Senin, 01 Mei 2017

tanda bahaya kehamilan



1.Perdarahan Pervaginam
Perdarahan per vaginam pada kehamilan lanjut terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta (plasenta previa, solusio plasenta atau perdarahan yang belum jelas sebabnya).
Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu pertama terlambat haid. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi (penempelan hasil konsepsi pada dinding rahim) dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin terjadi pertanda servik yang rapuh (erosi). Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.
Perdarahan yang tidak normal adalah perdarahan yang banyak, merah atau disertai nyeri. Perdarahan ini dapat berarti keguguran, kehamilan mola (hamil anggur) atau kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim),plasenta previa (plasenta meutupi jalan lahir) atau solusio plasenta.
  1. Plasenta previa
             Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan-lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian atas.
             Klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu:
  • Palsenta previa totalis apabila seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta.
  • Plasenta previa lateralis/ parsialis apabila hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta.
  • Plasenta previa marginalis hanya pada pinggir ostium terdapat  jaringan plasenta.
Pada inspeksi dijumpai :
• Perdarahan per vaginam encer sampai bergumpal.
• Pada perdarahan yang banyak, ibu tampak anemis.
             Pemeriksaan fisik ibu
• Dijumpai keadaan bervariasi dari keadaan normal sampai syok.
• Kesadaran penderita bervariasi dari kesadaran baik sampai koma.
• Pada pemeriksaan, dapat dijumpai:
— Tekanan darah, nadi, dan pernapasan dalam batas normal.
— Tekanan darah, nadi, dan pernapasan meningkat.
— Daerah ujung menjadi dingin.
1.Pemeriksaan khusus kebidanan
  1. Palpasi abdomen
— Janin belum cukup bulan, tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan.
— Karena plasenta di segmen bawah rahim, dapat dijumpai kelainan letak janin dalam rahim dan bagian terendah masih tinggi.
2.      Pemeriksaan denyut jantung janin
— Bervariasi dari normal sampai asfiksia dan kematian janin dalam rahim.
3.      Pemeriksaan dalam
Tujuan pemeriksaan dalam adalah:
— Menegakkan diagnosis pasti.
— Mempersiapkan tindakan untuk melakukan operasi persalinan atau hanya memecahkan ketuban.
— Hasil pemeriksaan dalam teraba plasenta sekitar ostium uteri intcrnum.
2.Pemeriksaan penunjang
— Pemeriksaan USG
— Mengurangi pemeriksaan dalam
— Menegakkan diagnosis.
             Intervensi
1. Segera lakukan operasi persalinan untuk dapat menyelamatkan ibu dan anak atau mengurangi kesakitan dan kematian.
2. Pecahkan ketuban di atas meja operasi dilanjutkan dengan pengawasan untuk dapat melakukan pertolongan lebih lanjut.
3. Jika terjadi perdarahan pada plasenta previa, rujuk ke tempat pertolongan persalinan yang mempunyai fasilitas yang cukup.
             Rujukan penderita plasenta previa sebaiknya dilengkapi dengan:
  •  Pemasangan infus untuk mengimbangi perdarahan
  •  Sedapat mungkin diantar oleh petugas
  •  Dilengkapi dengan keterangan secukupnya
  •  Dipersiapkan donor darah untuk transfusi.
Bahaya untuk janin:
  • Hypoxia
  • Perdarahan dan shock
  1. Solutio plasenta
Solutio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum jalan lahir. Apabila terjadi sebelum kehamilan 20 minggu, mungkin akan dibuat diagnosis abortus imminens. Plasenta dapat terlepas seluruhnya, solution plasenta totalis, atau sebagian solution plasenta parsialis, atau hanya sebagian kecil pinggir plasenta.
Pada solution plasenta darah dari tempat pelepasan, mencari jalan keluar antara selaput janin dan dinding rahim dan akhirnya keluar dari cervix terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan nampak. Kadang-kadang darah tidak keluar tapi berkumpul di belakang plasenta membentuk haematom retroplacentair. Perdarahan ini disebut perdarahan ke dalam atau perdarahan tersembunyi.
1. Anamnesis
  •  Terdapat perdarahan disertai rasa nyeri
  •  Terjadi spontan atau karena trauma
  •  Perut terasa nyeri
  •  Diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin dalam rahim.
2. Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan fisik umum
— Keadaan umum penderita tidak sesuai dengan jumlah perdarahan
— Tekanan darah menurun, nadi, dan pernapasan meningkat
— Penderita tampak anemis
Pemeriksaan khusus
— Palpasi abdomen : Perut tegang terus – menerus, terasa nyeri saat dipalpasi, bagian janin sukar ditentukan
— Auskultasi : Denyut jantung janin bervariasi dari asfiksia ringan sampai berat.
— Pemeriksaan dalam : Terdapat pembukaan, ketuban tegang dan menonjol



3. Pemeriksaan penunjang dengan USG dijumpai perdarahan antara plasenta dan dinding abdomen.
  a. Solusio plasenta ringan
1. Lakukan penanganan secara konservatif, jika perut tegang sedikit, perdarahan tidak terlalu banyak dan keadaan janin masih baik.
2. Lakukan sesar jika perdarahan terus berlangsung, ketegangan makin meningkat, namun kondisi janin masih baik
3. Lakukan rawat inap jika perdarahan berhenti dan keadaan baik pada kehamilan prematur.
  b. Solusio plasenta sedang dan berat
     1. Pasang infus dan transfusi darah
     2. Pecahkan ketuban
     3. Induksi persalinan atau lakukan sesar
Dalam menangani solusio plasenta, mungkin bidan melakukan rujukan dengan memberi pertolongan kedaruratan seperti memasang infus, tidak melakukan pemeriksaan dalam, diantar petugas yang dapat memberikan pertolongan, mempersiapkan donor dari masyarakat atau keluarga, dan menyertakan keterangan tentang apa yang telah dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama.
Komplikasi
 Perdarahan, yang dapat menimbulkan :
  •  Variasi turunnya tekanan darah sampai keadaan syok
  •  Perdarahan tidak sesuai dengan keadaan penderita anemis sampai syok
  •  Kesadaran bervariasi dare baik sampai koma.
                Perbedaan solution plasenta dan plasenta previa                            
Solutio plasenta
  • Perdarahan dengan nyeri    
  • Perdarahan segera disusul partu
  • Perdarahan keluar hanya sedikit
  • Palpasi sukar
  • Bunyi jantung anak biasanya tidak ada
  • Pada toucher tidak teraba plasenta tapi ketuban yang terus menerus tegang
  • Ada impressi pada jaringan plasenta karena haematon

Plasenta Previa
  • Perdarahan tanpa nyeri
  • Perdarahan berulang-ulang sebelum partus
  • Perdarahan keluar banyak
  • · Bagian depan tinggi
  • · Biasanya ada
  • · Teraba jaringan plasenta
  • · Robekan selaput marginal

C. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan dengan sel telur yang telah dibuahi tumbuh dan berimplantasi (menempel) di tempat yang normal yakni dalam endometrium (selaput lendir yang kaya kelenjar) rongga rahim (kavum uterus).
Kehamilan ektopik dapat terjadi di beberapa tempat pada organ reproduksi wanita selain rongga rahim, antara lain di tuba falopii (saluran telur), kanalis servikalis (leher rahim), ovarium (indung telur), dan rongga perut. Yang terbanyak terjadi di tuba falopii (90%).
Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus (ruptur/gugur) apabila kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang tempat implantasi, keadaan ini disebut kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik merupakan suatu keadaan yang berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan hebat dan berulang. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan penurunan fertilitas atau kesuburan dan bahkan kematian ibu dan janin.
Pada kehamilan normal, proses pembuahan (pertemuan sel telur dengan sperma) terjadi pada tuba, kemudian sel telur yang telah dibuahi digerakkan dan berimplantasi pada endometrium rongga rahim. Kehamilan ektopik dapat disebabkan antara lain karena bekas radang pada tuba, sehingga hasil pembuahan terhambat ke rongga rahim, terdapat tumor atau kista pada tuba, endometriosis (jaringan endemetrium ditemukan di luar kavum uteri dan di luar miometrium), memiliki riwayat operasi tuba, dan kelainan anatomi kongenital.
Pada kehamilan perut, janin berkembang dalam rongga perut, namun tempat pertumbuhan yang tidak sempurna menyebabkan janin tidak tumbuh normal atau kematian janin. Bila janin meninggal pada usia kehamilan lanjut, maka janin dapat membatu.
2.Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristriahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.

3.Penglihatan Kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal.Masalah visual yang mengindikasikan keadaaan yang mengancam jiwa adanya perubahan visual (penglihatan) yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau ada bayangan, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya pre-eklampsi berat yang mengarah pada eklampsi. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau di dalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda dari pre eklampsia.
4.Bengkak Pada Muka Dan Jari Tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau dengan meninggikan kaki lebih tinggi daripada kepala.
Bengkak dapat menjadi masalah serius  jika muncul pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung ataupun pre eklampsia.
Gejala anemia dapat muncul dalam bentuk oedema (bengkak) karena dengan menurunnya kekentalan darah pada penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar hemoglobin (Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel darah merahnya.
Oedema adalah penimbunan cairan yang berlebihan dalam jaringan tubuh dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial  yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penemuan diagnosis pre-eklampsia. Oedema yang mengkhawatirkan adalah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
5.Keluar Cairan Per Vaginam
 Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg.
 Penyebabnya ketuban pecah sebum waktunya adalah
  • Serviks inkompeten
  • Ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion)
  • Kelainan bawaan dari selaput ketuban
  • Infeksi.

 Penatalaksanaannya yaitu pertahankan kehamilan sampai matur,pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada UK 24-32 minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan. 
6.Gerakan Janin tidak Terasa
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu (multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu (primigravida, baru pertama kali hamil). Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam).Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring/beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
7.Nyeri Abdomen Yang Hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah tidak normal.Nyeri abdomen yang mengindikasikan mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan perdarahan lewat jalan lahir.
Hal ini bisa berarti kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), aborsi (keguguran), penyakit radang panggul, persalinan preterm, solutio placenta.


Referensi
Manuaba, IBG. 2007.Pengantar Kuliah Obstetri . EGC. Jakarta.
Pusdiknakes : WHO: JHPIEGO. 2001. Buku asuhan antenatal.
Pusdiknakes. 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.
Saifuddin , Abdul Bari, dkk. 2002. Panduan praktis pelayanan maternal dan neonatal.
Scott, J. 2002. Buku Saku Obstetri Ginekologi. Jakarta.Widya Medika.
Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta .PT Bina Pustaka.
Prawirohardjo.2000.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar