BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Konsep ini terutama
di anut oleh para ahli di jerman. Pada waktu ini peran dominan strukturalisme
di jerman, telah di ambil alih oleh aliran Gestalt. Menurut paham Gestalt ini
menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah inherent. Struktur
ini memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental itu sendiri. Dengan
demikian, Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.
Psikoanalisa
mengikuti keaktifan mental dari Gestalt ( Freud dengan psikodinamikanya pada
level kesadaran dan non kesadaran ) namun tidak empiris. Psikoanalisa
berkembang bukan dari riset akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek
klinis.
Gejala pertama
kehamilan adalah berhentinya siklus menstruasi / siklus haid normal. Kebanyakan
ibu akan hamil mengalami mual dan muntah, akibat mulai meningkatnya
hormone-hormon yang muncul pada kehamilan. Seperti HCG ( Human Chorionic
Gonadotropin ), gejala lainnya yang timbul adalah berkurangnya nafsu makan,
mengidam, kelelahan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, mengalami
sembelit dan kemudian akan mengalami perdarahan berbercak dalam kurun waktu
sampai 5 ( lima ) minggu usia kehamilan.
Masa paling berat
bagi beban psikis pada ibu hamil terjadi di trimester pertama, yaitu ketika
terjadi perubahan aktivitas hormonal sedang besar-besarnya. Beban inilah yang
mempengaruhi stabilitas emosi ibu. Beban fisik dan mental yang dialami ibu
hamil biasanya disebabkan oleh karena perubahan fisik dan hormonnya, seperti
bentuk tubuh yang melebar dan kondisi ibu yang naik turun, beban ini sering
diperparah dengan munculnya trauma-trauma kehamilan sehingga, masalah yang
dihadapi ibu pun semakin kompleks.
B.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah gangguan
psikologi pada masa kehamilan yaitu agar kita dapat mengetahui dan mempelajari
dengan seksama mengenai gangguan-gangguan psikologi pada ibu hamil sehingga
kita memahami dan mengenal apa yang dirasakan, dibutuhkan dan diinginkan oleh
wanita hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Psikologis Kehamilan
Perubahan dan Proses Psikologis
Selama Kehamilan
Permasalahan psikologis selama
masa kehamilan adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan atau pengurangan
emosi, kepribadian, motivasi dan konsep diri yang terjadi selama masa kehamilan.
Peristiwa dan proses psikologis
pada kehamilan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a.
Trimester Pertama
Trimester pertama sering dianggap
sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan terhadap kenyataan ini dan
arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada
trimester pertama kehamilan.
b.
Trimester Kedua
Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan bayinya. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan
rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama. Pada trimester
kedua relatif lebih bebas dari ketidaknyamanan fisik, ukuran perut belum
menjadi suatu masalah, lubrikasi vagina lebih banyak dan hal yang menyebabkan
kebingungan sudah surut, dia telah berganti dari mencari perhatian ibunya
menjadi mencari perhatian pasangannya, semua faktor ini berperan dalam
meningkatnya libido dan kepuasan seks.
c.
Trimester Ketiga
Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya yang akan timbul pada waktu melahirkan dan
merasa khawatir akan keselamatannya. Rasa tidak nyaman timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh, berantakan, canggung
dan jelek sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari pasangannya, disamping
itu ibu mulai sedih karena akan terpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian
khusus yang diterima selama hamil, terdapat perasaan mudah terluka (sensitif).
Faktor-faktor yang Menimbulkan
Stres pada Wanita Hamil
Pada saat seorang wanita hamil,
maka sejak saat itu sampai masa nifas berturut–turut akan mengalami perubahan
baik fisik maupun psikis, perubahan–perubahan yang tejadi mencakup aspek–aspek
sebagai berikut :
1.
Frekuensi nafas meningkat ( lebih sering ) membuat wanita
hamil akan menghirup lebih banyak ( oksigen ) udara.
2.
Perut semakin membuncit
Selama kehamilan banyak wanita
yang mengalami perasaan–perasaan :
a.
Marah
b.
Tertekan
c.
Bersalah
d.
Bingung
e.
Was-was
f.
Kesal
g.
Pilu
h.
Khawatir
Hal ini biasanya di
tandai dengan gejala–gejala :
a.
Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak
b.
Tidak bisa tidur
c.
Selalu menangis
d.
Perasaan cepat berubah
e.
Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan
f.
Senantiasa berfikiran negatif
g.
Merasa tidak mampu dan takut atau gugup
h.
Tidak bias memusatkan perhatian
i.
Lebih sering lupa, bingung dan merasa bersalah
j.
Makan yang sangat sedikit atau sangat banyak
k.
Kehilangan kepercayaan dan harga diri
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi psikologis pada Wanita Hamil
a.
Sudah punya anak banyak
b.
Khawatir berubah penampilan
c.
Kemampuan finansial dirasa tidak memadai
d.
Keluhan sulit tidur
Cara Mengatasi
Masalah-Masalah Psikologis Ibu pada Saat Kehamilan
Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah psikologis ibu pada saat
kehamilan, yaitu:
a.
Bersikap terbuka dengan pasangan
b.
Konsultasi dengan bidan atau tenaga kesehatan yang lain.
1.
Menjelaskan bahwa apa yang dirasakan ibu adalah sesuatu yang
normal.
2.
Mengungkapkan bahwa setiap pengalaman kehamilan adalah unik.
3.
Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi, petumbuhan bayi,
tanda-tanda kelahiran dan tanda-tanda bahaya kehamilan.
4.
Mendiskusikan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu
dan cara mengatasinya.
5.
Mendiskusikan tentang rencana persalinan
c.
Curahkan isi hati kepada pasangan atau sahabat.
d.
Usahakan lebih banyak istirahat
e.
Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada suami, teman,
ataupun keluarga.
f.
Luangkan waktu, untuk diri sendiri, manjakan diri dengan
relaksasi, pijat atau apapun yang dapat menghibur diri
g.
Menciptakan suasana yang nyaman dan tenteram bagi ibu.
h.
Melakukan antisipasi sejak awal bagi diri sendiri.
Contohnya, ibu perlu mensyukuri kehamilan tersebut sebagai anugerah yang Tuhan
berikan.
i.
Mendengarkan music
j.
Melakukan senam hamil
k.
Latihan pernapasan
Permasalahan
Psikologis yang Memerlukan Penanganan Khusus
Adapun beberapa
gejala yang dapat terjadi pada ibu beserta penanganannya, yaitu:
a.
Pseudosyesis
Wanita tidak hamil yang percaya
bahwa dirinya hamil, diikuti dengan munculnya gejala dan tanda ( dugaan )
kehamilan
Lakukan anamnese terarah yang
akurat ( termasuk latar belakang psikis ), pemeriksaan fisik ( khoasma atau
hiperpegmentasi, pelunakan dan keunguan pada serviks, pembesaran uterus ) dan
pemeriksaan tambahan ( USG dan uji kehamilan ).
Lakukan konseling bahwa kehamilan
harus dipastikan ( perdarahan lucut dengan kombinasi estrogen-progesteron ),
akan dilakukan upaya pemeriksaan dan pengobatan untuk kehamilan dan dukungan
psikososial
b.
Reaksi cemas
1.
Gangguan ini ditandai dengan rasa cemas dan ketakutan yang
berlebihan
2.
Kecemasan baru terlihat apabila wanita tersebut
mengungkapkannya karena gejala klinik yang ada, sangat tidak spesifik (
twitching, tremor, berdebar-debar, kaku otot , gelisah, dan mudah lelah,
insomnia )
3.
Timbul gejala-gejala somatik akibat hiperaktifitas otonom (
palpitasi, sesak nafas, rasa dingin di telapak tangan, berkeringat, pusing,
rasa terganjal pada leher )
4.
Tenangkan dengan psikoterapi. Walau kadang kadang upaya ini
kurang memberi hasil tetapi prosedur ini sebaiknya paling pertama dilakukan
5.
Bila pasien tidak mampu untuk melakukan kegiatan sehari-hari
atau kekurangan asupan kalori /gizi maka harus dilakukan rawat inap di rumah
sakit.
c.
Reaksi panik
1.
Ditandai dengan rasa takut dan gelisah yang hebat, terjadi
dalam periode yang relatif singkat dan tanpa sebab-sebab yang jelas.
2.
Pasien mengeluhkan nafas sesak atau rasa tercekik, telinga
berdenging, jantung berdebar, mata kabur, rasa melayang, takut mati, atau
merasa tidak tertolong lagi.
3.
Pemeriksaan fisik menunjukan pasien gelisah dan ketakutan,
muka pucat, pandangan liar, pernafasan pendek, dan cepat dan takhikardi.
4.
Karena reaksi panik hanya berlangsung dalam waktu yang
relatif singkat, cukup diberikan dosis tunggal diazepam 5 mg IV.
d.
Reaksi obsesif-kompulsif
1.
Gambaran spesifik dari gangguan ini adalah selalu timbulnya
perasaan, rangsangan, atau pikiran untuk melakukan sesuatu, tanpa objek yang
jelas, diikuti dengan perbuatan yang dilakukan secara berulang kali.
2.
Pengulangan perbuatan tersebut dapat mencelakai dirinya,
bayi yang dikandung atau orang lain.
3.
Adanya potensi gawat darurat pada wanita hamil dengan reaksi
obsesif-kompulsif menjadi alasan untuk dirawat dirumah sakit atau dalam
pengawasan tim medis yang memadai. Psikoterapi cukup membantu untuk
mengembalikan wanita ini pada status emosional yang normal.
4.
Pada kasus yang berat diberikan diazepam 5 mg IV dan
observasi ketat
e.
Depresi berat
1.
Depresi pada wanita hamil, ditandai oleh perasaan sedih,
tidak bergairah, menyendiri penurunan berat badan, insomnia, kelemahan, rasa
tidak dihargai dan pada kasus yang berat, ada keinginan untuk melakukan bunuh
diri.
2.
Penelitian di RS Dr. Sutomo Surabaya ( 1999 ) menunjukan
angka kejadian depresi pasca persalinan ( Postpartum Blues ) sebesar 15,2% (
persalinan fisiologis ) dan 46,2% ( persalinan patologis ).
3.
Sulit untuk melakukan komunikasi karena mereka cenderung
menarik diri, tidak mampu berkomunikasi, kurang perhatian dan sulit untuk
mengingat sesuatu.
f.
Reaksi mania
1.
Reaksi mania ditandai dengan rasa gembira yang berlebihan (
eforia ), mudah terangsang, hiperaktif, banyak bicara ( logore ), mengganggu
dan rasa percaya diri yang berlebihan.
2.
Reaksi mania dalam kehamilan merupakan masalah yang cukup
rumit karena obat lithium karbonat, dapat menimbulkan berbagai akibat yang
merugikan pada janin ( Ebstein’s abnormality, kelemahan tonus otot dan
menurunnya kemampuan menghisap pada bayi yang baru dilahirkan ).
3.
Pasien-pasien yang terkontrol pada saat hamil, cenderung
mengalami episode mania pada 7-14 hari saat pasca persalinan.
g.
Skizofrenia
1.
Skizofrenia ditandai dengan gangguan proses berpikir,
persepsi dan realita. Pada tingkat tertentu, dapat dijumpai halusinasi, waham
kebesaran, gangguan bicara dan hilangnya asosiasi dan realita dan lingkungan
sekitarnya.
2.
Obat untuk penderita skizofrenia diekskresi
melalui ASI sehingga tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya. Bila psikofarmaka
tidak dapat digunakan, dapat digunakan terapi kejut listrik ( ECT ).
h.
Rasa kehilangan
Rasa kehilangan merupakan
adaptasi dari kemarahan, kekecewaan dan kesedihan yang harus dihadapi dan
diatasi.
Lakukan konseling dan minta
pasangan tersebut untuk memutuskan apa yang terbaik bagi yang mereka (
menyimpan hasil konsepsi, menyaksikan cacat yang terjadi, mendekap janin yang
telah dilahirkan, meminta otopsi ) agar proses adaptasi terhadap berjalan baik.
Beri kesempatan ( paling tidak 6
bulan ) untuk resolusi, sebelum memulai kehamilan berikutnya.
B.
Macam-macam Gangguan Psikologis pada
Masa Kehamilan
1.
Gangguan Obsesif atau Kompulsi
Gangguan ini ditandai oleh
dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan menyebabkan tekanan emosi
yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls yang tidak
masuk akal, misalnya keinginan. Kompulsi adalah tingkah laku yang
berulang-ulang yang dilakukan sebagai respon atas obsesi. Tingkah laku
kompulsif dan pikiran obsesif menyebabkan tekanan mental yang nyata pada wanita
hamil.
2.
Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar atau gangguan
manik ditandai oleh periode euphoria, atau iritabel yang jelas,
hiperaktifitas, insomnia, banyak bicara, tidak bias memusatkan perhatian dan
harga diri yang berlebihan. Baik gangguan depresi maupun episode manic bias
disertai gambaran psikotik, misalnya ; halusinasi auditorik maupun ide-ide
delusi, 15-25% diantara wanita pernah mengalami depresi selama hidupnya.
Insidens gangguan bipolar atau gangguan manic ±0,5-1,5%. Insidens depresi mayor
dan gangguan manic cenderung meningkat pada periode pasca persalinan.
Ada dua gejala yaitu :
1.
Gejala gangguan depresi lain
a.
Wajah murung.
b.
Lebih gampang menangis (cengeng).
c.
Gelisah dan iritabilitas meningkat.
d.
Sulit konsentrasi.
e.
Ragu-ragu.
f.
Sering lupa.
g.
Timbul ide kematian dan bunuh diri biasa ditemukan pada
depresi mayor.
2.
Gejala umum mania
a.
Ketidakstabilan mood dengan adanya peralihan mood yang cepat
dari kemarahan dan depresi.
b.
Cara bicara mania sangat cepat, keras dan sulit dipotong.
3.
Skizofrenia
Merupakan gangguan pikiran,
persepsi seperti : halusinasi pendengaran, waham kesabaran, asosiasi longgar
dan bicara kacau. Selama fase akut, kehamilan dan skizofrenia sering mengalami
eksaserbasi gejala psikotik, waham cenderung aneh dan ada hubunganya dengan
perubahan fisik dan pergerakan janin pada kehamilan. Halusinasi pendengaran
mempengaruhi langsung suara mengintruksikan memukul perut supaya janin keluar.
Wanita hamil dengan adanya psikotik menolak kehamilannya sampai melahirkan.
4.
Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah hasil
dari pengggunaan mekanisme pertahanan yang tidak cukup, stereotipi dan mal
adaptasi yang kronis.
The Diagnostic and Statistical
Manual membagi 3 jenis kepribadian :
1.
Paranoid, schizoid dan gangguan kepribadian skizotipal khas
diketahui dari keganjilan atau keeksentrikannya.
2.
Histerik, narkistik, antisocial dan gangguan borderline
cirri khasnya timbul secara dramatis.
3.
Menghindar, tergantung, kompulsif dan kepribadian
pasif-agresif ditandai dengan ketakutan dan kecemasan. Faktor genetic dan
lingkungan penting dalam timbulnya penyakit ini dimana prevalensinya mungkin
setinggi 20% individu yang menderita mengenali maasalahnya dan berobat.
C.
Pengaruh Perubahan Psikologis
pada Ibu Hamil terhadap Janin yang Dikandung
1.
Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang
dikandungnya. Jika masalah ini terjadi saat trimester I maka akan berpengaruh
fatal pada proses pembentukan organnya.
2.
Trauma dan stress berkepanjangan menyebabkan anak
hiperaktif. Selain itu memicu kelahiran premature dan tidak berkembangnya
janin.
3.
Setelah trimester pertama pembentukan organ telah selesai.
Artinya, janin sudah lebih kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu,
janin sudah mampu mendengar dan bereaksi terhadap sentuhan dari luar dan sudah
bias merasakan kondisi psikologis ibunya.
4.
Kondisi ibu yang selalu menyenangkan bisa membuat
pertumbuhan janin optimal.
D.
Contoh Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Gangguan Psikologis
Masa Kehamilan
1.
Contoh Kasus
“Ny.A , umur 25 tahun,
G1P0A0, Usia Kehamilan 20 minggu, dating ke tempat Bidan Ani
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. Ibu mengeluhkan bahwa
pada kehamilannya ini mengalami ketidaknyamanan dan perubahan bentuk
tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi”
Gangguan atau perubahan
psikologis yang dialami “Ny.F” diantaranya adalah :
1.
Perubahan Emosi
2.
Ketidaknyaman
3.
Sering marah
2.
Asuhan Kebidanan Tujuh Langkah Varney
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
HAMIL NORMAL TRIMESTER II
PADA NY. F UMUR 37 TH
G1P0A0AH0, UK 20+3 MINGGU
DI BPM SANG TIMUR YUDA
YULIA K.
No.
RM
:
Hari/tanggal masuk
:19-05-2014 jam
: 10.00 wib
Hari/tanggal keluar
: 19-05-2014 jam : 10.00 wib
Nama
pengkaji : DESAK UTAMI
I.
PENGKAJIAN DATA Tanggal
:19-05-2014 Jam 10.00 WIB
A. Biodata
Identitas ibu
Nama
: Ny. A
Umur
: 25 Tahun
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Sleman
Identitas Suami
Nama :Tn. M
Umur :28 tahun
Agama :
Islam
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Sleman
B. Data
Subjektif
1. Alasan
masuk/kunjungan
Ibu mengatakan
ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan
utama
Ibu
mengatakan bahwa tidak nyaman dengan kehamilannya karena perubahan bentuk
tubuh yang semakin membesar dan merasa tidak menarik lagi
3. Riwayat
menstruasi
Menarche : 13
tahun siklus
: 28-30 hari
Lama : 7
hari teratur
: teratur
Sifat darah :
cair keluhan
: tidak ada
4. Riwayat
perkawinan
Status pernikahan :
sah menikah
ke : satu
Lama :1
tahun usia
menikah : pertama kali : 22 tahun
5. Riwawat
obstetrik : G1 P0 A0 Ah0
Hamil ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Tgl
|
Umr kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
komplikasi
|
JK
|
BB Lahir
|
Laktasi
|
komplikasi
|
|
1
|
19-05-2014
|
22 minggu
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6. Riwayat
Kontrasepsi yang digunakan
No
|
Jenis kontrasepsi
|
Pasang
|
Lepas
|
||||||
tanggal
|
oleh
|
Tempat
|
keluhan
|
tanggal
|
Oleh
|
tempat
|
alasan
|
||
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
|
7. Riwayat
Kehamilan
Sekarang
a. HPHT
: 30-12-2013 HPL
: 7-10-2014
b. ANC
pertama umur kehamilan : 9+5 minggu
c. Kunjungan
ANC
Ø Trimester
I
Frekuensi :2 kali
Keluhan :Mual
muntah
Komplikasi
: Tidak ada
Terapi :Vit B 6
Ø Trimester
II
Frekuensi :1 kali
Keluhan :Tidak ada
Komplikasi :Tidak
ada
Terapi :Tablet Fe
Ø Trimester
III
Frekuensi : -
Keluhan : -
Komplikasi : -
Terapi : -
d. Imunisasi
TT : 2 Kali
TT1 : tanggal SD
TT2 : tanggal SD
TT3 : TAnggal
TT4 : Tanggal
TT5 : Tanggal
e. Pergerakan
janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan
sudah bisa merasakan gerakan janin 20x sehari.
8. Riwayat
Kesehatan.
a. Ibu
mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular ( TBC,
Hepatitis, HIV AIDS) menurun, ( Asma, DM, Hipertensi) Dan menahun ( Jantung dan
Ginjal)
b. Penyakit
yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun dan menahun) :
Ibu mengatakan
tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular ( TBC, Hepatitis, HIV AIDS)
menurun, ( Asma, DM, Hipertensi) Dan menahun ( Jantung dan Ginjal) yang
diderita oleh keluarganya.
c. Riwayat
Keturunan Kembar
Ibu mengatakan
tidak ada keturunan kembar dari kelurga ibu dan keluarga suami.
d. Riwayat
Operasi
Ibu mengatakan
tidak pernah operasi.
e. Riwayat
Alergi Obat
Ibu mengatakan
tidak memiliki alergi obat
9. pola
Pemenuhan Kebutuhan
a. Personal hygiene
Sebelum
Hamil Saat
Hamil
Mandi
: 2x
sehari Mandi :
2x sehari
Gosok gigi
: 2x
sehari Gosok
gigi : 2x sehari
Keramas
: 3x
sehari Keramas
: 3x sehari
N:80
Masa nifas Pemantauan
Kala
IV 60cc Bidan
b. Pola
Istirahat
Sebelum
Hamil Saat
hamil
Tidur
siang Tidur
siang
Lama :1
jam Lama
:1 jam
Keluhan : Tidak
ada Keluhan
: Tidak ada
Tidur malam
: Tidur
malam :
Lama : 7
jam Lama
: 7 jam
Keluhan : Tidak
ada Keluhan
: Tidak ada
c. Pola
Seksualitas
Sebelum hamil
Frekuensi : 3x
perminggu Frekuensi : 3x
perminggu
Keluhan : Tidak
ada Keluhan
: Tidak ada
d. Pola
aktivitas
Ibu mengatakan
kegiatan sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga
e. Kebiasaan
yang menggagu kesehatan (merokok,minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan
tidak pernah merokok, minum jamu atau minuman yang beralkohol
f. Data
psikososial, spiritual, dan ekonomi (Penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap
kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, kegiatan
ibadah, kegiatan social, keadaan ekonomi keluarga)
Ø Ibu
mengatakan senang dengan kehamilannya
Ø Ibu
mengatakan suami dan keluarga tidak mengetahui kehamilannya
Ø Ibu
mengatakan hubungan dengan suaminya kurang harmonis
Ø Ibu
mengatakan ingin merawat bayinya bersama keluarganya
Ø Ibu
mengatakan setiap hari menlaksanakan ibadah
Ø Ibu
mengatakan tidak mengikuti kegiatan sosial
Ø Ibu
mengatakan keadaan ekonominya tercukupi
g. Pengetahuan
ibu ( tentang kehamilan, persalinan dan nifas )
Ibu mengatakan
sudah mengetahui tentang perubahan yang terjadi saat kehamilan dan tanda bahaya
kehamilan
h. Lingkungan
yang berpengaruh ( sekitar rumah dan hewan)
Ibu mengatakan
lingkungan disekitar rumahnya bersih dan tidak ada hewan peliharaan
C. Data
obyektif
1. Pemeriksaan
umum
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran :
Composmentis
Status
Emosional : Stabil
Tanda-tanda
vital : DJ: 124 x
1menit
Tekanan
Darah : 110/80
mmHg Nadi :80x/menit
Pernafasan :
20x/menit Suhu :
36oC
BB :
157
kg TB :
155 cm
II.
INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa
kebidanan
Seorang ibu
Ny. N umur 25 tahun G1 P0 A0 Ah0 usia kehamilan
20 minggu janin tunggal hidup intra uteri dengan kehamilan normal.
Data Dasar
DS :- ibu
mengatakan berumur 25 tahun
-ibu mengatakan ini
kehamilan pertama
-ibu mengatakan
tidak pernah abortus
-ibu mengatakan
HPHT tgl 30-12-2013
DO : K/u:
baik L1:
bokong TFU :
Kesadaran
umum :CM L2:
puka DJJ : 124x
1 menit
TD :110/80
mmHg L3:
N :80x/menit L4:
S :360C
R :20x/menit
B. Masalah
: Tidak ada
Data Dasar : Tidak ada
III. IDENTIFIKASI
DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak
ada
IV. TINDAKAN
SEGERA
a. Mandiri
Tidak ada
b. Kolaborasi
Tidak ada
c. Merujuk
Tidak ada
V.
PERENCANAAN Tanggal
:19-05-2014 Pukul :10.00 WIB
1. beri tahu ibu
hasil pemeriksaan
2. beritahu ibu
tentang perubahan bentuk tubuh selama hamil
3. Beritahu ibu
tentang kebutuhan gizi yang harus dipenuhi selama hamil.
3. Beri tahu
ibu tanda bahaya kehamilan
5. Beri ibu
tablet FE
6. Anjurkan
ibu kunjungan ulang
7. Dokumentasi
tindakan.
VI.
PELAKSANAAN Tanggal
:19-05-2014 Pukul :10.00 WIB
1. Memberi
tahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan sehat dan normal.
2. Memberitahu
ibu tentang perubahan bentuk tubuh selama hamil yaitu perubahan tersebut
merupakan perubahan fisiologis bagi ibu hamil.
3. Memberitahu
ibu tentang kebutuhan gizi yang harus dipenuhi selama hamil, seperti mengkonsumsi
makanan yang bergizi seimbang dan yang mengandung empat sehat lima sempurna.
4. Memberi
tahu ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu nyeri perut hebat dan
pendarahan melalui jalan lahir, nyeri kepala dan pandangan kabur, bengkak, pada
muka dan tangan, dan keluar ketuban sebelum waktunya.
5. Memberikan
tablet Fe pada ibu dengan memberi tahu cara mengonsumsinya yaitu
diminum 1 x pada malam hari dengan air putih dan air jeruk.
6. Menganjurkan
ibu untuk kunjungan ulang,yaitu 2 minggu kemudian atau jika ada keluhan lain.
7. Melakukan
dokumentasi pada buku KIA dengan registrasi pasien.
VII.
EVALUASI
1. Ibu
sudah mengetahui tentang dan pemeriksaan dan ibu merasa senang
2. Ibu
sudah mengetahui tentang perubahan bentuk tubuh selama hamil dan ibu merasa
tidak khawatir lagi.
3. Ibu
sudah paham tanda bahaya kehamilan dan mampu mengulangi sesuai dengan
penjelasan bidan.
4. Ibu
sudah memahami tentang kebutuhan gizi selama hamil dan ibu mampu mengulangi
penjelasan bidan.
5. Ibu
sudah mendapatkan tablet Fe dan bersedia minum sesuai anjuran bidan.
6. Ibu
bersedia untuk melakukan kunjungan ulang berikutnya dan juka ada keluhan lain,
ibu segera untuk memeriksakan kehamilannya.
7. Pendokumentasi
sudah dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Asuhan Kebidanan
yang telah dilakukan pada Ny.”F” dengan G1P0A0 kehamilan 20 minggu.
Pada setiap
kehamilan akan terjadi perubahan – perubahan anatomi sesuai dengan tingkat usia
kehamilan ibu tersebut. Perubahan tersebut dimulai pada trimester awal sampai
trimester akhir.
Perubahan –
perubahan anatomi yang terjadi pada ibu hamil, diantaranya : Berat badan serta
perubahan psikologi terhadap perubahan bentuk tubuh.
Permasalahan
psikologis selama masa kehamilan adalah suatu kondisi dimana terjadi
peningkatan atau pengurangan emosi, kepribadian, motivasi dan konsep diri yang
terjadi selama masa kehamilan. Cara mengatasi gangguan psikologi pada masa
kehamilan dengan cara mengurangi stress, mengkomunikasikan perasaan terhadap
pasangan, memberikan support dari pihak keluarga, periksakan kehamilan secara
teratur, makan sehat, jaga penampilan, mengurangi kegiatan, mendengarkan musik,
melakukan senam hamil, latihan pernapasan.Masalah psikologis yang memerlukan penanganan
khusus adalah Pseudosyesis, reaksi cemas, reaksi panik, reaksi
obsesif-kompulsi, depresi berat, reaksi mania, skizofrenia, rasa kehilangan.
Macam-macam gangguan psikologis pada masa kehamilan adalah
gangguan obsesif ataukompulsi, gangguan bipolar, skizofrenia,
gangguan kepribadian, paranoid, schizoid dan gangguan kepribadian
skizotipal, histerik, narkistik, antisocial dan gangguan borderline,
menghindar, tergantung, kompulsif dan kepribadian pasif. Pengaruh perubahan
psikologis pada ibu hamil terhadap janin yang dikandung yaitu, akan
berpengaruh fatal pada proses pembentukan organnya, trauma dan stress
berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif, memicu kelahiran premature dan
tidak berkembangnya janin. Kondisi ibu yang selalu menyenangkan
bisa membuat pertumbuhan janin optimal.
B.
SARAN
1.
Mencari informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi
dalam diri ibu dan hal-hal yang perlu dihindari agar janin tumbuh sehat.
2.
Bicarakanlah perubahan selamakehamilan dengan suami maupun
keluarga, sehingga mengetahui dan di harapkan bias berempati dan mampu member
dukungan psikologis yang di butuhkan.
3.
Periksa hamilan secara teratur
4.
Perhatikan penampilan fisik dengan menjaga kebersihan,
melakukan latihan fisik ringan.
5.
Upayakan dengan berbagai cara agar terhindar dari stress
6.
Lakukan latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara
teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Mansur, Herawati.
2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Salemba Medika: Jakarta.
Mirza
Maulana.2008.Panduan Lengkap Kehamilan.Yogyakarta : Katahati
Prawirohardjo, S.
(2009). Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Varney Helen, dkk.
2006. Buku Ajar – Asuhan Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar