RESUME
DiSusun Untuk Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Kehamilan
“ Anatomi Panggul “
Dosen Pengampu : Githa Andriani S,SIT,M.Kes
DI SUSUN OLEH :
Kelas B13.2
1.
Pratiwi Atmanegara NIM : 16140227
2.
Reka Tri Wahyuni NIM : 16140230
3.
Fince Miru NIM :
16140226
4.
Mita Lesy Wulandari NIM
: 16140231
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
SEMESTER
GANJIL
2016/2017
A. ANATOMI PANGGUL
Panggul atau pelvis terdiri atas 2
bagian yaitu :
1. Bagian keras yang dibentuk oleh
tulang
2. Bagian lunak yang dibentuk oleh
otot-otot dan ligamenta
Bagian keras pelvis yang dibentuk
oleh tulang ada 2 bagian yaitu :
1. Pelvis mayor
Mendukung isi perut
seperti usus, hati, ginjal, pankreas dll
2. Pelvis minor
Tempat organ-organ genetalia internal seperti uterus,
ovarium, vagina, kandung kemih, dll
B. TULANG-TULANG YANG MENYUSUN PANGGUL
Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu :
1. 2 buah tulang pangkal paha ( os
coxae )
2. 1 buah tulang kelangkang (os sacrum)
3. 1 buah tulang tungging (os coccygis)
1. TULANG PANGKAL PAHA (OS COXAE)
Tulang coxae terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain.
Batas os coxae dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis.
Ketiga tulang itu ialah :
a. Tulang usus (os illium)
Os illium terletak dari articulatio sakroilliaka sampai pinggir atas
acetabulum.
Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut CRISTA
ILLIACA
Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka menonjol terdiri atas 4
spina yaitu :
1. Spina illiaka anterior superior (SIAS)
2. Spina illiaka anterior inferior (SIAI)
3. Spina illiaka posterior superior (SIPS)
4. Spina illiaka posterior inferior (SIPI)
Di bawah spina illiaka posterior inferior terdapat tekik yang disebut INCISURA
ISCHIADIKA MAYOR
b. Tulang duduk (os ischium)
Os ischium terletak dari foramen obsturatorium sampai pada pinggir atas
acetabulum.
Tonjolan yang ada pada ischium yaitu SPINA ISCHIADICA
Tulang yang tebal yang menyangga berat badan pada saat duduk adalah TUBER ISCHADICUM
Bagian yang cekung besar sebelah atas disebut inchisura isciadica mayor.
Bagian yang cekung kecil sebelah bawah disebut inchisura ischiadica minor.
c. Tulang kemaluan (os pubis )
Tulang yang membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul dinamakan FORAMEN
OBTURATORIUM
Bagian atas yang menonjol pada os pubis dinamakan RAMUS SUPERIOR,
cekungannya dinamakan LINEA INOMINATA atau LINEA TERMINALIS.
Pertemuan kedua ramus superior dinamakan tepi atas simfisis.
Pada bagian bawahnya dinamakan RAMUS INFERIOR, pertemuan antara ramus
inferior membentuk tepi bawah simfisis.
Pada ramus inferior membentuk sudut yang disebut ARCUS PUBIS yang sudutnya
tidak boleh kurang dari 90 derajat.
2. TULANG KELANGKANG ( OS SACRUM )
Tulang kelangkang berbentuk segitiga
melebar di atas dan meruncing ke bawah.
Batas-batas dari os sacrum yaitu :
1. Articulatio sakro illiaca ( batas
kanan dan kiri )
2. Prosesus lumbal ke 5 ( batas
belakang atas )
3. Coccygis ( batas bawah )
4. Promontorium ( batas depan atas )
Pada pertengahan basis terdapat titik menonjol digunakan sebagai petunjuk
saat melakukan pengukuran panggul dalam dinamakan PROMONTORIUM.
Pada bagian anterior memanjng sampai illium dinamakan sayap sacrum.
Lubang yang terdapat pada bagian depan dinamakan FORAMINA SACRALIA
ANTERIORA.
Lubang yang terdapat pada bagian belakang dinamakan FORAMINA SACRALIA
POSTERIORA.
Pada vertebra terdapat bagian yang berduri yang dinamakan KRISTA SAKRALIA.
Pada bagian samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang
pangkal paha dengan perantara articulatio sacroilliaca dan ke bawah dengan
tulang tungging.
3. TULANG TUNGGING ( OS COCCYGIS )
Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu.
Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang,
hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar.
Coccygis bersifat lentur, kelenturannya mempengaruhi lebar dari ukuran
panggul dalam.
C. JARINGAN LUNAK PANGGUL
Bagian lunak panggul terdiri dari
otot-otot dan ligamenta yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang
menutupi panggul sebelah bawah, yang menutupi panggul dari bawah membentuk
dasar panggul dan disebut DIAFRAGMA PELVIS.
Diafragma pelvis dari dalam ke luar
terdiri atas :
a. Pars muscularis yaitu m.levator ani
Terdiri atas 3 bagian, dari depan ke belakang dapat dikenal :
1. Musc. Pubo coccygeus dari os pubis
ke septum anococcygeus.
2. Musc. Ilio coccygeus dari arcus
tendineus m.levator ani ke os coccygis dan septum anococcygeus.
3. Musc. (ischio) coccygeus dari spina
ischiadica ke pinggir sacrum dan coccygis.
b. Pars membranacea yaitu diafragma
urogenitale
Antara m.pubo coccygeus kiri kanan
terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut hiatus urogenitalis yang
tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitale.
DAERAH PERINIUM
Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul, terdiri dari 2 bagian
yaitu :
1. Regio analis di sebelah belakang
Terdapat m.sphincter ani externus yang mengelilingi anus
2. Regio urogenitalis
Terdapat :
a. M. Bulbo cavenosus, yang
mengelilingi vulva
b. M. Ischio cavernosus
c. M. Transversus perinei superficialis
D. BENTUK-BENTUK PANGGUL
Panggul paling baik untuk perempuan. Bentuk pintu atas
panggul hampir bulat. Diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa
bulat. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
a.
Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita
b.
Diameter sagittalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter
sagittalis anterior
c.
Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior juga membulat
dan luas
d.
Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan diameter antero
posterior hingga bentuk p.a.p mendekati bentuk lingkaran (bulat)
e.
Dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol,diameter
inter spinalis 10cm atau lebih
f.
Incisura ischiadica major bulat
g.
Sacrum sejajar dengan symphysis dengan konkavitas yang normal
h.
Arcus pubis luas
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya
pria mempunyai jenis seperti ini. Panjang diameter transversa dekat dengan sakrum. Pada wanita ditemukan 15%.
a.
Diameter sagittalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagittalis
anterior
b.
Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang
runcing dengan pinggir samping segmen anterior
c.
Segmen anterior sempit dan berbentuk segi tiga
d.
Dinding samping panggul convergent, spina ischiadica menonjol, arcus pubis
sempit
e.
Incisura isciadika sempit dan dalam
f.
Sacrum letaknya kedepan, hingga diameter antero posterior sempit pada p.a.p
maupun p.b.p
g.
Bentuk sacrum lurus,kurang melengkung,sedangkan ujungnya menonjol ke depan.
Bentuk pintu atas
panggul agak
lonjong seperti telur. Panjang diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35% pada wanita
a.
Diameter antero posterior dari p.a.p lebih besar dari diameter transversa
hingga bentuk p.a.p lonjong ke depan
b.
Bentuk segmen anterior sempit dan runcing
c.
Incisura ischiadica major luas
d.
Dinding samping convergent, sacrumletaknya agak ke belakang, hingga ukuran
antero posterior besar pada semua bidang panggul
e.
Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas , hingga panggul anthropoid lebih dalam dari
panggul-panggul lain.
Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang
menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada
ukuran muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% perempuan.
a.
Bentuk ini sebetulnya panggul ginecoid yang picak; diameter antero
posterior kecil,diameter transversa biasa
b.
Segmen anterior lebar
c.
Sacrum melengkeng
d.
Incisura ischiadica lebar
E.
SUMBU PANGGUL
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan
pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul berupa garis lurus di bagian atas
sampai suatu titik sedikit di atas spina ischiadika dan kemudian melengkung ke
depan di daerah PBP.
Sumbu jalan lahir sedikit berbeda
dari sumbu anatomis. Bagian atas dari jalan lahir merupakan silinder yang lurus
tapi ujung bawahnya melengkung ke depan, ditentukan oleh perubahan dasar
panggul karena desakan bagian depan anak.
F.
INCLINATIO PELVIS
Inclinatio pelvis adalah sudut antara PAP dengan
bidang sejajar pada wanita berdiri. Sudut ini sebesar 55 derajat. Besar dan kecilnya dapat mempengaruhi proses persalinan.
G.
BIDANG-BIDANG PANGGUL
2.
PINTU ATAS PANGGUL
Pintu
atas panggul adalah batas atas dari panggul kecil.
Bentuknya
bulatan oval dengan panjang kesamping dan dibatasi oleh :
a. Promontorium
b. Sayap sacrum
c. Linea terminalis
d. Ramus superior
e. Pinggir atas symphysis
Biasanya 3 ukuran ditentukan dari PAP
1.
Ukuran muka belakang (diameter antero posterior, conjugata vera )
Dari
promontorium ke pinggir atas symphysis, dikenal dengan nama conjugata vera dengan
ukuran 11 cm.
Pada
wanita hidup conjugata vera tak dapat diukur dengan langsung, tapi dapat
diperhitungkan dari conjugata diagonalis (dari promontorium ke pinggir bawah
symphysis)
2.
Ukuran melintang (diameter tranversal )
Adalah
ukuran terbesar antara linea terminalis kanan dan kiri dengan jarak kurang
lebih 13,5 cm
3.
Kedua ukuran serong ( diameter obliqua )
Dari
articulatio sacroilliaka ke tuberpubikum dari belahan panggul yang
bertentangan, dengan jarak kurang lebih 13 cm.
3.
BIDANG LUAS PANGGUL
Yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terbesar.
Bidang luas panggul terbentang antara pertengahan symphysis, pertengahan
acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III
Ukuran muka belakang 12,75 cm, dan
ukuran melintang 12,5 cm.
Bidang ini tidak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.
4.
BIDANG SEMPIT PANGGUL
Yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terkecil.
Bidang sempit panggul terdapat setinggi pinggir bawah symphysis, kedua
spina ischiadicae dan memotong sacrum krang lebih 1-2 cm di atas ujung sacrum.
Bidang ini paling sulit penilaiannya karena ukurannya paling kecil, dan
sulit mengukurnya.
Kesempitan pintu bawah panggul biasanya disertai kesempitan bidang sempit
panggul.
5.
PINTU BAWAH PANGGUL
Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama, ialah
garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan.
Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum sedangkan
segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis.
Pada pintu bawah panggul biasanya ditentukan oleh 3 ukuran yaitu :
a. Ukuran muka belakang
Dari pinggir bawah symphysis ke ujung sacrum (11,5 cm)
b. Ukuran melintang
Ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam (10,5cm)
c. Diameter sagitalis posterior
Dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang (7,5cm)
H.
BIDANG HODGE
Bidang hodge untuk menentukan berapa jauh bagian depan
anak itu turun ke dalam rongga panggul.
Bidang hodge antara lain :
1. Hodge I
Ialah
setinggi pintu atas panggul
2. Hodge II
Sejajar
dengan hodge I setinggi tepi bawah symphisis
3. Hodge III
Sejajar
dengan hodge I setinggi spina ischiadica
4. Hodge IV
Sejajar
dengan hodge I setinggi ujung os coccygis
I.
UKURAN-UKURAN PANGGUL
1. UKURAN DALAM PANGGUL
a. Conjugata vera yaitu perbatasan dari
tepi atas symphysis sampai ke promontorium, tidak dapat diukur secara klinis ( kurang
lebih 11 cm )
b. Conjugata diagonalis yaitu tepi
bawah symphysis sampai ke promontorium (kurang lebih 12-13 cm)
Cara
mengukur conjugata diagonalis
1. Dengan 2 jari telunjuk dan jari
tengah, melalui konkavitas dari sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai
dapat meraba promontorium.
2. Sisi radial dari jari telunjuk
ditempelkan pada pinggir bawah symphysis dan tempat ini ditandai dengan kuku
jari telunjuk tangan kiri.
3. Diameter oblique (menyilang) yaitu
articulatio saccroilliaka sampai tuber pubicum (12,5 cm)
4. Diameter tranversal adalah jarak
antara linea terminalis kiri dan kanan (13,5 cm )
2. UKURAN LUAR PANGGUL
ukuran
luar panggul tidak dapat digunakan untuk penilaian apakah persalinan dapat
berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun begitu ukuran luar panggul dapat
memberi petunjuk akan kemungkinan panggul sempit.
Ukuran-ukuran
luar panggul yaitu :
1. Distania spinarum adalah jarak
antara SIAS kiri dan kanan (26-28 cm)
2. Distania cristarum adalah jarak
antara crista iliaca kiri dan kanan (28-30 cm)
3. Diastania boudeloque adalah jarak
antara tepi atas symphysis sampai ruas lumbal ke 5 (18-20 cm)
4. Lingkar panggul adalah dari tepi
atas symphisys ke pertengahan SIAS lalu ke proxesus lumbal ke 5 kembali ke
pertengahan SIAS dan kembali di tepi atas shymphisis (80-100 cm)
DAFTAR PUSTAKA
1. OBSTETRI FISIOLOGI Fakultas
kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
2. Pearce, Evelyn C. Anatomi dan
Fisiologi Untuk Paramedis. 2009. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
4. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu
Kandungan. 2008. Yayasan Bina Puastaka Prawirohardjo : Jakarta.
5. Hand out Anatomi Fisiologi Organ
Reproduksi Wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar