BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena perubahan
hormonal yang teratur atau berdaur teratur, kira-kira empat minggu sekali (kamus
istilah kebidanan, hal 116)
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara
periodik darah periodik darah dan sel sel tubuh dari vagina yang berasal dari
dinding rahim wanita.mestruasi di mulai saat pubertas dan menandai kemampuan
seorang wanita untuk mengandung anak, walau pun mungkin faktor-faktor kesehatan
lain yang membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk menstruasi
di sebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita.
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita
setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang
dikendalikan oleh interaksi hormon yg di keluarkan oleh hipotalamus, kelenjar
bagian bawah otak depan, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal.
Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila
wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam rahim indung
telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur di lepaskan
kepada indung telur wanita mulai bergerak menuju tuba falopii terus kerahim.
Bila telur tidak di buahi oleh sperma pada saat berhubungan intim(atau saat
insmenasi buatan), lapisan rahim akan terpisah dari dinding uterus dan mulai
meluruh serta akan di keluarkan melalui vagina.periode pengeluaran darah,di
sebut sebagai periodik menstruasi ( menstruasi atau haid), berlangsung 3 hingga
7 hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menghilang menstruasi bulanan
merupakan tanda (walau pun tidak selalu ) bahwa seorang wanita sedang hamil. Menstruasi
merupakan siklus bulanan yang normal pada wanita.Untuk mengenal premenstruasi
lebih dalam perlu di mengerti juga bagaimana siklus menstruasi itu bekerja. Hal
ini sangat penting dilakukan untuk membantu memprediksi dan mengatasi gejala.
Siklus menstruasi biasanya di mulai pada wanita berumur 12-15tahun (menarche)
yang terus berlanjut sampai umur 45-50 tahun (menopause) tergantung berbagai
faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif
terhadap tinggi tubuh. Kerja hormon –hormon ovarium(estrogen dan progesteron)
di bawah rangsang hormon lobus anterior hipofisis menyebabkan modifikasi
struktur endometrium yang di sebut siklus menstruasi.pada umunya siklus
menstruasi berlangsung sampai 28hari.Siklus normal berlangsung dalam rentang
waktu 21-35 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama
saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan
tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik,emosi dan nutrisi wanita
tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron.
Siklus menstruasi wanita bervariasi pada tiap wanita dan
hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15%yang memiliki
panjang siklus 28 hari. Namun beberapa wanita memiliki siklus tidak teratur dan
hal ini bisa menjadi inikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus
menstruasi di hitung dari hari pertama periode menstruasi.Hari dimana
pendarahan pertama dimulai di sebut sebagai hari pertama kemudian di
hihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi
bulan berikutnya dimulai.
Dalam prakteknya, awal siklus dicatat pada saat muncul
“darah” menstruasi yaitu desquamasi endometrium, serpihan pembuluh darah , dan
darah. Fase siklus menstruasi, sebagai berikut : hari pertama sampai hari ke
empat sebagai fase menstruasi , hari ke lima dan hari ke empat sebagai fase
proliferasi dan hari ke lima belas sampai hari ke dua puluh sebagai fase
sekresi (luteal).
Hari ke 1 dalam siklus merupakan awal dari sebuah periode.
Sekitar hari ke 5,estrogen membantu lapisan uterus untuk mempersiapkan proses
kehamilan sehingga lapisan uterus untuk mempersiapkan kehamilan sehingga
lapisan uterus (endometrium) akan tumbuh dan menebal. Sekitar hari ke 14, salah
satu ovarium akan melepas sebuah telur. Hal ini dinamakn ovulasi. Setelah
mencapai tahap ovulasi, progesteron akan meningkat. Pada tahap ini ovulasi,
gejala- gejala PMS mulai nampak. Sekitar hari ke 28, telur tidak di buahi oleh
sperma, maka hormon progesteron akan menurun. Hormon progesteron yang menurun
yang menurun tersebut menyebabkan dinding uterus meluruh sehingga terjadi
pendarahan yang biasa di sebut dengan menstruasi. Pada tahap ini gejala
PMS mulai menghilang. Hal ini menandai awal dari awal dari suatu siklus yang
baru. Siklus menstruasi yang akan terus berlanjut.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar dalam otak di dalam
otak melepaskan hormon yang di sebut Follicle Stimulating Hormon (FSH) ke dalam
aliran darah sehingga membuat sel sel tersebut tumbuh di dalam ovarium. Salah
satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat dari pada sel telur
lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang di
sebut estrogen bekerja sama dengan hormon FSH membantu sel telur yang dominan
tersebut tumbuh dan kemudian memberi sinyal kepada rahim agar mrmpersiapkan
diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormon estrogen tersebut juga
menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan
hidup sperma setelah berhubungan intim.
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon di lepaskan
dari dalam otak yang di sebut dengan Luteinizing Horman (LH).
Hormon ini di lepas dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel
telur yang telah matang dari dalam ovarium menuju tuba fallopi tersebut, maka
sel telur tersebut memiliki kesempatan besar untuk di buah. Sel telur yang
telah di buahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba falopi,
mencapai rahim dan pada akhirnya ‘’menanamkan diri’’ didalam rahim. kemudian,
sel telur dan memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang
dapat dideteksi dengan tes kehamilan. Hormon tersebut membantu pertumbuhan
embrio didalam rahim. Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak di
buah, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses mentruasi berikutnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian menstruasi ?
2.
Apa
saja gangguan-gangguan haid dan siklusnya ?
3.
Bagaimana
gangguan psikologi menstruasi?
4.
Bagaimana
penatalaksanaan gangguan psikologi menstruasi?
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian menstruasi
2.
Untuk
mengetahui gangguan – gangguan haid dan siklusnya
3.
Untuk
mengetahui gangguan psikologi menstruasi
4.
Untuk
mengetahui penatalaksanaaan gangguan psikologi menstruasi
D.
Manfaat Makalah
Manfaat Makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Bagi
Kami, Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah psikologi klinik untuk
memperoleh nilai tugas.
2.
Bagi
teman sejawat, Makalah ini diharapkan dapat berfungsi sebagai bahan
bacaan terutama tentang gangguan psikologis menstruasi.
3.
Makalah
ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi kelompok.
4.
Bagi
para bidan maupun calon bidan (mahasiswa/mahasiswi kebidanan), Makalah ini
dapat memberikan informasi tentang bagaimana mengatasi gangguan psikologis pada
masa menstruasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus
di sertai pelepasan endometrium. Lama haid biasanya 3-5 hari, ada 1-2 hari di
ikuti darah sedikit sedikit dan ada yang 7 -8 hari. Pada setiap wanita biasa
nya lama haid tetap sesuai siklusnya.jumlah darah yang keluar kurang lebih 16
cc.
Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis
umum yang terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan gangguan
yang lebih parah atau yang sering di sebut disforia pramenstruasi( prementural
dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa bermacam-macam, mulai
dari gejala fisik, psikis, dan psikologis. Namun gejala tersebut akan hilang
saat menstruasi datang.
Haid atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan
terkadang bisa menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang,
pembengkakkan lutut, dan perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan
suasana hati , sedih, gelisah dan kecendrungan menangis tanpa sebab jelas. Pada
zaman dulu haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga tidak
mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak
wanita itu. Lagi pula mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti
ini juga membawa akibat buruk pada setiap anak wanita dan memperkuat
anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Dalam
hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak kurang
dari 400 kali terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah
yang keluar dari menstruasi seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah
total besi yang ada pada orang dewasa.
B. Gangguan Haid dan Siklusnya
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya
haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan
dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan menarche
dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1. Kelainan
siklus
2. Kelainan
banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3. Pendarahan
di luar haid
4. Gangguan
lainnya
C. Kelainan Siklus Haid
1.
Oligomenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan
lamanya siklus haid lebih dari 35 hari.
2.
Amenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan
lamanya siklus haid lebih dari 90 hari. Amenore adalah keadaan tidak adanya
haid haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut. Pada umumnya amenore di
bedakan menjadi dua yaitu :
1).
Amenore primer
Dikatakan
amenore primer yaitu apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak
pernah haid. Amenore primer pada umumnya mempunyai sebab yang lebih berat dan
lebih sulit untuk di ketahui seperti kelainan kogenital dan kelainan genetik.
2).
Amenore sekunder
adalah
penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak pernah mendapat haid lagi.
Amenore sekunder lebih banyak di sebabkan karena gangguan gizi, gangguan
metabolisme, keganasan, penyakit infeksi dan lain lain. Selain itu terdapat
juga amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat dalam masa sebelum pubertas,
masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.
3.
Polimenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan
lamanya waktu siklus kurang dari 21 hari. Pada poligomenore siklus haid lebih
pendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih sama
atau lebih banyak dari haid biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh gangguan
hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa
luteal, adanya kongesti ovarium karena peradangan, dan endometriosis.
D. Kelainan Banyaknya Darah dan Lamanya
Perdarahan
1. Hipermenorea (menoragia)
perdarahan
menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).
Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap
jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan
terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper plasia
endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan
pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan
(Chandranita, 2009).
2. Hipomenorea
perdarahan
menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini
siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi
jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan
gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit
tertentu (Chandranita, 2009).
E.
Pendarahan
Di luar Haid
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi
(metroragia). Pendarahan ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat
hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi
gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium ( indung telur ) dan
rangsangan estrogen dan progesterone dengan bentuk
pendarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak dan
terus menerus dan pendarahan menstruasi berkepanjangan.
Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hormon
tubuh ,yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon
estrogen yang tinggi.
F. Gangguan lainya
Dismenorea
merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya
luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat
peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin
yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang
akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Robert&David,2004;Nur,2010).
hanya
dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan Dimenorea terdiri
dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan
15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat.
a.
dismenorea
primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah
menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya
waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada Rahim setelah
menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang (Kasdu,2005).
b.
dismenorea sekunder,
gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan dengan
kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar
kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan
disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi
panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi,
pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau
tampon. Kondisi demikian (Kasdu,2005).
G. Gangguan Psikologis Menstruasi
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat
gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi
tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
1.
kecemasan
atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap
menstruasi. Maksudnya disini jika keregangan dan kecemasan ini secara
terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan
fobia pada menstruasi.
2.
Merasa
terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini
misalnya saja wanita akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya
sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan
ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
3.
emosi
meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk menangis
karena hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri khas spada
masa menstruasi. Pada masa ini anak wanita akan merasa khawatir dan mudah
marah.
4.
hilangnya
kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri
sendiri, tetapi pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan akan
merasa takut gagal karena daya tahan tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan
yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit perut, sakit pinggang,
dan pusing.
5.
Merasa
gelisah dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami
gangguan atau masala susah tidur atau insomnia.
H. Cara Mengatasi Gangguan
Psikologis Menstruasi
Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa
menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga
kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan
tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai
berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien,
bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti
akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif
yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan
pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon
bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan
fisiologis.
3. Memberikan saran untuk mengurangi
ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat
yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada
bagian perut.
4. memberikan saran agar klien
melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri
sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa
tersinggung dan jengkel.
5. Memberikan support mental atau
dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam
menghadapi masa menstruasi.
I. Kasus :
Chika
21 tahun belum menikah, bekerja sebagai karyawan Bank BNI, mengaku 3 bulan
terakhir setiap mendapat haid selalu merasa nyeri perut, sakit pinggang, dan
perasaannya sangat sensitif. Meskipun nyeri perut yang di rasakan chika tidak
terlalu hebat, namun dia merasa sangat terganggu dengan menstruasinya dia dalam
melakukan aktivitasnya sehari-hari.
ASUHAN
KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI
PADA Nn.
R DENGAN KELUHAN SAKIT HAID
I. PENGKAJIAN
DATA
SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama
: Nn.
C
Umur
: 21
Tahum
Suku/
bangsa : Jawa/
Indonesia
Agama
:
Islam
Pendidikan
: Perguruan
Tinggi
Pekerjaan
: Karyawan Bank BNI
Alamat
: Rajabasa
2. Keluhan utama
merasa nyeri perut, sakit pinggang,
dan perasaannya sangat sensitif
3. Riwayat kesehatan/penyakit sekarang
Nn.C
datang tanggal 26-12-2007 pukul 17.00 WIB dengan keluhan nyeri perut pada saat
haid, sakit pinggang dan perasaan sangat sensitif. Sakit yang dirasakan pada
perut bagian bawah selama 3 bulan terakhir.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Nn.
C mengatakan selalu merasakan keluhan yang sama setiap kali menstruasi
5. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak
ada penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, anemia berat,dll.
6. Riwayat fungsi reproduksi
a. Riwayat menstruasi
-
Menarche
: 12 tahun
-
Siklus
: 28 hari
-
Lamanya
: ± 7 hari
-
Banyaknya
: 2-3 x ganti pembalut
-
Warna/
bau
: Merah/ Normal
-
Dismenorhea
: Ya sejak 3 bulan terakhir
-
HPHT
: 28 November 2007
b. Kebiasaan seksual
Tidak ada
c. Riwayat kehamilan , persalinan, dan
nifas yang lalu
Tidak ada
d. Tumor
: Tidak ada
e. Infeksi
: Tidak ada
f. Gangguan
KB
: Tidak ada
g. Riwayat
perkawinan : Belum menikah
7. Pola kegiatan sehari-hari
a. Makan/ Minum
Freukensi
: 3 x sehari
Macam
: Nasi, lauk-pauk, sayur, kadang buah
Pantangan
: Tidak ada
Minum
: ± 2 Liter/ hari
b. Eliminasi
BAK
Freukensi
: 4-6 x/ hari
Warna
: Jernih
Konsistensi
: Cair
Bau
: Normal
BAB
Freukensi
: 1 x/ hari
Warna
: Kuning
Konsistensi
: Lembik
Bau
: Khas
c. Personal hygiene
Mandi : 2 x/ hari
Sikat
Gigi
: 3 x/ hari
Ganti pakaian : 2 x/ hari
d. Ketergantungan
Alergi
: Tidak ada
Merokok
: Tidak ada
Obat-obatan/
alcohol : Tidak ada
Jamu
: Tidak ada
e. Keadaan psikologis, social dan
spiritual
Status
emosional :
Sangat Sensitif
Status
social
: Baik
Komunikasi
dengan keluarga: Baik
Status
ekonomi
: Cukup
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan
umum
Keadaan
umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Keadaan
emosional :
Stabil
Tanda-tanda
vital
- TD : 110/60 mmHg
- Nadi : 84 x/ menit
- Pernafasan : 22 x/ menit
- Suhu : 36.5ºC
BB :
48 Kg
TB :
155 cm
2. Pemeriksaan
fisik
a.
Kepala
Rambut :
Bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
Konjungtiva :
Merah muda ( an anemis )
Sclera :
Putih ( an ikterik )
Kelopak mata :
Tidak ada oedema
b. Mulut
dan gigi : Bersih dan tidak ada caries
c. Leher
Kelenjar
tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar
getah benig : Tidak ada pembesaran
Vena
jungularis : Tidak ada pembesaran
d. Dada
Jantung
: Normal (
lup, dup )
Paru-paru
: Suara jernih( tidak ada wheezing, dan ronchi )
e. Payudara
Pembesaran
: Tidak ada
Putting
susu
: Menonjol
Benjolan
: Tidak ada
Simetris
: Ya, kanan dan kiri
Nyeri
: Tidak ada
Pengeluaran
: Tidak ada
f. Punggung dan pinggang
- Posisi
punggung :
Lordosis
-
Nyeri
ketuk
: Tidak ada
g. Extremitas
Oedema
: Tidak ada
Kekakuan
otot : Tidak
ada
Kemerahan
: Tidak ada
Varises
: Tidak ada
h. Abdomen
Bekas
luka operasi
: Tidak ada
Acites
: Tidak ada
Konsistensi
: Kenyal
Tumor
: Tidak ada
Pembesaran
lien den limpha : Tidak ada
Anogenitalia
Vulva
dan vagina : Warna normal
Oedema
: Tidak ada
Pengeluaran
: Darah, bau khas
Banyaknya
: 2-3 x ganti pembalut
Anus
: Tidak ada hemoroid
Inspekulo
: Tidak di lakukan
Periksa
Dalam
: Tidak di lakukan
3. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Hb
: 11 gr%
Protein
Urine : (-)
Glukosa
Urine : (-)
b. USG
: Tidak dilakukan
c. Papsmear
: Tidak dilakukan
d. Dll
: Tidak dilakukan
II. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN
KEBUTUHAN
Diagnosa
: Nn. C usia 21 tahun dengan Dismenorhea
Masalah
: Nyeri
Dasar
: Pasien mengeluh nyeri perut, sakit pinggang dan perasaan sensitif
Kebutuhan
: Konseling tentang dismenorhea dan gangguan psikologis
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
TIDAK ADA
IV. TINDAKAN SEGERA
TIDAK ADA
V. PERENCANAAN
1. Anjurkan untuk banyak minum air putih
dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2. Anjurkan untuk mengompres perut
yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. Berikan penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi
merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan
dialami oleh setiap wanita yang subur.
4. berikan informasi-informasi positif yang berguna
yaitu menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling
mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan
baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
5.
Berikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat
membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga
mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
VI. PELAKSANAAN
1. Menganjurkan untuk banyak minum air
putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2. Menganjurkan untuk mengompres perut
yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. Memberi
penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal
4. Memberikan
informasi positif yang berguna yaitu menciptakan kondisi yang rileks karena
antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat
sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah
terjadinya gangguan fisiologis.
5.
memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat
membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga
mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
VII. EVALUASI
1. Nn.C sudah mengerti dan akan banyak
minum air putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2. Nn. C sudah mengerti untuk
mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. klien
sudah paham bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau
normal
4. klien
paham bahwa Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik
dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
5.
Nn. C paham mengenai yoga atau rileksasi dan akan melakukan yoga
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat
gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya
haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan
dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan menarche
dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1.
Kelainan
siklus
2.
Kelainan
banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3.
Pendarahan
di luar haid
4.
Gangguan
lainnya.
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi
fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat
menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami
gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat
menstruasi yaitu :
1.
kecemasan
atau ketakutan terhadap menstruasi.
2.
Merasa
terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
3.
emosi
meninggi.
4.
hilangnya
kepercayaan diri
5.
Merasa
gelisah dan gangguan tidur.
Peran atau tugas tenaga kesehatan sebagai konselor untuk membantu klien
mengatasi gangguan psikologis menstruasi yaitu sebagai berikut:
1.
Memberi
penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap
wanita yang subur.
2.
Memberi
informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks
karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan
membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah
terjadinya gangguan fisiologis.
3.
Memberikan
saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan
melakukan kompres air hangat pada bagian perut.
4.
memberikan
saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu
mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga
mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
5.
Memberikan
support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak
merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
B. Saran
Setelah mempelajari materi ini di harapkan tenaga kesehatan
khususnya bidan agar dapat membantu klien dalam mengatasi gangguan-gangguan
psikologi pada masa menstruasi dengan cara memberikan konseling kepada klien
bahwa menstruasi merupakan hal yang fisiologis di alami oleh seorang wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan
Dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta.
Sarwono, Sarlito W.2003. pengantar
umum psikologi. Jakarta : PP IBI,
Tyastuti, Siti. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayan Kebidanan. Yogyakarta : Fitra Maya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar