RESUME
KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN
(Ketidaknyamanan pada Kehamilan)
(Ketidaknyamanan pada Kehamilan)
DISUSUN OLEH :
PRATIWI ATMANEGARA
NIM: 16140227
Kelas B13-2
PROGRAM
STUDI D4 BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UUNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
T.A 2016/2017
Ketidaknyamanan Pada Kehamilan
A.
Pengertian
Ketidaknyamanan merupakann suatu perasaan yang kurang
ataupun yang tidak menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental
pada ibu hamil. (Hidayat, 2008: 120)
B. Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil pada trimester I :
1.
Ngidam
a.
Penyebab
Berkaitan dengan persepsi
individu wanita hamil mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah
sehingga indra pengecap menjadi tumpul sehingga makanan yang lebih merangsang
dicari-cari
b.
Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai :
1.
Penambahan berat badan yang tidak memadai
2.
Kehilangan berat badan
3.
Malnutrisi
c.
Cara Menangani/mengatasi
1.
Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup
bergizi dan makanan yang diinginkan makanan yang sehat
2.
Menjelaskan makanan yang tidak baik
3.
Mendiskusikan makanan yang dapat diterima yang meliputi
makanan yang bergizi dan memuaskan ngidam atau kesukaan tradisional
2.
Keputihan
a.
Penyebab
1.
Hyperplasia, mukosa vagina
2.
Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical
sebagai akibat dari peningkatan kadar esterogen
3.
Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel
vagina menjadi asam laktat oleh doderlein basilus
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau
berwarna kuning/ abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
2.
Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
3.
Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa,
lesi pada servik)
c.
Cara meringankan/mengatasi
1.
Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
2.
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar
lebih kuat daya serapnya
3.
Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
4.
Menghindari pencucian vagina (douching) dan mencuci vagina
dari arah depan kebelakang
5.
Gunakan bedak tabor untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu
berlebihan
6.
Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan sirih
3.
Rasa mual-muntah
a.
Penyebab
1.
Perubahan hormonal yaitu peningkatan kadar HCG, estrogen dan
progesterone
2.
Kelebihan asam klorida/asam gastric
3.
Peristaltic lambat mengakibatkan meningkatnya estrogen dan
progesterone
4.
Pembesaran uterus
5.
Faktor emosional yang labil
6.
Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah,
“keracunan histamin”)
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Pertambahan berat badan yang tidak memadai
2.
Kehilangan berat badan yang tidak signifikan
3.
Tanda-tanda malnutrisi
4.
Hiperemesis gravidarum (muntah yang berlebihan)
c.
Cara meringankan/mengatasi
1.
Makan porsi kecil tapi sering
2.
Makan biscuit kering/roti bakar sebelum bangun dari tempat
tidur di pagi hari
3.
Makan sesuatu yang manis (permen) atau minum jus buah
sebelum tidur malam dan sesudah bangun tidur
4.
Hindari makan yang berminyak dan berbumbu merangsang
5.
Duduk tegak setiap kali selesai makan
4.
Pusing/sakit kepala
a.
Penyebab
1.
Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan
pada kepala), serta keletihan
2.
Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika
cairan syaraf yang berubah
b.
Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Bila bertambah berat akan terus berlanjut
2.
Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
3.
Jika ada migrant
4.
Penglihatan berkurang atau kabur
c.
Cara Meringankan/Mencegah
1.
Teknik relaksasi
2.
Memassase leher dan otot bahu
3.
Penggunaan kompres panas atau es pada leher
4.
Istirahat
5.
Mandi air hangat
6.
Pengobatan
Penggunaan yang bijaksana dari
tylenol/paracetamol
Hindari aspirin, ibuprofen,
narcotics, sedative/hipnotik
5.
Kelelahan
a.
Penyebab
1.
Penuruanan dan perubahan laju metabolism basal pada awal
kehamilan
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Terdapat gejala anemia (lelah, mata pucat)
2.
Ketidakmampuan utnuk melakukan kegiatan atau aktivitas
sehari-hari
3.
Tanda dan gejala depresi
c.
Cara meringankan/mengatasi
1.
Yakinkan hal ini normal terjadi dalam kehamilan
2.
Anjurkan ibu untuk sering istirahat
3.
Lakukan aktifitas yang ringan dan nutrisi yang baik
C.
Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil pada trimester
II :
1.
Haemorroida
a.
Penyebab
1.
Sering terjadi kerena konstipasi
2.
Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena
haemorroida
3.
Dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroida di area
anorectal
4.
Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada
perubahan secara langsung pada aliran darah
5.
Progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus
besar
6.
Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan
spesifik pada vena haemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan
menyebabkan kongesti pada vena pelvic
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Rasa nyeri pada saat melakukan defekasi
c.
Cara mengurangi/mencegah
1.
Menghindari konstipasi
2.
Menghindari ketegangan selama defekasi
3.
Mandi air hangat/ kompres hangat, air panas tidak hanya
memberikan kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
4.
Kompres es/garam Epsom
5.
Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan
dinaikkan
2.
Konstipasi
a.
Penyebab
1.
Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus
menjadi lambat
2.
Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot
polos usus besar
penyerapan air dari kolon meningkat
penyerapan air dari kolon meningkat
3.
Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas
(obstruksi)
2.
Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)
c.
Cara meringankan/pencegahan
1.
Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti :
buah/juice prem, minum cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
2.
Istirahat cukup
3.
Senam/exercise
4.
Membiasakan BAB secara teratur
5.
BAB segera setelah ada dorongan
6.
Terapi
a.
Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients.
Seperti : suposutoria dan lai-lain
b.
Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant)
saline, hipersmosis, diphenylmethane, castor dan lain-lain
3.
Sesak nafas
a.
Penyebab
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu
hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada
dibawah diafragma menekan paru ibu.
b.
Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Jika disertai dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise
(infeksi)
2.
Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)
3.
Exacerbasi (memburuknya) asthma
c.
Cara Meringankan/Mencegah
1.
Jelaskan penyebab fisiologisnya
2.
Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya
pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi
3.
Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala serta
menarik nafas panjang
4.
Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan
interkostal
4.
Varices
a.
Penyebab
1.
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
2.
Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan
dengan kehamilan karena tekanan dari uterus yang hamil
3.
Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
4.
Kecenderungan bawaan keluarga
5.
Disebabkan factor usia, dan lama berdiri
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Tromboplebitis supervisial atau thrombosis vena yang dalam
c.
Cara meringankan/mengatasi
1.
Angkatlah kaki saat berbaring atau duduk
2.
Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan ± 90ยบ beberapa kali
sehari
3.
Jaga agar kaki jangan bersilangan
4.
Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
5.
Hindari pakaian dan korset yang ketat, jaga postur tubuh
yang baik
D.
Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil pada trimester
III :
1.
Sakit Kepala
a.
Penyebab
1.
Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan
penegangan pada kepala), serta keletihan
2.
Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika
cairan syaraf yang berubah
b.
Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Bila bertambah berat akan terus berlanjut
2.
Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
3.
Jika ada migrant
4.
Penglihatan berkurang atau kabur
c.
Cara Meringankan/Mencegah
1.
Teknik relaksasi
2.
leher dan otot bahu
3.
Penggunaan kompres panas atau es pada leher
4.
Istirahat
5.
Mandi air hangat
6.
Pengobatan
Penggunaan yang bijaksana dari
tylenol/paracetamol
Hindari aspirin, ibuprofen,
narcotics, sedative/hipnotik
(Kusmiyati, 2009: 131)
2. Nafas Sesak/Hyperventilasi
a.
Penyebab
1.
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas
hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.
b.
Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Jika disertai dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise
infeksi)
2.
Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)
3.
Exacerbasi (memburuknya) asthma
c.
Cara Meringankan/Mencegah
1.
Jelaskan penyebab fisiologisnya
2.
Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya
pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi
3.
Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala serta
menarik nafas panjang
4.
Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan
interkostal
(Kusmiyati, 2009 : 129-130)
3. Nocturia (
sering BAK )
a. Penyebab
1.
Takanan uterus pada kandung kemih
2.
Ekskresi sodium yang meningkat bersamaan dengan terjadinya
pengeluaran air
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu
diwaspadai
1.
Wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi
saluran kemih dan pyelonephiritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami
perubahan
c.
Cara meringankan/mengatasi
1.
Penjelasan mengenai terjadinya
2.
Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
3.
Perbanyak minum pada siang hari
4.
Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia
mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
5.
Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola
dengan kafein dan lain-lain
(Kumiyati, 2009: 124-125)
4. Edema Dependen
a.
Penyebab
1.
Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
2.
Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
3.
Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
4.
Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika
duduk/pada kava inferior ketika berbaring
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan
proteinuria serta hipertensi (waspada preeklamsi/eklamsi)
c.
Cara meringankan atau mencegah
1.
Hindari posisi berbaring terlentang
2.
Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan
berbaring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan
3.
Angkat kaki ketika duduk/istirahat
4.
Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
5.
Lakukan senam secara teratur
(Kusmiyati, 2009: 133)
5. Kram Kaki
a.
Penyebab
1.
Kekurangan asupan kalsium
2.
Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
3.
Pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh
dasar pelvic, dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah dari tungkai
bagian bawah
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Tanda-tanda thrombophlebitis superficial/thrombosis vena
yang dalam
c.
Cara meringankan/pencegahan
1.
Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi) dan cari
yang high kalsium
2.
Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk merengangkan otot-otot
yang terkena kram
3.
Gunakan penghangat untuk otot
4.
Terapi
a.
Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung
fosfor
b.
Gunakan antacid aluminium hidroksida untuk meningkatkan
pembentukan fosfor yang tidak melarut
(Kusmiyati, 2009: 127)
6. Konstipasi
a.
Penyebab
1.
Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus
menjadi lambat
2.
Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot
polos usus besar penyerapan air dari kolon meningkat
3.
Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas
(obstruksi)
2.
Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)
c.
Cara meringankan/pencegahan
1.
Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti :
buah/juice prem, minum cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
2.
Istirahat cukup
3.
Senam/exercise
4.
Membiasakan BAB secara teratur
5.
BAB segera setelah ada dorongan
6.
Terapi
Gunakan pembentuk bahan padat
(bongkahan)/emollients. Seperti : suposutoria dan lai-lain
Hindari minyak mineral,
lubrikasi, perangsang (stimulant) saline, hipersmosis, diphenylmethane, castor
dan lain-lain
(Kusmiyati, 2009: 128-129)
7.
Heart Burn ( panas dalam perut )
a.
Penyebab
1.
Relaksasi cardiac spinkter lambung karena efek meningkatnya
jumlah progsteron
2.
Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi
otot polos, yang kemungkinan karena meningkatnya progesterone dan tekanan
uterus
3.
Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan
dan ditekan oleh pembesaran uterus
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
premature, appendicitis)
2.
Cara meringankan/mengatasi Kehilangan berat badan/keletihan
yang amat berat
3.
Nyeri epigastrium disertai sakit kepala hebat, hipertensi
dan edema patologis pada trimester III (preeklamsi)
c.
Nyeri perut yang hebat (persalinan
1.
Makan porsi kecil tapi sering
2.
Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang
digoreng/makanan yang berbumbu merangsang
3.
Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat
4.
Hindari berbaring setelah makan
5.
Hindari minuman selain air putih saat makan
6.
Kunyah permen karet
7.
Terapi
a.
Gunakan antacid dengan kandungan sodium rendah (kombinasi
hidroxida aluminium dan magnesium)
b.
Hindari dari kalsium karena dapat menimbulkan hiperaciditas
(peningkatan asam dalam lambung)
(Kusmiyati, 2009: 130)
8.
Varises
a.
Penyebab
1.
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol.
2.
Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan
dengan kehamilan karena tekanan dari uterus yang hamil
3.
Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
4.
Kecenderungan bawaan keluarga
5.
Disebabkan factor usia, dan lama berdiri
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Tromboplebitis supervisial atau thrombosis vena yang dalam
c.
Cara meringankan/mengatasi
1.
Angkatlah kaki saat berbaring atau duduk
Berbaring dengan posisi kaki
ditinggikan ± 90ยบ beberapa kali sehari
2.
Jaga agar kaki jangan bersilangan
3.
Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
4.
Hindari pakaian dan korset yang ketat, jaga postur tubuh
yang baik
(Kusmiyati, 2009: 132)
9.
Keputihan
a.
Penyebab
1.
Hyperplasia, mukosa vagina
2.
Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical
sebagai akibat dari peningkatan kadar esterogen
3.
Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel
vagina menjadi asam laktat oleh doderlein basilus
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
Jika cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau
berwarna kuning/ abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis dan vaginitis)
2.
Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)
3.
Perdarahan pervaginaan (abduptio placentae, plecenta previa,
lesi pada servik)
c.
Cara meringankan/mengatasi
1.
Meningkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
2.
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari kain katun agar
lebih kuat daya serapnya
3.
Ganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
4.
Menghindari pencucian vagina (douching) dan mencuci vagina
dari arah depan kebelakang
5.
Gunakan bedak tabor untuk mengeringkan tetapi jangan terlalu
berlebihan
6.
Cara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan sirih
(Kusmiyati, 2009: 123)
10.
Haemorrhoid
a.
Penyebab
1.
terjadi kerena konstipasi
2.
Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena
haemorroida
3.
Dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroida di area
anorectal
4.
Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat pada
perubahan secara langsung pada aliran darah
5.
Progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan
usus besar
6.
Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan
spesifik pada vena haemorrhoid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan
menyebabkan kongesti pada vena pelvic
b.
Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
1.
nyeri pada saat melakukan defekasi
c.
Cara mengurangi/mencegah
1.
Menghindari konstipasi
2.
Menghindari ketegangan selama defekasi
3.
Mandi air hangat/ kompres hangat, air panas tidak hanya
memberikan kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
4.
Kompres es/garam Epsom
5.
Istirahat di tempat tidur dengan panggul diturunkan dan
dinaikkan
Refrensi :
Kusmiyati, Yuni, et
all. 2009. Perawatan Ibu Hamil asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Fitramaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar