrogen (misalnya rifampicin, barbiturat, dan fenitoin) atau mengurangi daur ulang enterohepatiknya (misalnya tetrasiklin dan ampisilin).
PROGESTERON, TOPIKAL    Interaksi obat-obat ini adalah dengan anti mikroba (ex. dengan golongan macrolide bisa membunuh flora normal, padahal flora normal ikut berperan dalam metabolisme kontrasepsi). Sedangkan, pemberian obat-obatan ini juga dapat meningkatkan metabolisme estrogen (misalnya rifampicin, barbiturat, dan fenitoin) atau mengurangi daur ulang enterohepatiknya (misalnya tetrasiklin dan ampisilin).
c.       Obat untuk haid yang kurang dari 7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama Obat    Interaksi dengan Obat Lain/Makanan
Norelut    Dikonsumsi bersamaan dengan makanan, jadi dia berinteraksi dengan makanan.

G.    Pengaturan Dosis Penggunaan Obat
1.      Obat Gol. Obstetri
a.       Prostaglandin dan Oksitosik
Nama Obat    Dosis Penggunaan
DINOPROSTON    1 tablet kedua dapat dimasukan setelah 6-8 jam jika
kelahiran tdk terjadi.
METILERGOMETRIN MALEAT    3x sehari 1-2 tablet

Pospargin    Pencegahan dan pengobatan perdarahan pasca persalinan dan pasca abortus yang disebabkan oleh atonia uteri. Dosis awal diberikan 0,2 mg methylergometrine maleate secara IM, biasanya efek kontraksi uterus terjadi 3-5 menit setelah pemberian. Pemberian secara IM dapat diulang setelah 2-4 jam, lalu terapi dilanjutkan per oral dengan dosis 0,125 mg methylergometrine maleate 3-4 kali per hari selama 2-7 hari. Penurunan dosis dapat dilakukan untuk mengatasi uterus yang kram (kejang). Pada keadaan darurat, misalnya syok, methylergometrine maleate dapat diberikan IV secara lambat dengan memonitor tekanan darah dan nadi.
Untuk pengobatan subinvolusi uterus, dosis awal dapat diberikan secara IM maupun per oral tergantung keadaan pasien, dan dilanjutkan dengan pemberian per oral selama 2 sampai 7 hari.
Memperpendek kala III (diberikan setelah bahu depan janin lahir). Diberikan jika sudah dipastikan bahwa kehamilan dengan janin tunggal, dan diberikan secara IM dengan dosis 0,2 mg methylergometrine maleate setelah bahu depan janin lahir.
Sectio Caesarea, atau persalinan dengan tindakan. Setelah bayi dikeluarkan secara ekstraksi diberikan
methylergometrine maleate 1 mL secara IM atau 0,5 ml-1 ml secara IV.
OKSITOSIN    Dalam persalinan, oksitosin umumnya diberikan melalui infus dengan dosis yang ditentukan oleh dokter per menit. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan mungkin diubah seiring berjalannya proses persalinan. Dalam proses persalinan, pengaruh obat ini pada detak jantung bayi dalam kandungan juga harus dipantau.
b.      Pelemas Miometrium
Nama Obat    Dosis Penggunaan
RITODRIN HIDROKLORIDA    dosis awal 50 mcg/menit, infus dipercepat bertahap sampai 150-350 mcg/menit, dipertahankan sampai 12-48 jam setelah kontraksi hilang; atau 10 mg tiap 3-8 jam sampai 12-48 jam setelah kontraksi hilang; dosis oral diberikan 30 menit sebelum infus dihentikan dan diulang tiap 2 jam selama 24 jam, diikuti dengan 10-20 mg tiap 4-6 jam; dosis maksimal per hari 120 mg.




2.      GANGGUAN VULVOVAGINA
a.       Infeksi Vagina dan Vulva
Nama Obat    Dosis Penggunaan
BUTAKONAZOL
NITRAT    Krim dimasukan kedalam vagina dengan bantuan aplikator yang diisi penuh 5g krim.
Rekom. 1 applicatorful kira-kira 5g intravagina
METRONIDAZOLE    Ovula, masukan 1-2 ovula per hari.
Amebiasis:
Dewasa :750 mg 3 kali sehari selama 10 hari.
Anak-anak : 35 - 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3, selama 10 hari.
Giardiasis:
Dewasa : 250 - 500 mg 3 kali sehari selama 5 - 7 hari atau 2 g 1 kali sehari selama 3 hari. Anak-anak: 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5-7 hari.
NYSTATIN    2x sehari
Perhatian. Jika terjadi iritasi, hentikan penggunaan obat ini.
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN    Satu ovula dimasukkan ke dalam vagina sebelum tidur, selama 7 hari sampai 10 hari berturut-turut.
Untuk mempercepat penghancuran obat, basahkan dengan air satu atau dua detik sesaat sebelum dimasukkan ke dalam vagina.
Vagistin    Masukkan 1 ovula/hari ke dalam vagina selama 7-10 hari.
KLOTRIMAZOL    Oleskan krim atau taburkan bedak Fungiderm secukupnya 2 -3 kali sehari pada bagian yang sakit selama 10 - 14 hari secara teratur dan tidak terhenti. Infeksi pada sela-sela jari kaki membutuhkan waktu membutuhkan waktu 1 bulan pengobatan dengan tekun dan teratur. Untuk infeksi pada kuku, terlebih dahulu potonglah kuku sependek mungkin.
Canesten SD    Dosis tunggal umumnya sudah cukup untuk pengobatan Vaginitis, terutama bila disebabkan oleh jamur.
Bila tidak ada petubjuk lain dari dokter tablet canesten dimasukkan sedalam mungkin kevagina dengan aplikator yang tersedia Sebaiknya pada malam hari. Sebaiknya tablet dimasukkan pada posisi terlentang dengan kedua kaki ditarik sedikit kearah badan.Tablet tersebut juga dapat dimasukkan oleh dokter setelah pemerisaksaan. Bila perlu,pengobatan itu dapat diulangi.pengobatan jangan dilaksanakan selama haid. Bila pasien pada saat yang sama juga menderita vulvitis atau bila partner seksualnya menderita candida balanitis,untuk pencegahan infeksi ulang, keduanya harus memakai krim Canesten sebagai tambahan.
b.      Atrovi vagina
Nama Obat    Dosis Penggunaan
ESTRIOL    Keluhan vulva vagina  yang berhubungan dengan defisiensi estrogen, 1xsehari selama 2-3 minggu, diikuti dengan dosis pemeliharaan 2x penggunaan/minggu. Terapi sebelum & sesudah operasi vagina, 1x sehari; terapi harus dimulai 2 minggu sebelum operasi, sesudah operasi dapat dimulai segera jika pemberian krim memungkinkan.
PROGESTERON, TOPIKAL    Melalui rektal atau vagina, sindrom premenstruasi dan depresi pasca melahirkan, 200 mg sehari hingga 400 mg 2 kali sehari; untuk sindrom premenstruasi dimulai pada hari ke 12-14 dan dilanjutkan sampai awal menstruasi (tapi tidak direkomendasikan, lihat keterangan di atas); melalui rektal jika digunakan metode kontrasepsi 'barrier', pada pasien yang baru saja melahirkan atau pasien yang mengalami infeksi vagina atau sistitis kambuhan.
Pemakaian intravaginal, sediaan gel: Pengobatan infertilitas karena ketidakcukupan fase luteal: Sekali pemakaian (1,125 g 8% gel) setiap hari, dimulai setelah ovulasi terdokumentasi atau arbitrarily pada hari ke-18 hingga hari ke-21 siklus; Jika digunakan selama fertilisasi in-vitro, pemakaian gel 8% harian harus dilanjutkan selama 30 hari jika tidak ada bukti kehamilan dari laboratorium.


c.       Obat untuk haid yang kurang dari 7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama Obat    Dosis Penggunaan
Norelut    Amenore dan perdarahan uterin abnormal akibat ketidakseimbangan hormonal tanpa gangguan organik : 5-20 mg/hari dimulai dari hari ke-5 sampai hari ke-25 siklus menstruasi.
Endometriosis: diawali dengan 10 mg sehari selama seminggu, bisa ditambahkan 5 mg/hari setiap 2 minggu sampai dosis maksimal 30 mg/hari. Pengobatan bisa dilanjutkan selama 6-8 bulan

H.    Contoh Obat Dipasaran yang Tergolong Obat Genekologi dan Obstetri
1.      Obat Gol. Obstetri
a.       Prostaglandin dan Oksitosik
Nama Obat    Contoh Obat Dipasaran
DINOPROSTON    Prostin E2
(pharmacia Indonesia)
METILERGOMETRIN MALEAT    Methovin
(kimia farma)
Pospargin    Pospargin
(Kalbe Farma)
OKSITOSIN    Induxin  
(Kalbe Farma)
b.      Pelemas Miometrium
Nama Obat    Contoh Obat Dipasaran
RITODRIN HIDROKLORIDA    Yutopar
(Solvay)

2.      GANGGUAN VULVOVAGINA
a.       Infeksi Vagina dan Vulva
Nama Obat    Contoh Obat Dipasaran
BUTAKONAZOL
NITRAT    Gynofort
(Ethica)
METRONIDAZOLE    Vagizol
(farmasolindo)
NYSTATIN    Mycostatin vaginal
(Bristol-Myers Squibb)
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN    Fladystin,Neo Gynoxa
(Kalbe Farma)
Vagistin    Vagistin
(combiphar)
KLOTRIMAZOL    Gyne Lotremin
(Schering-plough)
Canesten SD    Canesten SD
(Bayer)
b.      Atrovi vagina
Nama Obat    Contoh Obat Dipasaran
ESTRIOL    Ovestin
(Organon)
PROGESTERON, TOPIKAL    Crinone
(Merck)
c.       Obat untuk haid yang kurang dari 7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama Obat    Contoh Obat Dipasaran
Norelut    Norelut
(Dexa medica)








I.       Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
1.      Obat Gol. Obstetri
a.       Prostaglandin dan Oksitosik
Nama Obat    Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
DINOPROSTON    X
METILERGOMETRIN MALEAT    Pengaruh Kehamilan :
Faktor risiko : C ;Kontraksi berkepanjangan dari pembuluh darah uterus dan atau peningkatan tonus otot uterus akan menurunkan aliran darah ke plasenta yang dapat mengakibatkan hambatan pertumbuhan janin di hewan.
Pengaruh Menyusui :
Sejumlah kecil metilergometrin ditemui di air susu ibu (ASI).
Pospargin    C
OKSITOSIN    X
b.      Pelemas Miometrium
Nama Obat    Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
RITODRIN HIDROKLORIDA    X

2.      GANGGUAN VULVOVAGINA
a.       Infeksi Vagina dan Vulva
Nama Obat    Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
BUTAKONAZOL
NITRAT    Gunakan dalam kehamilan dan menyusui.:
Dalam intrawaginalnom hamil tikus selama dosis organogeneza butokonazola nitrat 6 mg/kg/hari (di 130 - 350 kali melebihi dosis aman, Berdasarkan tingkat, dicapai setelah mcg administrasi serum pada tikus, dibandingkan dengan kadar serum pada manusia, dicapai setelah menerapkan dosis terapi yang disarankan) penyebab peningkatan frekuensi rezorbtion buah-buahan dan mengurangi sampah ukuran; Namun, tidak ada efek teratogenik.
Butokonazola nitrat tidak menghasilkan hasil buruk yang terlihat ketika diberikan tikus hamil selama organogenesis pada dosis hingga 50 mg/kg/hari (di 5 kali dosis untuk orang, dalam hal mg/m2). Dosis oral harian 100, 300 atau 750 mg/kg/hari (di 10, 30 atau 75 kali lebih tinggi daripada dosis manusia untuk, dalam hal mg/m2) menyebabkan kelainan janin (Cacat dari dinding perut, sumbing), pada dosis tinggi tersebut juga mencatat efek buruk pada laki-laki. Tidak terdeteksi, Namun,, efek yang merugikan pada keturunan oleh krol′čih, yang menerima nitrat oral pada dosis butokonazola, memiliki stres pada wanita (misalnya 150 mg/kg, di 24 kali lebih tinggi dosis untuk seseorang dari mg/m2).
Butokonazola nitrat, seperti azolam lainnya antijamur, sulit melahirkan tikus.Ketika kehamilan mungkin hanya terhadap, Jika manfaat diproyeksikan melebihi potensi kerugian bagi janin (memadai dan baik dikontrol studi di hamil belum).
Kategori: pada janin oleh FDA — (C). (Studi reproduksi dalam hewan menunjukkan efek yang merugikan pada janin, dan studi yang memadai dan baik dikontrol pada wanita hamil belum, Namun, potensi manfaat, terkait dengan penggunaan obat-obatan di kehamilan, mungkin membenarkan penggunaannya, Meskipun risiko yang mungkin.)
Untuk menerapkan hati-hati dalam masa menyusui (tidak diketahui, diekskresikan dalam ASI).
METRONIDAZOLE    Pengaruh Kehamilan :Produsen menyarankan untuk menghindari penggunaan obat pada dosis tinggi;Faktor risiko : B
(dikontraindikasikan pada trimester pertama); Obat dapat menembus plasenta (efek karsinogenik pada tikus); dikontraindikasikan terhadap pengobatan trichomoniasis pada trimester pertama, kecuali jika pengobatan alternatif tidak adekuat. Untuk keamanan dan efikasi pada indikasi yang lain, ;gunakan obat pada ibu hamil hanya jika keuntungan pada ibu hamil lebih banyak daripada potensial risiko terhadap janinnya.
Pengaruh Menyusui:
Ditemukan dalam air susu, produsen menyarankan untuk menghindari penggunaan obat dengan dosis tunggal yang besar.;Masuk kedalam air susu ibu/tidak direkomendasikan
NYSTATIN    Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, tanyakan pada dokter sebelum menggunakan obat ini. (C)
KOMBINASI METRONIDAZOLE DAN NYSTATIN    Tidak dianjurkan penggunaan pada ibu menyusui. Bila memang memerlukan penggunaan obat sebaiknya hentikan pemberian ASI selama pengobatan, penggunaan pada wanita hamil hanya jika benar-benar diperlukan.
Bahaya pada wanita hamil trimester pertama. (D)
Vagistin    Tidak dianjurkan bagi ibu menyusui, apabila memang memerlukan obat ini, sebaiknya berhenti menyusui selama pengobatan.
Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar dibutuhkan.
KLOTRIMAZOL    B
Canesten SD    pemakaian pada wanita hamil trimester pertama hanya bila sangat diperlukan dengan indikasi yang jelas
tablet vaginal Canesten SD mungkin dapat mengurangi efektivitas dan keamanan dari produk lateks seperti kondom dan diafragma. efek tersebut bersifat sementara dan terjadi hanya selama terapi
b.      Atrovi vagina
Nama Obat    Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
ESTRIOL    X
PROGESTERON, TOPIKAL    C
c.       Obat untuk haid yang kurang dari 7 hari atau lebih dari 7 hari.
Nama Obat    Kategori Keamanan Untuk Kehamilan
Norelut    Penelitian pada manusia dan hewan telah menunjukkan janin yang abnormal atau ada kejadian berbahaya pada janin berdasarkan pengalaman manusia atau keduanya, dan risiko penggunaan obat pada wanita hamil jelas melampaui keuntungannya. Obat dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau akan hamil.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Obstetrik adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya.
Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit system
reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium).Obat – obat yang bekerja pada obstetrik, terdiri dari : 
(a). Prostaglandin dan oksitosik,
(b).Pelemas miometrium,
(c.) obat untuk gangguan vulvovagina.



DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 2006. Pedoman Pelayanan Farmasi Untuk Ibu
Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. 2007. Departemen Farmakologi Dan Terapeutik     Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia





Tidak ada komentar:

Posting Komentar