LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN
“Debit Aliran Fluida Sebagai Fungsi dari Jari-Jari Pembuluh, Tekanan Fluida dan Viskositas Fluida“
Di Susun Oleh
:
Pratiwi Atmanegara
NIM : 16140227
Kelas B13.2
PRODI DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
I. Judul : Debit aliran fluida sebagai fungsi dari jari-jari pemuluh, tekanan fluida dan viskositas fluida
II.
Tujuan
Agar kita dapat menentukan hubungan
antara:
a.
Debit aliran fluida dengan jari-jari pembuluh yang
besar,sedang dan kecil
b.
Debit aliran fluida dengan tekanan fluida
c.
Debit aliran fluida dengan viskositas fluida
III.
Alat dan Bahan
a.
Bejana berpancuran
b.
Pembuluh karet/plastik dengan beberapa ukuran
jari-jari
c.
Gelas ukur
d.
Stopwatch
e.
Air
f.
Sirup
IV.
Dasar Teori
Fluida diartikan sebagai suatu zat
yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair
seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu
dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida.
Air, minyak pelumas, dan susu merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu
dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari
satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida.
Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan
angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. (Lohat, 2008).
Viskositas adalah kekentalan,
viskositas sangat mempengaruhi sifat – sifat fluida. Contoh benda yang di
viskos (kental) adalah madu, sirup, aspal cair. Sedangkan fluida yang
viskositasnya kecil adalah air, alcohol, udara. Fluida yang viskositasnya kecil
lebih mudah mengalir bila dibandingkan dengan fluida yang viskositasnya besar.
Viskositas dengan gas meningkat dengan naik temperature, tetapi mudah cairan
sebaliknya viskositas menurun gas, naiknya temperature akan terjadi perpindahan
molekul – molekul yang padat, cair, naiknya temperature akan menutunkan kohesi.
Hukum Poiseuille
D= 4 (P1-P2)/ 8 L
D= debit aliran = volume
aliran/waktu
r= jari-jari pembuluh = 3,14
(P1-P2) =
selisih tekanan fluida
= viskositas(kekentalan) luida
= panjang pembuluh
Satuan viskositas= N s/m2 =
Pa.s = pas
Viskositas air= 1 mili pas
Viskositas darah= 1-3 mili pas
Dari Hukum Poiseuille terlihat
adanya hubungan sebagai berikut.
1. Debit
berbanding lurus dengan pangkat empat jari-jari pembuluh
2. Debit
berbanding lurus dengan selisih tekanan fluida
3. Debit
berbanding terbalik dengan viskositas fluida
4. Debit
berbanding terbalik dengan panjang pembuluh
Dalam konteks medis, hukum ini dapat
diterapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari
pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah.
Jari-jari pembuluh dapat diubah-ubah
dengan mengganti pembuluh dari berbagai ukuran. Selisih tekanan fluida
merupakan selisih tekanan hidrostatis fluida pada posisi lubang pancuran dan
pada posisi permukaan fluida dalam bejana berpacuran. Jika selisih tinggi fluida
pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan hidostatis, P= gh dimana adalah massa jenis fluida, g adalah
kecepatan gravitasi dan h adalah tinggi fluida. Viskositas fluida dapat
diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi larutan fluida. Untuk itu dalam
percobaan ini, air akan ditambahkan sirup dengan berbagai konsentrasi.
V.
Prosedur
a.
Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh
1. Bejana perpancuran diisi air sampai
hampir penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur tinggi air dalam bejana.
2. Pembuluh dengan ukuran jari-jari
tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang pada ujung pembuluh
untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
3. Tutup pancuran dibuka, bersamaan
dengan stopwatch diaktifkan.
4. Setelah selang waktu tertentu,
(sebelum gelas ukur penuh), stopwatch dimatikan.
5. Amati dan catat volume air yang
tertampung dalam gelas ukur.
6. Ulangi kegiatan 1) sampai dengan 5)
di atas, dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh.
7. Catat data yang diperoleh pada
lembar data D = f(r)
b.
Debit sebagai fungsi tekana
fluida
Lakukan kegitan seperti pada
prosedur A, dengan megubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari
pembulh tetap (pilih salah satu
pembuluh).
Catat data yan diperoleh pada lembar data D = f(P)
Catat data yan diperoleh pada lembar data D = f(P)
c.
Debit sebagai fungsi viskositas fluida
Lakukan kegitan seperti pada
prosedur A, dengan megubah-ubah viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (pilih
salah satu pembuluh). Catat data yang diperoleh pada lembar data D = f(n)
VI.
Data
a. Pengaruh jari- jari pembuluh (r) terhadap Debit (D)
1. Selang kecil = D kecil
2. Selang sedang = D sedang
3. Selang besar = D besar
Percobaan :
1. Menggunakan selang besar
Debit =
=
=
40
2. Menggunakan selang sedang
Debit =
=
=
23,26
3. Menggunakan selang kecil
Debit =
=
=
14,29
b. Debit (D) dengan tekanan (P)
1. Rendah
2. Sedang
3. Tinngi
Percobaan :
Debit dengan
tekanan 2 liter air ( 2000 ml ) di gelas ukur
1. Rendah
Debit =
=
=
23,26
2. Sedang
Debit =
=
=
28,58
3. Tinggi
Debit =
=
=
35,71
c. Debit (D) dengan kekentalan (viskositas)
1. Tanpa sirup
2. Sirup Encer
3. Sirup Kental
Percobaan:
Debit dengan
kekentalan 1 liter ( 1000 ml ) di gelas ukur menggunakan selang sedang
1.
Tanpa sirup
Debit =
=
=
25
2.
Sirup encer
Debit =
=
=
22,73
3.
Sirup Kental
Debit =
=
=
20
VII.
Analisis Data dan Pembahasan
Hukum Poiseulle
D=πr4(P1-P2)/8ηL
D=debit aliran=volume aliran/waktu.
r =jari-jari pembuluh.
(P1-P2)=
Selisih tekana fluida.
η= Viskositas(kekentalan) fluida
L= Panjang pembuluh
Satuan viskositas = n s/m2
=Pa.s=pas
Viskositas air = 1 mili pas, Vikositas darah = 1- 3 mili pas
Dari hukum poiseuille terlihat
adanya hubungan sebagai berikut :
1.
Debit berbanding lurus dengan pangkat empat jari-jari
pembuluh.
2.
Debit berbanding lurus dengan selisih tekanan fluida
3.
Debit berbanding terbalik dengan vikositas fluida
4.
Debit berbanding terbalik dengan panjang pembuluh
Debit aliran fluida
didalam pembuluh dipengaruhi oleh panjang pembuluh, jari-jari pembuluh, tekanan
fluida, dan vikosistas (kekentalan zat cair) fluida. Dari hasil percobaan yang dilakukan
kelompok kami, Untuk membuktikan teori tersebut kelompok kami melakukan 3
(tiga) kali percobaan dengan panjang pembuluh, jari-jari pembuluh, dan
viskositas fluida yang berbeda-beda. Untuk percobaan kami menggunakan cairan
sirup dan pembuluh karet dengan ukuran panjang dan jari-jari yang berbeda.
Melalui perbandingan percobaan dapat dinyatakan bahwa pada percobaan dengan
besarnya jari-jari dan pendeknya pembuluh yang digunakan maka peroses debit
yang mengalir akan berlangsung cepat. Sedangkan pada percobaan dengan kecilnya
jari -jari dan panjangnya pembuluh yang digunakan maka peroses debit yang
mengalir akan berlangsung lama.
Konsentrasi sirup juga berpengaruh dengan semakin kentalnya sirup yang melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai konsekuensinya, diperoleh tahanan semakin besar.
Konsentrasi sirup juga berpengaruh dengan semakin kentalnya sirup yang melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai konsekuensinya, diperoleh tahanan semakin besar.
VIII.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa Hukum Poiseuille memperlihatkan bahwa
makin kecil luas penampang makin besar kecepatan aliran. Pada aliran darah,
makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan aliran, yang
berarti makin besar pula tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah.
Jari-jari pembuluh merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap
debit. Makin besar diameter penampang pembuluh, maka aliran akan mendapatkan
tahanan semakin kecil, sehingga debit air semakin besar. Apabila tekanan zat
cair/darah pada salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka
zat cair/darah akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah.
Dengan demikian aliran zat cair/darah berbanding langsung terhadap perbedaan
tekanan. Semakin kental suatu zat, maka semakin besar gesekan terhadap dinding
pembuluh, akibatnya tahanan semakin besar. Maka semakin kental suatu zat, debit
makin kecil.
IX.
Aplikasi Medis
Dalam konteks
medis, hukum ini dapat di terapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran
darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah.
Hukum Poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
Penderita usia
lanjut pembuluh darahnya sudah banyak yang menyempit karena penyumbatan oleh
lemak,kolesterol,kalsium yang mengendap dalam pembuluh darah.
Pada aliran darah, makin kecil
penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan aliran darah yang menyebabkan
makin besar tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Hal ini
meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan pembekakan jantung dan berakhir pada
hipertensi.
Semakin kental
suatu zat, maka makin besar gesekan terhadap dinding pembuluh, akibatnya
tekanan semakin besar. Jadi dengan memperkecil viskositas dapat memperbesar
debit. Bagi penderita hipertensi ada obat yang memberikan efek pengurangan
viskositas darah.
X.
Daftar Pustaka
Ishak Mohamad,Fisika Dasar :Edisi kedua,Graha Ilmu , Yogyakarta,2007.
Gabriel J.F,Fisika
Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran:EGC,Jakarta 1996.
Ruslan Hani Ahmad,Fisika
Kesehatan,Nuha medika,Yogyakarta 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar