Senin, 01 Mei 2017

Makalah Gangguan Psikologi menstruasi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal yang teratur atau berdaur teratur, kira-kira empat minggu sekali (kamus istilah kebidanan, hal 116)
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah periodik darah dan sel sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.mestruasi di mulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walau pun mungkin faktor-faktor kesehatan lain yang membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk menstruasi di sebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yg di keluarkan oleh hipotalamus, kelenjar bagian bawah otak depan, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.
            Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam rahim indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur di lepaskan kepada indung telur wanita mulai bergerak menuju tuba falopii terus kerahim. Bila telur tidak di buahi oleh sperma pada saat berhubungan intim(atau saat insmenasi buatan), lapisan rahim akan terpisah dari dinding uterus dan mulai meluruh serta akan di keluarkan melalui vagina.periode pengeluaran darah,di sebut sebagai periodik menstruasi ( menstruasi atau haid), berlangsung 3 hingga 7 hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menghilang menstruasi bulanan merupakan tanda (walau pun tidak selalu ) bahwa seorang wanita sedang hamil. Menstruasi merupakan siklus bulanan yang normal pada wanita.Untuk mengenal premenstruasi lebih dalam perlu di mengerti juga bagaimana siklus menstruasi itu bekerja. Hal ini sangat penting dilakukan untuk membantu memprediksi dan mengatasi gejala. Siklus menstruasi biasanya di mulai pada wanita berumur 12-15tahun (menarche) yang terus berlanjut sampai umur 45-50 tahun (menopause) tergantung berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Kerja hormon –hormon ovarium(estrogen dan progesteron) di bawah rangsang hormon lobus anterior hipofisis menyebabkan modifikasi struktur endometrium yang di sebut siklus menstruasi.pada umunya siklus menstruasi berlangsung sampai 28hari.Siklus normal berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik,emosi dan nutrisi wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Siklus menstruasi wanita bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15%yang memiliki panjang siklus 28 hari. Namun beberapa wanita memiliki siklus tidak teratur dan hal ini bisa menjadi inikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi di hitung dari hari pertama periode menstruasi.Hari dimana pendarahan pertama dimulai di sebut sebagai hari pertama  kemudian di hihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Dalam prakteknya, awal siklus dicatat pada saat muncul “darah” menstruasi yaitu desquamasi endometrium, serpihan pembuluh darah , dan darah. Fase siklus menstruasi, sebagai berikut : hari pertama sampai hari ke empat sebagai fase menstruasi , hari ke lima dan hari ke empat sebagai fase proliferasi dan hari ke lima belas sampai hari ke dua puluh sebagai fase sekresi (luteal).
Hari ke 1 dalam siklus merupakan awal dari sebuah periode. Sekitar hari ke 5,estrogen membantu lapisan uterus untuk mempersiapkan proses kehamilan sehingga lapisan uterus untuk mempersiapkan kehamilan sehingga lapisan uterus (endometrium) akan tumbuh dan menebal. Sekitar hari ke 14, salah satu ovarium  akan melepas sebuah telur. Hal ini dinamakn ovulasi. Setelah mencapai tahap ovulasi, progesteron akan meningkat. Pada tahap ini ovulasi, gejala- gejala PMS mulai nampak. Sekitar hari ke 28, telur tidak di buahi oleh sperma, maka hormon progesteron akan menurun. Hormon progesteron yang menurun yang menurun tersebut menyebabkan dinding uterus meluruh sehingga terjadi pendarahan yang biasa di sebut dengan menstruasi. Pada tahap ini  gejala PMS mulai menghilang. Hal ini menandai awal dari awal dari suatu siklus yang baru. Siklus menstruasi yang akan terus berlanjut.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar dalam otak di dalam otak melepaskan hormon yang di sebut Follicle Stimulating Hormon (FSH) ke dalam aliran darah sehingga membuat sel sel tersebut tumbuh di dalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat dari pada sel telur lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang di sebut estrogen bekerja sama dengan hormon FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi sinyal kepada rahim agar mrmpersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormon estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim.
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon di lepaskan dari   dalam otak yang di sebut dengan Luteinizing Horman (LH). Hormon ini di lepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba fallopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan besar untuk di buah. Sel telur yang telah di buahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya ‘’menanamkan diri’’ didalam rahim. kemudian, sel telur dan memproduksi hormon  Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dapat dideteksi dengan tes kehamilan. Hormon tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak di buah, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses mentruasi berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian  menstruasi ?
2.      Apa saja gangguan-gangguan haid dan siklusnya ?
3.      Bagaimana gangguan psikologi menstruasi?
4.      Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi menstruasi?
C. Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian menstruasi
2.      Untuk mengetahui gangguan – gangguan haid dan siklusnya
3.      Untuk mengetahui gangguan psikologi menstruasi
4.      Untuk mengetahui penatalaksanaaan gangguan psikologi menstruasi
D. Manfaat Makalah          
 Manfaat Makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagi Kami, Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah psikologi klinik untuk memperoleh nilai tugas.
2.      Bagi teman sejawat, Makalah ini diharapkan dapat berfungsi  sebagai bahan bacaan terutama tentang gangguan psikologis menstruasi.
3.      Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi kelompok.
4.      Bagi para bidan maupun calon bidan (mahasiswa/mahasiswi kebidanan), Makalah ini dapat memberikan informasi tentang bagaimana mengatasi gangguan psikologis pada masa menstruasi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus di sertai pelepasan endometrium. Lama haid biasanya 3-5 hari, ada 1-2 hari di ikuti darah sedikit sedikit dan  ada yang 7 -8 hari. Pada setiap wanita biasa nya lama haid tetap sesuai siklusnya.jumlah darah yang keluar kurang lebih 16 cc.
            Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis umum yang terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan gangguan yang lebih parah atau yang sering di sebut disforia pramenstruasi( prementural dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa bermacam-macam, mulai  dari gejala fisik, psikis, dan psikologis. Namun gejala tersebut akan hilang saat menstruasi datang.
            Haid atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan terkadang bisa menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang, pembengkakkan lutut, dan perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan suasana hati , sedih, gelisah dan kecendrungan menangis tanpa sebab jelas. Pada zaman dulu haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga tidak mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak wanita itu. Lagi pula mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti ini  juga membawa akibat buruk pada setiap anak wanita dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
 Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak kurang dari 400 kali terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar dari menstruasi seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.
B.     Gangguan Haid dan Siklusnya
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1.      Kelainan siklus
2.      Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3.      Pendarahan di luar haid
4.      Gangguan lainnya
C.    Kelainan Siklus Haid
1.      Oligomenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 35 hari.
2.      Amenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 90 hari. Amenore adalah keadaan tidak adanya haid haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut. Pada umumnya amenore di bedakan menjadi dua yaitu :
1). Amenore primer
Dikatakan amenore primer yaitu apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah haid. Amenore primer pada umumnya mempunyai sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk di ketahui seperti kelainan kogenital dan kelainan genetik.
2). Amenore sekunder
adalah penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak pernah mendapat haid lagi. Amenore sekunder lebih banyak di sebabkan karena gangguan gizi, gangguan metabolisme, keganasan, penyakit infeksi dan lain lain. Selain itu terdapat juga amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.
3.      Polimenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya waktu siklus kurang dari 21 hari. Pada poligomenore siklus haid lebih pendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal, adanya kongesti ovarium karena peradangan, dan endometriosis.
              
D.    Kelainan Banyaknya Darah dan Lamanya Perdarahan
1.      Hipermenorea (menoragia)  
perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper plasia endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan (Chandranita, 2009).
2.      Hipomenorea
 perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit tertentu (Chandranita, 2009).
E.     Pendarahan Di luar Haid
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi  (metroragia). Pendarahan ini disebabkan  oleh  keadaan yang bersifat  hormonal dan  kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi gangguan poros  hipotalamus hipofise, ovarium ( indung  telur ) dan rangsangan  estrogen  dan  progesterone  dengan bentuk pendarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak  dan  terus  menerus dan  pendarahan menstruasi  berkepanjangan.  Keadaan ini  dipengaruhi  oleh ketidak seimbangan hormon tubuh  ,yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon estrogen yang tinggi.
F.     Gangguan lainya
Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Robert&David,2004;Nur,2010).
hanya dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat.
a.       dismenorea  primer  timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang (Kasdu,2005).
b.      dismenorea sekunder, gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi, pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon. Kondisi demikian (Kasdu,2005).
G.    Gangguan Psikologis Menstruasi
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
1.      kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi. Maksudnya disini jika keregangan dan  kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.
2.      Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya  menstruasi ini misalnya saja  wanita  akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya  sehari-hari  contohnya  ia  tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
3.      emosi meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri  khas spada masa menstruasi. Pada masa ini anak wanita akan merasa khawatir dan mudah marah.
4.      hilangnya kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri sendiri, tetapi pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan akan merasa takut gagal karena daya tahan tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit perut, sakit pinggang, dan pusing.
5.      Merasa gelisah dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan atau masala susah tidur atau insomnia.
H.    Cara Mengatasi Gangguan Psikologis  Menstruasi
Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai berikut:
1.    Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2.    Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
3.    Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian perut.
4.    memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
5.    Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
I.       Kasus :
          Chika 21 tahun belum menikah, bekerja sebagai karyawan Bank BNI, mengaku 3 bulan terakhir setiap mendapat haid selalu merasa nyeri perut, sakit pinggang, dan perasaannya sangat sensitif. Meskipun nyeri perut yang di rasakan chika tidak terlalu hebat, namun dia merasa sangat terganggu dengan menstruasinya dia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI
PADA Nn. R DENGAN KELUHAN SAKIT HAID
I.     PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF
1.    Identitas                                
Nama                      : Nn. C                                               
Umur                      : 21 Tahum                                          
Suku/ bangsa          : Jawa/ Indonesia                                 
Agama                    : Islam                                                 
Pendidikan             : Perguruan Tinggi                                               
Pekerjaan                : Karyawan Bank BNI
Alamat                    : Rajabasa
2.    Keluhan utama
merasa nyeri perut, sakit pinggang, dan perasaannya sangat sensitif
3.    Riwayat kesehatan/penyakit sekarang
Nn.C datang tanggal 26-12-2007 pukul 17.00 WIB dengan keluhan nyeri perut pada saat haid, sakit pinggang dan perasaan sangat sensitif. Sakit yang dirasakan pada perut bagian bawah selama 3 bulan terakhir.
4.    Riwayat kesehatan yang lalu
Nn. C mengatakan selalu merasakan keluhan yang sama setiap kali menstruasi
5.    Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, anemia berat,dll.
6.    Riwayat fungsi reproduksi
a.    Riwayat menstruasi
- Menarche                     : 12 tahun
- Siklus                           : 28 hari
- Lamanya                      : ± 7 hari
- Banyaknya                  : 2-3 x ganti pembalut
- Warna/ bau                  : Merah/ Normal
- Dismenorhea               : Ya sejak 3 bulan terakhir
- HPHT                          : 28 November 2007
b.    Kebiasaan seksual
Tidak ada
c.    Riwayat kehamilan , persalinan, dan nifas yang lalu
Tidak ada
d.   Tumor                            : Tidak ada
e.    Infeksi                           : Tidak ada
f.    Gangguan KB               : Tidak ada
g.    Riwayat perkawinan      : Belum menikah
7.    Pola kegiatan sehari-hari
a.    Makan/ Minum                       
Freukensi                       : 3 x sehari
Macam                           : Nasi, lauk-pauk, sayur, kadang buah
Pantangan                      : Tidak ada
Minum                           : ± 2 Liter/ hari
b.    Eliminasi
BAK
Freukensi                       : 4-6 x/ hari
Warna                            : Jernih
Konsistensi                    : Cair
Bau                                : Normal
BAB
Freukensi                       : 1 x/ hari
Warna                            : Kuning
Konsistensi                    : Lembik
Bau                                : Khas
c.    Personal hygiene
Mandi                            : 2 x/ hari
Sikat Gigi                       : 3 x/ hari
Ganti pakaian                 : 2 x/ hari        
d.   Ketergantungan
Alergi                             : Tidak ada
Merokok                        : Tidak ada
Obat-obatan/ alcohol     : Tidak ada
Jamu                              : Tidak ada
e.    Keadaan psikologis, social dan spiritual
Status emosional            : Sangat Sensitif
Status social                   : Baik
Komunikasi dengan keluarga: Baik
Status ekonomi              : Cukup
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum                  : Baik
Kesadaran                          : Composmentis
Keadaan emosional            : Stabil
Tanda-tanda vital
- TD              : 110/60 mmHg
- Nadi            : 84 x/ menit
- Pernafasan  : 22 x/ menit
- Suhu           : 36.5ºC
  BB              : 48 Kg
  TB               : 155 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut                : Bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
Konjungtiva         : Merah muda ( an anemis )
Sclera                   : Putih   ( an ikterik )
Kelopak mata       : Tidak ada oedema
b.  Mulut dan gigi     : Bersih dan tidak ada caries
c.  Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar getah benig     : Tidak ada pembesaran
Vena jungularis : Tidak ada pembesaran
d. Dada
Jantung             : Normal ( lup, dup )
Paru-paru          : Suara jernih( tidak ada wheezing, dan ronchi )
e.  Payudara
Pembesaran                  : Tidak ada
Putting susu                  : Menonjol
Benjolan                       : Tidak ada
Simetris                        : Ya, kanan dan kiri
Nyeri                            : Tidak ada
Pengeluaran                  : Tidak ada
f.        Punggung dan pinggang
- Posisi punggung            : Lordosis
- Nyeri ketuk                  : Tidak ada
g.       Extremitas
Oedema                       : Tidak ada
Kekakuan otot             : Tidak ada
Kemerahan                   : Tidak ada
Varises                         : Tidak ada
h.       Abdomen
Bekas luka operasi                   : Tidak ada
Acites                                       : Tidak ada
Konsistensi                               : Kenyal
Tumor                                      : Tidak ada
Pembesaran lien den limpha      : Tidak ada
Anogenitalia
Vulva dan vagina          : Warna normal
Oedema                       : Tidak ada
Pengeluaran                  : Darah, bau khas
Banyaknya                   : 2-3 x ganti pembalut
Anus                            : Tidak ada hemoroid
Inspekulo                     : Tidak di lakukan
Periksa Dalam              : Tidak di lakukan
3.      Pemeriksaan penunjang
a.       Laboratorium
Hb                         : 11 gr%
Protein Urine          : (-)
Glukosa Urine        : (-)
b.      USG                      : Tidak dilakukan
c.       Papsmear               : Tidak dilakukan
d.      Dll                          : Tidak dilakukan
II.                IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN
Diagnosa          : Nn. C usia 21 tahun dengan Dismenorhea
Masalah           : Nyeri
Dasar               : Pasien mengeluh nyeri perut, sakit pinggang dan perasaan sensitif
Kebutuhan        : Konseling tentang dismenorhea dan gangguan psikologis
III.             ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
TIDAK ADA
IV.              TINDAKAN SEGERA
TIDAK ADA
V.                 PERENCANAAN
1. Anjurkan untuk banyak minum air putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2. Anjurkan untuk mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. Berikan penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
4. berikan informasi-informasi positif yang berguna yaitu menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
5. Berikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
VI.              PELAKSANAAN
1.      Menganjurkan untuk banyak minum air putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2.      Menganjurkan untuk mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal
4. Memberikan informasi positif yang berguna yaitu menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
5. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
VII.           EVALUASI                          
1. Nn.C sudah mengerti dan akan banyak minum air putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2. Nn. C sudah mengerti untuk mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. klien sudah paham bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal
4. klien paham bahwa Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
5. Nn. C paham mengenai yoga atau rileksasi dan akan melakukan yoga


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1.      Kelainan siklus
2.      Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3.      Pendarahan di luar haid
4.      Gangguan lainnya.
            Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
1.      kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi.
2.      Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
3.      emosi meninggi.
4.      hilangnya kepercayaan diri
5.      Merasa gelisah dan gangguan tidur.
            Peran atau tugas tenaga kesehatan sebagai konselor untuk membantu klien mengatasi gangguan psikologis menstruasi yaitu sebagai berikut:
1.      Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2.      Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
3.      Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian perut.
4.      memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
5.      Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
B.     Saran                      
Setelah mempelajari materi ini di harapkan tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat membantu klien dalam mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi dengan cara memberikan konseling kepada klien bahwa menstruasi merupakan hal yang fisiologis di alami oleh seorang wanita.


DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta.
Sarwono, Sarlito W.2003. pengantar umum psikologi. Jakarta : PP IBI,

Tyastuti, Siti. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayan Kebidanan. Yogyakarta : Fitra Maya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar